Haleluyah, puji TUHAN! Saya bersyukur kalau saat ini saya diperkenankan untuk menceritakan betapa luar biasa kasih dan karya TUHAN Yesus dalam hidup saya. Nama saya Hari Sugito, panggilan saya Joshua Victorio. Saya lahir di Jakarta 21 November 1980. Saya dilahirkan sebagai anak yang tertolak. Selama kurang lebih 3 bulan saya terbaring dalam keadaan kronis di RS ATMA JAYA Pluit, sampai suatu hari TUHAN membawa sepasang suami istri yang ditunjuk-Nya untuk menjadi orangtua saya.
Mereka mengadopsi saya dan membesarkan saya dengan susah payah. Di kala itu saya terkena penyakit marasmus. Badan tinggal tulang dan kulit. Dokter memvonis bahwa umur saya tidak lebih dari 1 minggu. Luar biasa TUHAN! Kedua orangtua saya ini bukanlah orang Kristen tapi sungguh luar biasa kasih dan karya TUHAN dalam hidup saya lewat mereka. Tidak sedikit orang yang mencemooh saya ketika saya dibawa ke rumah. Para tetangga merasa heran dengan apa yang telah diperbuat oleh kedua orangtua saya yang telah mengadopsi saya. Seorang bayi yang katanya tidak layak untuk dijadikan anak. Manusia melihat rupa, tapi TUHAN tidaklah demikian.
Menurut cerita orangtua saya, keajaiban TUHAN sungguh nyata dalam saya seiring dengan berjalannya waktu. Saya yang tadinya tinggal tulang dan kulit menjadi anak yang cakep. Memang sakit penyakit datang silih berganti sampai suatu hari saya mengalami mati suri karena step. Saat itu saya berumur 1 tahun. Kedua orangtua saya membawa saya ke seorang paranormal dan bertanya tentang nasib/takdir saya. Nama Tionghoa saya yang tadinya dipanggil Afui berubah menjadi Apo, yang artinya mustika. Menurut si paranormal nama ini cocok dengan saya dan suatu hari kedua orangtua saya akan tahu siapa saya sebenarnya. Saya diberi gelang dan hu oleh si paranormal.
Nah, saya tidak tahu persis apa sesudah atau sebelum adanya peristiwa seperti ini saya memiliki kelebihan yang tidak semua orang punya. Sebelum saya duduk di bangku sekolah kata orangtua saya, saya sering kali memberi nomor SDSB, dan selalu tepat. Karena hal ini, sering kali para tetangga berkonsultasi pada saya. Saya akui memang perjalanan hidup saya ini penuh misteri. Ini yang saya ingat persis bahwa sejak saya duduk di bangku sekolah saya sering kali melihat dan berbicara tentang masa yang akan datang. Tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari. Saya sekolah di SD YASUHI Jakarta Barat. Sejak saya SD kelas 1 sampai kelas 6, saya sering diejek oleh tetangga dan anak-anak mereka "Anak pungut". Ada juga tetangga yang melarang anak mereka berteman dengan saya. Ya, itulah hidup.
Ketika saya SMP, kami pindah dari Rawa Bebek ke perumahan Poris Indah. Kelebihan yang saya miliki ditambah dengan keanehan yang ada pada fisik saya membuat saya sering bertanya pada kedua orangtua. Wajah saya pucat, sering pilek dan berdahak. Dan hal itu sejak kecil tidak pernah hilang. Ketika saya kelas 3 SMP, paman saya datang dari Pontianak memeriksa keadaan saya atas permintaan mama. Menurut paman saya diburu oleh roh-roh jahat. Shoklah kedua orangtua saya mendengar hal itu. Suatu hari setelah itu papa membawa saya ke Vihara. Saya ciutao, sah menjadi pengikut Laumu. Di Vihara saya melihat para Buddha dan Dewa. Bukannya saya sombong, sejak kecil saya memiliki mata langit. Satu minggu setelah kejadian itu, ketika saya di rumah, pulang dari sekolah saya merasa ada suatu kekuatan jahat yang ingin masuk ke badan. Saat itulah saat dimana saya dianiaya oleh kuasa kegelapan dan hal itu terjadi selama 1 tahun. Hari pertama terjadi saat OPEC di Bogor tahun 1994. Hampir 1 bulan saya dianiaya oleh kuasa gelap, kami dianjurkan untuk membuka vihara di rumah sebagai solusi kesembuhan diri saya. Vihara dibuka, tubuh saya dijaga para dewa dan ada beberapa dewa yang masuk ke badan saya. Kata orang saya bisa jadi seorang TANGSIN media roh.
Tidak lama saya punya vihara di rumah. Keadaan semakin kacau. Yang datang memburu saya bukan lagi cecoro kerajaan kegelapan, melainkan para pangeran setan. Suatu malam, sayangnya saya lupa hari itu. Hari dimana saya mengalami kematian. Saya dibawa oleh para pangeran setan ke alam mereka. Di hadapan raja iblis, saya disiksa begitu rupa sampai saya harus tunduk dan menyerah kepada mereka. Raja iblis yang mengaku namanya Lucifer bertanya kepada saya tentang siapa yang saya sembah sebanyak 3 kali. Dan saya jawab dengan jawaban yang sama sebanyak 3 kali pula. Jawabannya adalah saya hanya menyembah TUHAN. Lucifer bertanya kepada saya tentang TUHAN yang mana yang saya sembah, dan saya jawab dengan simpel TUHAN ya TUHAN. Dia begitu murka dan memerintahkan algojonya untuk melemparkan saya kedalam api penyiksaaan. Saat saya diseret menuju api itu saya berteriak berseru kepada TUHAN sebanyak 3 kali. Saya melihat para dewa berdiri jauh di seberang dan merekapun hanya berharap kiranya TUHAN menolong saya.
Detik-detik ketika saya akan dilempar ke dalam api, saya mendengar ada suara yang begitu gaduh dan sinar yag begitu masuk ke ruangan dimana saya berada. Saya melihat sosok yang saya tidak pernah jumpa sebelumnya. Ada yang bersayap, ada yang tidak. Satu diantara mereka yang mengaku namanya Mikhael mendekati saya dan berkata kepada para algojo setan, "Lepaskan anak itu! Dia bukan milikmu! Dia milik TUHANku!" Dengan segera saya dilepaskan oleh para algojo setan. Mikhael dan bala tentaranya membawa saya pergi ke suatu tempat yang disebut kerajaan Allah. Disinilah saya berjumpa dengan sang Maha Pencipta. DIA memanggil namaku dengan lembut dan penuh kasih sayang. DIA berkata bahwa keselamatan hanya ada dalam TUHAN. DIAlah Alfa dan Omega yang Awal dan yang Akhir. Dia YESUS, TUHAN yang menyelamatkan. TUHAN berkata kepada saya bahwa waktuku belum selesai. Dia memberi pesan, "Apa yang telah kau lihat dan dengar, sampaikanlah kepada seluruh umat manusia, AKUlah TUHAN." Sungguh saya bersyukur teramat sangat. Rasa syukur yang tidak bisa saya ucapkan dengan kata-kata. Haleluyah, puji TUHAN!
Ketika saya sadar, ternyata saya sudah 12 jam mati suri. Kalau bukan karena TUHAN tolong saya, saya tidak mungkin mati suri. Saya pasti mati beneran. Saya meninggal di dalam vihara, di hadapan altar para dewa dan Budha, arwah dibawa oleh para pangeran setan. Tapi saya hidup, saya diselamatkan oleh TUHAN Yesus dari maut. Saya hidup sampai hari ini dan masih diberi kesempatan untuk melihat dan merasakan kasih dan karya TUHAN yang luar biasa. Haleluyah, terpujilah nama TUHAN dulu, sekarang dan sampai selamanya. Amin. Inilah kisah pertobatan dan perjumpaan saya dengan Kristus Yesus. Suatu saat saya akan bersaksi tentang perjalanan saya sebagai seorang Kristen. Terima kasih, TUHAN Yesus memberkati.
Hari Sugito - Tangerang.
Sumber http://pentas-kesaksian.blogspot.com/search/label/Mukjizat%20Kehidupan%20-%20Miracle
Catatan Admin :
Mazmur 27:10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar