Garam
Garam Dunia
Mat 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu
menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang.
Perjanjian garam = perjanjian abadi
Bil 18:19 Segala
persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel
kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan
perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya
di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
2Taw 13:5 Tidakkah
kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk
selama-lamanya dengan suatu perjanjian
garam?
Garam bisa menjadi
Berkat atau Kutuk
I.
Berkat
1.
Ketika Elisa di kota Yerikho
2Raj 2:21-22 Kemudian pergilah ia
ke mata air mereka dan melemparkan garam
itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan
air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran
bayi."
Demikianlah air itu menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman
yang telah disampaikan Elisa.
2. Garam bicara kasih
Mrk 9:50 Garam memang baik, tetapi
jika garam menjadi hambar,
dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang
lain."
Kol 4:6 Hendaklah kata-katamu
senantiasa penuh kasih, jangan hambar,
sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
II.
Kutuk
1.
Kej 19:26
Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu
menjadi tiang garam.
2.
Ul 29:23
seluruh tanahnya yang telah hangus oleh belerang dan garam, yang tidak
ditaburi, tidak menumbuhkan apa-apa dan
tidak ada tumbuh-tumbuhan apapun yang timbul dari padanya, seperti pada
waktu ditunggangbalikkan-Nya Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim, yakni yang
ditunggangbalikkan TUHAN dalam murka dan kepanasan amarah-Nya —
Orang Kristen yang tidak mempunyai kasih, tidak ada gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar