JENNER DARI JALAN GEORGE
Kisah ini dimulai dari beberapa tahun lalu di sebuah Gereja Baptis di Bournermouth, Inggris. Pada suatu malam, seorang pastor, Dr. Francis Dixon meminta seorang pria bernama Peter untuk memberikan kesaksiannya.
Peter berdiri dan berkata, “Begini ceritanya bagaimana aku diselamatkan. Saya dulu seorang Angkatan Laut. Saya sedang berjalan di Jalan George di Sydney, Australia dan tiba-tiba, entah dari mana datang seorang pria dan berkata kepada saya, ‘permisi tuan, boleh saya bertanya sesuatu kepada anda? Saya harap ini tidak menyinggung anda, tapi jika anda meninggal hari ini, kira-kira dimana anda akan berada di alam kekekalan? Alkitab berkata, pilihannya cuma antara Surga atau Neraka. Bisa tolong anda pikirkan hal itu? Terima kasih, Tuhan memberkati anda!” Lalu pria itu pergi. Saya tidak pernah ditanyakan hal seperti itu sebelumnya – Saya tidak bisa melupakannya. Saya kembali ke Inggris dan bertemu dengan seseorang yang membawa saya kedalam sebuah pelayanan dan disitulah saya menjadi seorang Kristen.
Beberapa waktu kemudian, mereja mengadakan kebaktian pemuda di gereja yang sama di Bournemouth. Noel, salah seorang dari tim yang berkunjung membagi kesaksiannya. “Inilah ceritanya bagaimana saya mengenal Yesus Kristus. Saya dulu di Angkatan Laut dan kapal kami berlabuh di Sydney. Suatu malam, saya sedang berjalan di Jalan George dan tiba-tiba datang seorang pria. Dia berkata pada saya, “Anak muda, saya punya pertanyaan. Jika anda meninggal malam ini, kemana anda akan pergi? Apakah Surga atau Neraka? Jangan coba menghindar dari pertanyaan ini, pilihannya cuma salah satu”. Apa yang dia katakan mengganggu saya selama beberapa bulan, kemudian saya mencari seorang Kristen dan dia menolong saya, kemudian saya memberikan hidup saya kepada Kristus”. Waw. Orang baptis sangat menyukai kesaksian seperti itu!
Tapi Pastor Gereja Baptis dari Inggris ini menjadi bingung dan bertanya-tanya. Tak lama berselang, dia berkhotbah di Adelaide, Australia selatan, dia memutuskan untuk membagi kesaksian Peter dan Noel mengenai pertemuan terpisah mereka dengan seorang pria di Jalan George, tiba-tiba ada seorang pria melompat dan berkata “Saya juga salah satunya! Saya juga salah satunya! Saya menerima Kristus dengan cara yang sama oleh pria yang sama di Jalan George.
Kopral Murray Wilkes, dia sedang terburu-buru berjalan untuk naik kereta di Jalan George ketika dia mendengar suara dibelakangnya memanggil “Hei – Tunggu! Murray berhenti dan berbalik. Seorang asing berdiri didepannya dan bertanya “Prajurit, jika anda mati malam ini, kemana anda akan pergi? Apakah itu Surga atau Neraka?” “Saya harap ke Surga”, kata Murray. “Hanya berharap tidaklah cukup” kata si orang asing. “Anda tahu jawabannya!”
Pertanyaan si orang asing sangatlah menggelitik Murray dalam hidupnya. Walaupun dia punya kehidupan yang baik, pergi ke gereja, menikah tapi dia juga tahu kalau dia adalah seorang munafik dan belum pernah ditanyakan sebelumnya kepadanya pertanyaan mengenai tujuan kekalnya. Dua minggu kemudian, Murray berlutut di dalam barak militer dan memberikan hidupnya bagi Kristus.
Dr. Francis Dixon melanjutkan perjalanannya dan ketika berkhotbah di Perth, dia kembali membagi kesaksiannya. Setelah itu, seorang anak muda datang dan berkata bagaimana dia dulu di Angkatan Laut, mengunjungi Jalan George dan menjadi seorang Kristen setelah bertemu dengan seorang asing dengan pertanyaan yang memaksa itu.
Ketika Dr. Dixon akhirnya sampai di Sydney, dia sangat ingin mengetahui lebih banyak mengenai penginjil lokal ini, dan dia bertanya kepada seorang pekerja Kristen “Siapakah pria di Jalan George ini”, “Saya kenal baik dengan dia”,”Namanya Frank Jenner”.
Francis Dixon dibawa ke sebuah rumah kecil yang sederhana dan diperkenalkan dengan Frank Jenner. Sewaktu Francis menceritakan kisah tentang empat anak muda yang datang kepada Kristus melalui sebuah pertanyaan sederhana. Frank mulai mencucurkan airmata; “Saya belum pernah mendengar, bahwa orang yang saya ajak bicara, sampai sejauh itu bagi Tuhan”. Beberapa orang memutuskan ketika saya berbicara kepada mereka di Sabtu malam kesaksian dan mereka pulang ke rumah untuk sarapan di Minggu paginya (terkadang 30 orang ikut pulang bersama saya), tapi saya tidak tahu jika ada yang lebih dari itu.
Frank telah melakukan hal ini selama enambelas tahun dan ini adalah pertama kalinya dia mendengar hasil dari pekerjaanya yang kekal. Saya berkata bahwa dia benar-benar berkomitmen untuk menunjukkan penghargaan dan kasih kepada Yesus, melakukannya selama bertahun-tahun walaupun tidak pernah mendengar hasilnya.
Selama bertahun-tahun kemudian, Francis Dixon berkhotbah keliling dunia dan menceritakan kisah Frank Jenner dari waktu ke waktu.
Di Inggris – dalam sebuah pertemuan penginjilan dimana para pastor datang padanya dan berkata bahwa mereka “ditahan” oleh seorang asing dengan pertanyaan yang mengejutkan.
Di India – dalam sebuah pertemuan penginjilan dimana seorang pria India datang ke Sydney dan ditantang dengan pertanyaan Frank. Dia menerima Kristus dan akhirnya ikut dalam pelayanan Kristen.
Di Jamaika – dalam pertemuan penginjilan ada sepasang penginjil menyerahkan diri kepada Yesus setelah kesaksian Frank Jenner.
Di Amerika – dalam sebuah konferensi pendeta angkatan laut, dia bercerita mengenai seorang pria di Jalan George dan saksinya. Seorang pendeta berdiri dan juga bercerita kalau dia menyerahkan dirinya kepada Kristus sebagai hasil dari pertanyaan Frank Jenner.
Rasanya mustahil mengetahui bagaimana banyak jiwa disentuh dengan pelayanan secara langsung seperti itu, tapi boleh dikatakan bahwa warisan Frank Jenner apabila diukur lebih abadi dibanding penyampaian dengan angka sederhana.
Frank menghitung perjalanan imannya dengan setiap jiwa yang disentuhnya secara luar biasa. “Sebelum saya mengenal Yesus” katanya, “Saya hidup dalam kehidupan liar sebagai seorang pelaut dan kecanduan judi. Lalu, di tahun 1937, saya bertemu Juruselamat saya untuk pertama kalinya dan hidup saya diubahkan – kecanduan judi hilang untuk selamanya. Sebagai penghargaan atas kesempatan kedua yang diberikan kepadanya, dia bernazar untuk melayani Tuhan dengan seluruh kemampuannya. Dia berkata,”Setiap hari saya menargetkan untuk berbicara kepada 10 orang mengenai Yesus dan saya terus melakukannya selama 28 tahun sampai penyakit Parkinson ini menggerogotiku. Dalam masa perang atau damai, masa yang baik dan buruk, saya melanjutkan dengan pekerjaan yang telah saya janjikan”. Diperkirakan selama beberapa tahun Frank telah berbicara kepada seratus ribuan orang. Sebenarnya, lebih banyak orang dari kebanyakan pastor telah berbicara dalam hidupnya.
Di tahun-tahun terakhir, kesehatan Frank menurun dan di hari-hari terakhirnya dia berdoa, “Tuhan, tolong ambil saya pulang di hari Minggu malam”. Permintaannya dikabulkan. Dia meninggal 15 menit menuju tengah malam di akhir Minggu malam. Di pagi harinya, sinar matahari bersinar melalui jendela yang terbuka; menyinari alkitab tercintanya dan sebuah mawar diatasnya.
Tidak ada seorangpun kecuali sebuah kelompok kecil Kristen di Sydney yang mengenal Frank Jenner, tapi saya beritahu anda, namanya terkenal di Surga. Surga mengenal dia, dan anda dapat membayangkan penyambutan seperti apa yang akan dia terima ketika dia pulang dalam kemuliaan.
Yesus berfirman,”Jika kamu mengakui Aku dihadapan manusia, maka Aku akan mengaku kamu dihadapan BapaKu di surga”. Secara pribadi, saya rasa Yesus mengakui nama Frank secara sering dihadapan BapaNya di Surga (dan secara kebalikan Yesus juga berfirman,” Jika kamu tidak mengakui Aku dihadapan manusia, Aku tidak akan mengakui kamu di hadapan BapaKu di Surga.”)
Sebenarnya, itulah yang terbaik agar kita lebih dikenal – di Surga, oleh Bapa Surgawimu, daripada dikenal di dunia, karena disanalah upah kita juga.
Secara pribadi, saya rasa tidak mungkin wajah Frank Jenner akan dipublikasikan di halaman depan majalah Kristen terkenal atau kisahnya diceritakan dalam lebih dari satu paragraph dalam sebuah majalah Kristen, tapi Tuhan telah memastikan bahwa kisahnya telah diceritakan untuk menghormati pria ini yang sangat menghormati Yesus.
Tuhan memberkati dan memberi kuasa agar Anda menjadi saksi yang berani bagi Yesus Kristus.
Sumber http://spiritlessons.com/Documents/Frank_Jenner/Indonesian_Jenner_Dari_Jalan_George.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar