Selamat Datang

Untuk kalangan atau simpatisan kristiani.

Selamat datang di blog kami, semoga apa yang kami tuliskan dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Tuhan Yesus memberkati.


Terjemahkan Bahasa / Translate :

Terjemahkan Bahasa

Minggu, 05 Mei 2013

Kesaksian - Mujizat Luar Biasa Oregon - BAB 3



BAB III
Satu Hari Yang Tak Terlupakan
Oleh Fin dan Mabel Brocke

Saya pergi ke sisi lembah untuk memetik berry, tapi hujan. Saya berada beberapa yard dari rumah kami ketika saya melihat suami saya datang, berjalan cepat dan memanggil saya dan berkata “Mama, Tommy jatuh dan dia meninggal.”

Masih teringat dalam pikiran saya sampai sekarang, apa yang saya katakan dan apa yang saya rasakan. Saya bertanya,”Kenapa harus Tommy?” dan saya mendengar suara berkata. “Demi kemuliaan Tuhan.” Suami saya berkata,”Saya datang untuk menjemput kamu berdoa.”

Saya pergi bersama dia ke kantor penggilingan. Kami tidak berbicara tetapi kami berdoa sepanjang jalan. Ketika kami tiba di kantor, ruangan itu dipenuhi oleh beberapa orang dan mereka membaringkan Tommy terbungkus dalam selimut di atas meja. Wajahnya dan kepalanya tertutup darah dan tidak ada detak jantung, tidak ada kehidupan. Kami berada dalam kehadiran kematian. Anda dapat merasakannya sebagaimana anda dapat melihatnya.

Para pria yang berada disana mengenal suami saya. Mereka tahu suami saya adalah seorang pendoa dan menjemput saya untuk berdoa. Mereka menunggu sesuatu terjadi. Saya pindah kesisi meja dan suami saya disisi lainnya. Alkitab berkata dalam Yakobus 5:14 dan 15: “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.”

Suami saya mengurapi dia dengan minyak sesuai dengan Firman dan lalu berkata, “Mabel, berdoalah.” Saya meletakan tangan saya di kepalanya dan satu lagi didadanya. Seorang anak muda yang berdiri dekat saya mengambil tangan saya dari atas kepala Tommy dan berkata,”Tidakkah kau lihat kalau disitu dia terluka?” Itu bukanlah doa yang panjang. Kami hanya meminta belas kasihan Tuhan dan membangkitkan dia. Pertama kami melihat kelopak matanya bergerak sedikit; kemudian air mata mulai bercucuran dan dia mencoba untuk bicara. Katanya,”Apa yang terjadi?” Tidak ada yang berkata apapun. Kemudian dia berkata lagi,”Saya tidak sanggup lagi.” Semakin banyak kehidupan masuk kedalam dia dan para pria yang berdiri mengelilingi semakin takjub dan bersukacita. Mereka telah melihat mujizat. Atasan mereka telah menelpon Portland untuk dikirimkan ambulan segera sesudah Tommy jatuh, dan kami tahu ambulan itu akan datang segera.

Ketika sampai di rumah sakit, dia langsung di operasi dan mereka membersihkan luka dikepalanya dan menjahit kulit kepalanya. Tujuh rusuk sebelah kiri patah, mereka juga memerbannya. Kami menunggu lama sampai mereka mengeluarkannya dari ruang operasi. Dia tidak berkata apa-apa, jadi kami bertanya padanya apakah dia merasa kesakitan. Jawabnya,”Tidak”. Mereka membawa dia ke ruang rawat khusus, dan dia minta kepada perawat sesuatu untuk dimakan, dan merekapun memberi dia makan sebelum kami tinggalkan dia kembali ke penggilingan. Suamiku adalah Kepala Insinyur jadi kami harus kembali malam itu.

Saya kembali ke rumah sakit paginya. Para dokter meminta saya untuk tidak tinggal lebih lama, mereka tidak yakin apakah dia akan bertahan hidup. Cukup susah mendengar Tommy berbicara karena dia berbicara sangat pelan. Dia berkata,”Saya punya sesuatu yang akan saya katakan kepada anda. Anda tahu kalau saya meninggal sebentar, tapi saya berada di suatu tempat yang mengerikan. Tempat itu menarik saya kedalamnya dan banyak orang lain juga, tidak ada jalan keluar. Saya melihat paman saya dan teman sekolah saya. Ada lautan api dan saya merasa saya ditarik kedalamnya. Saya ketakutan, lalu saya melihat Yesus datang mendekat kepada saya dan saya berkata,”Seandainya saja Dia melihat saya, Dia akan menyelamatkan saya.”Lalu Yesus melihat kepada saya dan saya mendengar anda berdoa. Ketika saya membuka mata saya, saya melihat anda.”

Saya harus pergi sesudah itu, tapi setelah itu dia memberitahu kami apa yang telah dia lihat. Dia berbicara banyak mengenai lautan api dan orang-orang yang ada didalamnya. Dia bilang, belum ada orang yang masuk kedalam lautan api itu, tapi mereka seperti tahanan yang menunggu dan tidak ada jalan keluar.

Selanjutnya saya melihat Tommy di Jumat malam, setelah bekerja. Kami tidak tahu apa yang terjadi di rumah sakit pagi itu. Ketika kami pergi ke rumah adik perempuan saya di Portland, kami mendengar bahwa dia tidak lagi di rumah sakit dan telah disembuhkan secara instan dan telah meninggalkan rumah sakit sekitar jam 11 pagi itu. Dia berada di rumah sakit selama empat hari. Lalu dia kembali ke penggilingan malam itu dan kembali bekerja pada hari Sabtu.

Minggu malam itu dia bersaksi tentang pengalamannya di sekolah itu. Semua pekerja dan keluarganya hadir pada saat itu. Banyak orang yang tidak dapat masuk ke dalam gedung, karena gedungnya terlalu kecil. Mereka telah melihat mujizat. Sekarang mereka ingin mendengarnya. Syukur kepada Tuhan, karena kami diijinkan untuk menjadi bagian dari hal ajaib yang telah Dia lakukan. Tommy memegang janjinya dan terus bersaksi akan hal ini dan berkhotbah tentang iman dan kelepasan sejak saat itu. Berimanlah kepada Tuhan. Dia tidak pernah gagal pada saat kita percaya.

Thorfin Brocke
Mabel E. Brocke

Ini adalah pernyataan resmi dari Tn J.H. Gunderson, 1703 S.E 16th Avenue, Portland, Oregon:

Saya, J.H Gunderson, berada di Palmer Mill sedang mencari pekerjaan dan mengunjungi Fin Brocke pada tanggal 1 Juli 1924, ketika kira-kira jam setengah dua sore Tom terjatuh dan saya menyaksikan mujizat iman ini terjadi.

Seorang Insinyur Lokomotif yang sedang duduk dalam lokomotifnya melihat Tom jatuh. Dia lari dari lokomotifnya ke ruangan utama untuk memberitahu Mr Brocke apa yang terjadi.

Penggilingan langsung ditutup dan Tn Brocke dan saya dan bersama yang lainnya pergi mencari Tom, tapi dia telah terjatuh ke dalam air, yang dalamnya 10 kaki. Kami kesulitan mencari dia karena airnya terlalu keruh dan kami mencarinya dengan menggunakan tongkat panjang. Setelah beberapa saat, seorang pria memberikan tongkatnya dan saya mulai mencari di dalam air yang dalam karena saya berpikir dia pasti sudah di dasar. Benar saja, setelah beberapa lama, saya mengaitkan di bajunya dan menarik tubuhnya cukup dekat dengan kami untuk mengangkatnya. Dia telah meninggal. Tidak ada kehidupan sama sekali. Kepalanya hancur dan darah dimana-mana.

Ny Brocke dikabari dan turun ke penggilingan. Ketika dia melihat Tommy terbaring diam dan meninggal, dia berlutut dan meletakkan tangannya di kepala Tommy. Darah mengalir di jari-jarinya sementara dia menangis kepada Tuhan untuk memberinya kesempatan dan menyelamatkan jiwa Tom karena Tom bukan seorang Kristen. Ketika dia menangis dan berdoa, saya melihat kehidupan kembali ke tubuh Tom dan dia bergerak untuk pertama kalinya dari sejak kami mengangkatnya dari air. Dia membuka matanya dan bertanya,Äpa yang terjadi?”

Selama ini saya seringkali mengucap syukur kepada Tuhan untuk kesempatan yang diberikan dimana saya dapat melihat seorang mati dihidupkan kembali karena jawaban doa. Saya berdiri di dekat kolam itu paling tidak tiga puluh menit sementara orang lain mencari tubuhnya. Saya menunggu ada gelembung udara atau tanda bahwa dia masih hidup. Dan saya tidak melihatnya. Tidak ada air dalam paru-parunya. Dia tidak bernapas sewaktu jatuh ke dalam air. Salah seorang yang mencari sudah menyerah dan memberikan tongkat pencarinya kepada saya. Saya dorong tongkat itu dalam-dalam dan menyangkutkannya dibaju Tom. Dia pasti sudah hampir ke dasar. Kurang lebih empat puluh lima menit sampai satu jam dari saat dia jatuh sampai Ny Brocke berdoa baginya.

Kesaksian ini dibuat dengan sebenarnya karena saya menyaksikannya. Saya menarik Tom ke permukaan, dan menyaksikan mujizat kehidupan dipulihkan bagi Tom. Saya bersyukur kepada Tuhan apa yang saya lihat hari itu, dan saya bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbicara disini. Hal itu mengubah hidup saya. Inilah kebenarannya.

Julius H Gunderson



Bersambung ... ke Bab 4 (tamat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar