BAB II
Kembali Bekerja Di
Hari Sabtu
Jumat bukanlah haru
yang buruk bagi saya. Sabtu pagi saya telah kembali bekerja di Palmer Mill.
Tidak ada seorangpun kelihatannya ingin bekerja di hari itu. Mereka hanya
menonton saya bekerja. Setelah beberapa jam, saya berkata kepada mereka apakah
mereka mau mendengar kesaksian kesembuhan saya, kita dapat bertemu di sekolah
tua tempat belajar mengendarai kuda pada hari minggu malam dan saya akan
menceritakan apa yang telah saya lihat dan bagaimana saya menjadi sembuh. Ini
menggembirakan para pekerja lainnya, jadi tersiarlah kabar dan kami akan
bertemu Minggu malam pukul delapan.
Minggu malam, semakin
saya mendekat sekolah itu, tidak berapa jauh dari tempat saya terjatuh, saya
melihat kerumunan massa yang besar. Suasana hampir gelap. Saya panik dan hampir
lari, tetapi sekali lagi Tuhan menguatkan saya, Kebanyakan dari mereka tidak
mengenal saya sewaktu saya maju kedepan dari kumpulan massa itu. Tn Brocke
bernyanyi dan berdoa. Waktu bagi saya telah tiba.
Saya gugup dan tidak
tahu apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Sewaktu berdiri disana dan saya
merasakan pertama kali dalam hidup saya urapan Roh Kudus untuk bersaksi. Urapan
ini melingkupi saya seperti awan. Ini adalah urapan yang sama yang membuat saya
bisa keluar dari Rumah Sakit Good Samaritan. Urapan yang sama yang membantu
saya untuk mengerti kehendak Tuhan untuk pergi dan bersaksi atas apa yang telah
saya lihat dan memperingati mereka akan penghakiman yang akan datang dan
memberitahu mereka kasih Tuhan bagi manusia,
Setelah tujuh hari
dari apa yang terjadi. Ini adalah pertama kalinya saya berdiri dihadapan
masyarakat, Saya berdiri di belakang meja guru, Suasana sekitar seperti
tersengat listrik, dan saya mulai bersaksi mengenai Hadirat Tuhan memenuhi saya
dan bagaimana Roh Kudus memenuhi saya dengan FirmanNya.
Saya bersaksi kepada
mereka atas apa yang telah Tuhan lakukan, apa yang telah saya lihat waktu itu
kepada orang-orang yang sama yang mencari tubuh saya di danau. Saya tidak tahu
mengenai isi Alkitab, tapi Roh Kudus mengilhami saya mengenai bab kedua dan
ketiga Nubuatan Nehemia. Pada malam itu, dengan bantuan isi Alkitab, kami dapat
mengerti apa yang Roh katakan mengenai hari persiapanNya. Pada waktu itu saya
tidak tahu apa yang saya katakan ada didalam Alkitab sampai Tn Brocke
mencarinya dalam Alkitab dan ternyata memang ada tertulis demikian. Tentu saja
itu merupakan tanda bagi saya untuk lebih lebih lagi dalam pelayanan saya.
Saya ingin menekankan
disini mengenai Baptisan Roh Kudus sangat penting bagi setiap orang dalam
persiapan pelayanan. Tanpa Dia kita tidak dapat melakukan apa-apa. Dengan Dia,
kita dapat melakukan apa saja. Roh Kuduslah yang meyakinkan dunia akan:
Yang pertama dosa;
kemudian akan kebenaran dan penghakiman
Yohanes 16 : 8 - 11 -
(8) Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman; (9) akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; (10)
akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
(11) akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Untuk lebih efektif
dalam membawa pesan keselamatan dan kelepasan atas dunia yang hilang, seseorang
harus dipenuhi Roh Kudus.
Banyak orang bertanya
dari waktu ke waktu, kalau saya masih merasakan sakit kepala atau sakit lainnya
yang biasanya mengikuti hasil dari luka semacam itu, saya tidak pernah sakit
kepala dalam hidup saya, mata dan telinga saya baik-baik saja. Saya tetap
disembuhkan sampai sekarang ini.
Orang yang berperan
besar dalam kehidupan saya, tentu saya Fin dan Mabel Brocke. Mereka beriman dan
mempunyai keberanian untuk percaya kepada Tuhan atas mujizat yang saat itu
diperlukan. Mereka bertindak secara cepat dan merekapun menerima hasilnya
dengan cepat pula.
Ada juga Julius H
Gunderson, yang menemukan tubuh saya di kedalaman 10 kaki dibawah air ketika
orang lain sudah menyerah. Dia terus mencari saya. Tuhan juga memberi upah
kepada dia, atas imannya. Tn Gunderson, Fin dan Mabel Brocke menuliskan
kesaksian mereka atas apa yang terjadi hari itu dan kesaksiannya disini adalah
kata-kata mereka. Tidak satu patah katapun diubah.
Bersambung ... ke Bab 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar