Selamat Datang

Untuk kalangan atau simpatisan kristiani.

Selamat datang di blog kami, semoga apa yang kami tuliskan dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Tuhan Yesus memberkati.


Terjemahkan Bahasa / Translate :

Terjemahkan Bahasa

Rabu, 30 November 2011

Kesaksian - Mantan Ketua Tim Pemburu Hantu

Muhamad Ali Makrus 

Pada suatu hari di bulan Februari 2007 yang lalu seorang teman mengikuti sebuah persekutuan doa di Surabaya. Dalam acara itu ternyata ada pembicara tamu yang memberikan kesaksian. Dia adalah bapak Markus, seorang mantan Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) suatu front yang sangat terkenal di negeri ini, juga mantan Ketua Tim Pemburu Hantu di sebuah stasiun TV Swasta.

Pada suatu hari di akhir tahun 2005 bapak Markus diminta seorang pejabat di Jatim untuk mendapatkan bunga kencono wungu  yang dipercaya dapat mendatangkan kesaktian luar biasa sehingga bisa hidup selama-lamanya. Ketika ia melakukan tapa (semedi/meditasi) , ia kaget sekali karena melihat sebuah lengan terulur dari samping tubuhnya dan di tangan itu terdapat sebuah roti. Terdengar suara, “Inilah yang engkau cari…” Tiga kali hal itu terjadi, namun bapak Markus tak menanggapi, karena bukan itu yang ia cari. Ia sangat heran, tangan siapakah yang terulur tadi? Apa maksud roti di tangan itu?

Pada malam harinya bapak Markus didatangi sesosok tubuh yang pernah ia lihat fotonya di dalam buku atau majalah kekristenan. Ya, malam itu ia didatangi Isa Al-Masih. Tangan-Nya terulur, berisi roti, dan Ia mengatakan, “Inilah yang engkau cari…” Bapak Markus ragu-ragu, namun Tuhan Yesus memaksa memasukkan roti itu ke dalam mulutnya. Sejak saat itu ia mendapatkan damai sejahtera yang melampaui segala akal. Sosok Isa itu telah pergi, namun apa yang dirasakan bapak Markus tak dapat pergi. Sejak saat itu dia ingin tahu, roti apa yang ia telah telan.

Ia segera mendatangi sebuah gereja besar di Surabaya, namun karena mereka tahu dari penampilan wajah bapak Markus yang keturunan Arab ini dan mereka tahu bahwa beliau ini adalah Ketua DPD suatu ormas terkenal, maka tak ada hamba Tuhan di situ yang berani melayani bapak Markus. Namun seorang pengerja di situ memberi nama seorang hamba Tuhan yang tidak terkait dengan gereja apapun. Kepada hamba Tuhan ini bapak Markus bersoal jawab tentang kekristenan dan akhirnya ia minta dilayani pelayanan pelepasan. Sebelumnya bapak Markus adalah seorang yang memiliki “ilmu” bermacam-macam, memiliki banyak jin penolong dan memiliki ilmu kekebalan tubuh. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, semua ilmu itu dilepaskan, hubungan dengan kuasa-kuasa lain dilepaskan. Ia menerima kelahiran kembali dalam roh dan hatinya. Ia menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, kehidupan yang lama telah berlalu, sesungguhnya kehidupan yang baru sudah datang.

Setelah mendapatkan penjelasan dari hamba Tuhan ini ia sekarang mengerti apa yang sebenarnya ia cari. Dari penjelasan itu ia tahu apa yang telah ia makan. “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya,” (Yohanes 6 : 51). Bapak Markus telah memakan roti hidup itu.

Ketika kisah tentang hal ini diceritakan kepada isterinya, sang isteri hanya berkata, “Umi sih terserah Abi saja!” Jadilah, satu keluarga ini percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Nah, mulailah persoalan berdatangan. Seperti kita ketahui, seseorang yang murtad dari agama sebelumnya, maka darah orang itu halal untuk dicurahkan. Pada suatu hari rumah bapak Markus di Surabaya dikepung puluhan anggota dari ormas ini. Hukuman mati telah dijatuhkan oleh pimpinannya. Bagaimana keluarga Bapak Markus dapat luput dari kepungan pasukan yang dilengkapi berbagai senjata tajam ini? Pada saat itu semua ilmu kekebalan tubuh bapak Markus telah dilepaskan dan ia sepenuhnya bersandar pada perlindungan Bapa Sorgawi. Secara luar biasa dan penuh mukjizat bapak Markus dan keluarganya diloloskan oleh pertolongan Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta Langit dan Bumi. Ia tidak mengerti betapa tak terduga dalamnya hikmat Bapa Sorgawi itu. Hikmat-Nya melebihi hikmat manusia. Puluhan orang itu tidak dapat menangkap atau mencederai bapak Markus, tanpa seizin Pencipta Langit dan Bumi.

Kehidupan beliau saat ini sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, bukan mengandalkan dirinya lagi. Ia hidup oleh anugerah Tuhan semata-mata. Oleh karena kasih karunia Tuhan bapak Markus telah diselamatkan oleh iman. Ia telah mendapatkan apa yang ia cari. Itulah roti kehidupan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Untuk melihat videonya kesaksiannya klik di sini.

Catatan Admin :
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Kisah 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."




Sumber-sumber : http://febrina.wordpress.com/kesaksian-mantan-ketua-tim-pemburu-hantu/, Youtube.com, Sabda 3.0

Kesaksian - Pertobatan Hamran Ambrie


PST.WENAS' DECLARE : "KESAKSIAN PERTOBATAN HAMRAN AMBRIE"

Hamran Ambrie
  
TUHAN MEMBERITAHU SAYA SECARA PRIBADI

 - ( KESAKSIAN BEKAS IMAM; HAMRAN AMBRIE ) -
  
Pada  waktu dahulu saya merupakan seorang yang amat aktif dalam Islam, juga  merupakan salah seorang daripada Pengerakkan Muhammadiah dan seorang  pengajar Islam.Pada tahun 1947, saya telah dipilih untuk menjadi pengurus  kepada Kongress Muslim Kalimantan di Amutai, bersama-sama dengan K.H  Idham Chalid. Pada tahun 1950-51 saya menjadi Imam Muslim bagi pasukan  tentera di Banjarmasin, dengan kedudukan yang tinggi.
  
Rencana saya telah diterbitkan dalam beberapa majalah Islam seperti Mingguan Adil di Solo, Mingguan Risalah Jihad di Jakarta dan Mingguan Anti-komunis di  Bandung.Saya telah bekerjasama dengan Gerakkan Anti-Kristian dari tahun  1936 di Muara Teweh (Barito) dan sehingga tahun 1962 bersimpati  dengan kumpulan yang merancang untuk membina undang-undang Islam di seluruh  Indonesia, yang mana secara tidak langsung adalah bertentangan dengan  pendirian Kristian.

Sebenarnya saya telah memiliki Kitab  Suci Injil sendiri semenjak tahun 1936.walau bagaimanapun, saya tidak  membaca dan mencari kebenarannya,tetapi mencari paragraf & celah-celah  yang boleh membantu saya untuk berdiri teguh sebagai seorang Muslim yang  mempunyai sikap anti-Kristian, dan bersedia untuk menyerang keimanan  orang Kristian secara lebih efektif.

  
Saya juga mengutuk  'Isa Al-Masih hingga saya berumur 40 tahun, menolak terus dalil yang  mengatakan Dia adalah Tuhan.Saya sengaja mentertawakan dan menolak  kebenaran.Tetapi kasih Tuhan sungguh hebat, Dia berusaha, mencari dan  menyelamatkan saya.


 Dalam tahun 1961,semasa saya mencatat khotbah saya di masjid, saya melihat ayat daripada surah Al-Maidah 68, yang berbunyi:

 “Katakanlah, wahai  orang yang beriman! Kamu tidak mempunyai apa-apa kecuali kamu berpegang  kepada Taurat dan Injil, dan semua ini akan membuka mata kamu kepada  Tuhan kamu.”

Saya sudah membaca ayat ini beratus  kali, tetapi akhirnya Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya tentang  ‘Taurat dan Injil’ yang mana tertulis di dalam Al-Quran adalah sama  Taurat dan Injil yang terdapat di dalam Kitab Suci Injil sekarang.

Saya  selalu berpendapat bahawa Taurat dan Injil yang terdapat dalam Al-Quran  telah lenyap, dan kandungan ini adalah ringkasan di dalam Al-Quran. Saya  merasa yakin bahawa Taurat dan Injil, yang terdapat dalam Kitab Suci  Injil sekarang adalah palsu, dan kandungan yang sebenarnya telah  disalah-atur dan dilupakan serta ditambah-tambahkan oleh beberapa pihak.

 Bagaimanapun, jiwa saya memberitahu saya  bahawa Taurat/Injil yang ada di dalam Al-Kitab sekarang adalah benar.  Pikiran saya tidak percaya apa yang dikatakan oleh hati saya: “Tidak! Taurat dan Injil yang ada di dalam Al-Kitab sekarang adalah palsu”. Fikiran  saya bertentangan dengan jiwa saya dan perasaan saya, dan saya menjadi  tidak pasti serta ragu-ragu terhadap apa yang betul sebenarnya.

 Untuk  membuatkan jiwa saya merasa aman, saya menyerahkan masalah saya ini  dengan melakukan sembahyang tahjud,yang mana sembahyang ini adalah untuk  meminta pertolongan daripada Tuhan agar Dia memberi petunjuk yang pasti  kepada kebenaran. Saya meminta Tuhan menolong saya untuk memilih yang  mana satu daripada dua kepercayaan ini yang benar. Ini adalah doa saya:
   
 “Oh  Tuhan,Pencipta Syurga dan bumi,Tuhan orang Islam, Kristian, Budha, Tuhan  bulan dan bintang, lembah dan gunung; Tuhan semesta alam, tolong tunjukkan  aku kebenaran tentang apa yang tertulis di dalam Al-Quran yang  berkaitan dengan Taurat dan Injil. Adakah ini membawa makna bahawa Taurat  dan Injil yang sebenar sudah lenyap yang terdapat ringkasan dalam  Al-Quran ? Jika ini adalah benar,aku merayu kepadaMu untuk kuatkan hatiku  bahawa aku mungkin tidak belajar Kitab Suci Injil. Tetapi jika  “kebenaran di dalam Taurat dan Injil” yang tertulis di dalam Al-Quran, bermakna kebenaran harus dicari di dalam Kitab Suci Injil sekarang, aku  merayu padaMu untuk membuka pintu hatiku semoga aku lebih  bersungguh-sungguh untuk belajar Kitab Suci Injil secara jujur.”

Saya  tidak bertanya kepada sesiapa pun untuk menolong saya membuat keputusan  saya. Saya tidak bertanya kepada Imam, orang yang alim dalam Islam, atau  kawan-kawan saya yang bijak pandai. Saya bertanya terus kepada Tuhan yang  Maha Tahu untuk membuat pilihan bagi saya, jadi saya membuat pilihan  yang betul menurut kehendak Tuhan. Saya sembahyang sesungguhnya dan  menaruh harapan kepada Tuhan agar Tuhan memberi petunjuk dan hidayah  bahwa Dia yang memilih kebenaran untuk saya dan menolong saya mengetahui  dan mengaku kepada agama yang benar.

 Setiap orang yang  mempunyai agama berharap bahawa di sana terdapat kehidupan yang benar  selepas mati dan salah seorang daripada mereka adalah saya, saya menaruh  harapan yang tinggi kepada Tuhan. Saya percaya kepada kehidupan selepas  mati, di mana kita cuma ada dua tempat untuk dituju: ke neraka, dengan  hukuman yang tidak berhenti-henti kekal abadi di dalam api; atau ke Surga, bersama dengan Tuhan dalam kemuliaan selama-lamanya. Saya tidak pikir tentang kehidupan abadi saya.

 Sebagai contohnya; mari  kita andaikan bahawa kita membawa 10 gram emas tulen, kita harus  menelitinya secara berhati-hati, untuk memastikan bahawa tidak ada  sesiapa yang boleh menipu kita, jadi kita tidak akan menyesal dikemudian  hari. Berapa banyak agaknya kita memikirkan tentang kehidupan masa depan  jiwa kita.Kita mesti belajar dan meneliti kebenaran untuk sembahyang  kepada Tuhan menurut kehendak Tuhan, yang memiliki kehidupan di  Surga. Kalau tidak, kita akan menyesal untuk selama-lamanya karena  kelalaian kita.
  
Saya selalu yakin bahwa pencipta Surga dan neraka adalah Tuhan sendiri, atas sebab itulah saya tidak bertanyakan  nasihat kepada siapa pun, apakah Kristian atau Guru Islam. Saya  mendekati Tuhan, yang memiliki segala kebenaran, peraturan, dan merayu  kepadaNya dengan penuh harapan dan percaya bahawa Dia akan memberi  petunjuk yang benar kepada saya.

Puji Tuhan karana segala  doa saya telah dikabuliNya! Ini membuktikan bahawa Dia memberikan  kebenaranNya kepada orang yang menghendakinya, dan bertanya dengan  sesungguhnya.

Ini harus dicatat, selain daripada ayat 68  surah Al-Maidah, di mana terdapat banyak lagi ayat-ayat lain yang  terkandung di dalam Al-Quran, yang menarik hati saya pada waktu  itu. Sebagai contohnya;

 Surah Al-Sajadah 23:

“Dan pastinya kami memberikan Musa sebuah Kitab(Taurat), jadi adakah kamu (Muhammad) ragu-ragu untuk menerimanya,”

  Surah Al-Maidah 46:

 “Dan  kami biarkan mereka (nabi-nabi yang terdahulunya) mengikut jejak  Isa, anak Maryam, memenuhi apa yang ada di tangannya daripada Taurat.dan  kami memberi Dia kitab yang mengandungi petunjuk dan cahaya,dan  mengesahkan apa yang ada di tangannya yang daripada Taurat, sebagai  petunjuk dan amaran kepada orang yang takut kepada Tuhan.”

 Surah Al-Maidah 47:

 “Dan  orang di dalam Kitab harus mengikuti apa yang telah ditentukan mengikut  kehendak pernyataan Tuhan itu. Dan sesiapa yang tidak mengikut apa yang  telah ditetapkan oleh Tuhan, adalah orang yang busuk hati,”

 Surah Al-Baqarah 62 :

 “orang  yang benar daripada Yahudi, Kristian dan Sabian, sesiapa yang percaya  kepada Tuhan dan hari kiamat, melakukan amalan yang baik, mereka akan  mendapat pahala daripada Tuhan mereka, dan ketakutan tidak akan mendesak  mereka berputus asa.”

  
Di sana terdapat banyak lagi ayat di  dalam Al-Quran yang menunjukkan bahawa Taurat dan Injil adalah jalan  yang benar kepada kebenaran menurut kehendak Tuhan.Ayat Al-Quran ini  memberi kesedaran kepada saya untuk meneliti Kitab Suci Injil dengan  lebih mendalam lagi, karena Tuhan telah berbisik kepada jiwa saya tentang  kebenaran ini.


Pada hari yang berikutnya, selepas  saya meminta petunjuk daripada Tuhan semasa sembahyang tahjud, saya  merasakan satu perubahan yang jelas pada diri saya. Bermula dari hari itu  saya menganggap Kitab Suci Injil adalah seperti rekan saya dan bukan  lagi sebagai musuh. Setiap pagi saya melihat Kitab Suci Injil dengan  penuh harapan dan memberi perhatian pada setiap perkataan yang saya  baca, karena saya mau tahu makna yang sebenarnya.

 Dengan perkataan:

“Dengan nama Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasihani”.
  
Saya  membuka Kitab Suci Injil. Pada masa itu saya bertujuan untuk membaca  Ulangan 18:15. Kitab ini menarik perhatian saya kerana pada waktu  dahulunya saya mengunakan ayat ini untuk menyerang keimanan orang  Kristian, apakah mereka adalah guru, penginjil, dengan niat supaya mereka  tahu dan percaya kepada Nabi Muhammad sebagai nabi yang telah diramalkan  di dalam Kitab Suci Injil ini.
  
Sebelum ini saya sudah  tahu tentang ayat ini, tetapi sekarang maknanya telah berubah sama sekali  kepada saya. Sebenarnya untuk memahami Kitab Suci Injil lama adalah  sukar bagi orang yang tidak mau mempercayainya, tetapi dari segi yang  lain pula ia menjadi lebih jelas kepada orang yang mau mempercayainya  dan hati mereka yang telah disentuh oleh Roh Kudus.
  

 Ayat-ayat di dalam Ulangan 18:15 dibaca seperti :

 “Sebaliknya  Tuhan, Allah kamu akan mengutus seorang nabi kepada kamu; nabi itu akan  seperti aku dan Dia daripada bangsa kamu sendiri; kamu mesti taat  kepadanya.”

  
Dahulunya saya menganggap ayat ini memberi ramalan tentang nabi Muhammad. Perkataan “nabi itu akan seperti aku (Musa)” menunjukkan kepada saya tentang peribadi nabi Muhammad sebagai janji nabi karena :
   
Musa  dilahirkan mempunyai ibu bapa. Muhammad juga dilahirkan seperti  Musa, mempunyai ibu bapa. Ini tidak seperti Isa Al-Masih yang dilahirkan  hanya mempunyai ibu dan tanpa bapa.

Apabila Musa meningkat dewasa, dia kawin. Muhammad juga kawin, dan ini bertentangan dengan Isa yang tidak pernah kawin.

Musa  mempunyai anak lelaki, dan Muhammad juga mempunyai ramai anak. Tetapi Isa  tidak mempunyai keturunan karena Dia tidak pernah kawin.
  
Musa  meninggal pada umur yang lanjut dan dikuburkan dan ini terjadi juga  pada Muhammad. Tetapi Isa tidak meninggal. Dia telah diangkat ke Surga dan tidak dikuburkan.


Dahulunya ia menjadi jelas kepada saya  tentang ayat Ulangan 18:15 yang menunjukkan bahawa nabi Muhammad adalah  nabi yang dijanjikan oleh Musa, tetapi bukannya ramalan terhadap Isa  sebagai nabi keseluruhannya, sebagai Putra Tuhan, seperti kepercayaan orang Kristian.

Tetapi pada hari ini, saya membaca ayat ini  secara perlahan-lahan dan berhati-hati untuk memahami makna yang  sebenarnya. Apabila saya sampai kepada pernyataan “…..nabi itu akan  seperti aku (Musa)”, Roh Kudus berbisik ke dalam jiwa saya yang berbunyi:  “Jika kamu mentafsirkan persamaan di antara Muhammad dan Musa  dan kedua-duanya adalah dilahirkan mempunyai ibu bapa, berarti mereka  adalah sama dengan manusia lain yang juga mempunyai ibu bapa.” Sifat ini tidak boleh digunakan untuk menunjukkan kebenaran ramalan itu.

Selanjutnya jika Muhammad seperti Musa karena dia kawin, maka kedua-duanya adalah sama seperti orang lain di dunia ini! Jadi ini tidak boleh dijadikan sebagai bukti untuk mengatakan bahawa Muhammad itu adalah nabi.
  
Jika  Muhammad dianggap sama seperti Musa, kerana dia mempunyai keturunan,  fakta ini juga tidak boleh digunakan untuk menentukan ramalan itu karena  hampir semua orang di dalam dunia ini mempunyai keturunan.

  
Muhammad  hanya seperti Musa, meninggal dalam usia yang tua dan dikuburkan. Jika  contoh ini digunakan sebagai bukti tentang ramalan itu, dan fakta ini  tidak boleh digunakan sebagai bukti untuk persamaan, setiap orang di  dunia ini akan meninggal dan dikuburkan. Kematian dan penguburan adalah  perkara biasa dan ini tidak menjadikan seseorang itu lain daripada yang lain.
  
Ia menjadi lebih nyata dan jelas kepada saya bahawa  ramalan Musa itu hanya menunjukkan tentang Isa sebagai yang  dijanjikan. Dengan alasan itu saya coba mencari suatu perbedaan yang lain  daripada yang lain dan luarbiasa persamaannya diantara Musa dan  Isa. Memang saya menemui beberapa persamaan yang luarbiasa di antara  dua manusia ini yang tidak dikongsi dengan orang lain.

Semasa  zaman kanak-kanak, Fir’aun mengancam untuk membunuhnya, seperti juga Isa  pada zaman kanak-kanaknya telah diancam untuk dibunuh oleh Herodes. Tidak  semua orang yang dilahirkan menghadapi ancaman dibunuh pada waktu yang  masih kecil lagi.

Semasa kelahiran Musa, Fir’aun sangat marah dan  mengarahkan semua budak-budak lelaki yang berusia dua tahun ke bawah  harus dibunuh. Apabila Isa dilahirkan Herodas juga sangat marah dan  mengarahkan agar budak lelaki di bawah umur dua tahun dibunuh. Di dalam  dunia ini hanya dua pribadi ini saja yang menghadapi pengalaman  pembalasan dendam.

Semasa zaman kanak-kanaknya, Musa telah dijaga  oleh anak perempuan Fir’aun. Dan semasa kecil Isa telah dijaga oleh  Yusuf yaitu bapa angkatnya. Tidak semua anak di dunia ini dipelihara oleh  orang yang dipilih oleh Allah semasa zaman kanak-kanaknya ketika dia  menghadapi amcaman.

Semasa zaman kanak-kanaknya juga, Musa  tinggal jauh daripada rumahnya di Mesir. Ini terjadi sama dengan Isa yang  hidup di dalam buangan di Mesir. Tidak semua kanak-kanak semasa kecil  hidup jauh daripada negerinya, seperti Mesir.
  
Apabila Musa telah  menjadi utusan Tuhan, dia menerima kuasa daripada Tuhan untuk melakukan  mukjizat, seperti juga Isa yang menerima kuasa sebagai Firman yang  hidup, dan menerima kuasa untuk melakukan mukjizat seperti menyembuhkan  orang sakit dan membangunkan orang yang telah mati.

Musa telah  membebaskan orangnya daripada dipaksa terus menjadi hamba abdi, tetapi  Isa telah membebaskan orangnya daripada cengkaman dosa dan maut.


Bukti  yang istimewa ini telah mengizinkan saya untuk saya membuat kesimpulan  bahawa ramalan yang luarbiasa yang dinyatakan ini di dalam Ulangan 18:15  tidak bermaksud untuk membuktikan Muhammad sebagai nabi yang telah  diberitahu terlebih dahulu, tetapi untuk menunjukkan bahawa Isa adalah  jelmaan Firman Allah.

  
Meskipun kasih Allah itu sangat agung dan  Dia telah menyedarkan saya untuk melihat dengan lebih jelas lagi ke  dalam Kitab Suci Injil sebagai Firman Allah yang benar, tetapi saya masih  lagi tidak bersedia untuk menjadi seorang Kristian. Mengapa? Karena  terdapat beberapa perkara di dalam kepercayaan Kristian yang tidak dapat  diterima oleh akal saya, khususnya kepercayaan terhadap Isa adalah  Putra Tuhan. Semenjak kecil lagi saya telah diajar, dan saya juga  mengajar sedemikian, yaitu:

 “Tuhan tidak mempunyai anak dan Dia tidak diperanakkan.”

Saya juga tidak dapat menyatakan dengan jelas bahawa Isa adalah Tuhan karena saya telah diajar dan saya juga mengajar seperti:

“TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN ALLAH”


 SAYA JUGA BERSIKAP ANTI TRINITI

Ini  tidak berdasarkan kepada hakikat dan kebenaran tetapi sebaliknya  dipengaruhi oleh prasangka yang terpesong. Saya telah mengajar  murid-murid saya sedemikian:
  
 “Kepada sesiapa yang mengatakan Allah itu adalah tiga merupakan orang yang fasik”
  
Saya  juga tidak dapat menerima kepercayaan Kristian bahawa Isa benar-benar  mati di atas kayu salib. Jika “Isa Al-Masih” adalah nabi, penyayang,  utusan Tuhan, atau ‘Putera Allah’ sepertimana orang Kristian  memanggilNya, bagaimana dengan senangnya orang Yahudi boleh menyiksaNya  dan mengantungNya di atas kayu salib sehingga mati?

 Mengapa  Tuhan tidak membela Dia, tetapi membiarkan Dia mati di atas kayu  salib? Katakanlah saya mempunyai seorang anak lelaki yang disiksa, atau  digantung di atas kayu salib, sudah pastinya saya akan melawan orang yang  menyiksa anak saya itu untuk menyelamatkannya walau apa pun yang akan  terjadi. Bagaimana boleh Allah hilang kuasaNya terhadap orang Yahudi? Pada  masa itu saya benar-benar tidak boleh menerima hakikat ini.

 Dalam  usaha untuk mendapatkan pertolongan untuk keterangan ini, saya mengunjungi  beberapa orang guru dan juga Penginjil dan bertanya kepada mereka kenapa  Isa bergelar Putera Tuhan atau Tuhan dan apa sebenarnya makna tentang  Triniti Tuhan. Saya menyelidik mengapa Isa Putera Tuhan telah dikorbankan  di atas kayu salib dan disalibkan oleh orang Yahudi Saya juga bertanya  kepada mereka tentang kenyataan tentang “dosa warisan daripada bapa  kepada anak” yang saya ambil kira bahwa itu adalah hukuman yang tidak  adil daripada Tuhan.

Semua guru yang saya tanya itu  menjawab persoalan saya dan menerangkannya dengan mendalam, tetapi pada  masa itu saya tidak dapat menerima ulasan mereka walaupun mereka telah  menerangkannya dengan jelas sekali. Ini adalah karena perbedaan latar belakang diantara saya dengan mereka, yang mana seperti teluk yang  terpisah jauh di antara kami. Perbedaan di dalam agama yang tidak dikaji  dengan sesungguhnya untuk mencari maksud yang sama, pastinya kami  mengkaji perbedaan di antara agama untuk mencari kenyataan yang logik  berhubungan dengan ketidakfahaman. Pada masa itu saya seperti penerima  radio dan guru adalah pembaca berita. Kedua-duanya mempunyai keadaan yang  baik, tetapi oleh kerana perbedaan gelombang yang panjang menyebabkan  siarannya dan penerimaan saya jauh berbeda. Penerima tidak dapat  menangkap berita yang sedang disampaikan oleh penyiar.
  
Keterangan  daripada guru dan Penginjil adalah seperti masuk telinga sebelah kiri  dan keluar telinga sebelah kanan. Hati saya tidak tersentuh, kerana saya  tidak faham cara pertuturan mereka.Guru itu sendiri tidak memahami  dengan jelas kedudukan latar belakang saya sewaktu itu, jadi  keterangannya tidaklah menurut keperluan saya seperti yang saya  harapkan. Ini bukannya berlaku kerana keterangan guru itu salah, tetapi  kerana perbedaan cara pemikiran dan penerangan, jadi sebab itu saya tidak  dapat memahami keterangan yang lain.walau bagaimanapun saya masih  berharap. Saya sentiasa yakin, Tuhan akan menolong saya untuk memilih  kebenaran, sudah pasti Dia akan membuka pintu hati saya dan memberi  petunjuk untuk memahami semua masalah yang menjadi halangan kepada saya.
  
Saya sentiasa berdoa kepadaNya: "Tuhan, aku  merayu agar Engkau menunjukkan kebenaranMu kepadaku tentang perkataan  ‘Putera Tuhan’ dan nama ‘Rabbana’ untuk Isa. Aku juga merayu agar Engkau  menunjukkan kepadaku makna Triniti dan rahsia disebalik penyaliban  Al-Masih. Tuhan, Engkau berilah aku pengertian bahawa Kitab Suci Injil  adalah daripadaMu yang betul, jadi pastinya Engkau akan menerangkan dan  menjelaskan halanganku melalui Kitab Suci Injil, yang mana FirmanMu yang  benar yang tidak pernah berubah daripada awal hingga sekarang dan  untuk selamanya.


Memang telah banyak  kali, Tuhan menolong saya melalui Roh Kudusnya, yang bekerja di dalam hati  saya. Saya akan menerangkan bagaimana Tuhan menolong saya untuk  mengatasi halangan ini.
  

PERJUANGAN SAYA BERTENTANGAN DENGAN KEADAAN SEKITAR

Meskipun  saya menjadi tetap dan teguh serta yakin tentang kebenaran ini, dan  bersedia untuk menerima Isa sebagai penyelamat pribadi saya, tetapi saya  tidak menjadi Kristian secara resmi, karena keadaan lingkungan yang  menjadi halangan kepada saya. Ketakutan dan kebimbangan ini sentiasa  menghantui pikiran saya.

Pengalaman saya menunjukkan  bahawa terdapat ramai orang yang tegas dengan kehendak mereka untuk  menerima Isa sebagai penyelamat mereka, tetapi mereka sering teragak-agak  untuk menentang pengaruh persekitaran mereka, mungkin kerana mereka  tidak rela ataupun takut untuk melawan ibu bapa mereka. Kadang-kadang  mereka takut kalau-kalau majikan mereka memberhentikan kerja mereka  karena mereka memeluk Al-Masih. Orang yang percaya juga akan berselisih  paham dengan isteri mereka karena mereka ingin mengikuti Isa  bersama-sama dengannya; ini juga merupakan rintangan yang menghalang  mereka daripada mengikuti Isa untuk mempengaruhi hidup dan hati mereka.
  
Ketakutan terhadap keadaan sekitar telah ditunjukkan dalam amaran oleh Isa, ditulis dalam Matius 10:34-36.

Dia  mengambarkan penderitaan yang mungkin dihadapi oleh setiap orang yang  mau mengikutinya: “Jangan menyangka bahawa Aku membawa kedamaian ke  dunia ini, Aku tidak membawa kedamaian tetapi pertentangan. Aku datang  untuk menyebabkan anak lelaki melawan bapa mereka, anak perempuan melawan  ibu mereka, dan menantu mereka melawan ibu mertua mereka. Demikianlah  musuh terbesar yang dihadapi oleh seseorang ialah keluarga  sendiri. ”Bagaimanapun mereka yang membuat keputusan untuk mengikuti Isa  sebagai Tuhan dan membiarkan Isa mempengaruhi hati mereka, segala  kebimbangan adalah tidak berpanjangan. Setiap kebimbangan akan dapat  diatasi dengan pertolongan daripada Tuhan. Saya sendiri mempunyai  pengalaman dalam menghadapi tekanan dari lingkungan. Tetapi Tuhan  selalu membuka jalan untuk keluar daripadanya.

 Dari 1961  sehingga 1964, saya masih lagi melakukan dua tanggungjawab agama. Saya  sembahyang mengikut cara Islam dan pergi ke masjid pada setiap hari  Jumaat. Saya juga pergi ke gereja pada setiap hari ahad dan pada hari  sabtu saya pergi sembahyang di Gereja Adventis. Tetapi di luar keyakinan  saya, saya tidak pergi ke gereja. Ini adalah karena untuk saya belajar  tentang kebenaran. Saya juga sering membaca risalah-risalah daripada  orang bukan Kristian yang mengatakan bahawa orang di dalam gereja  menyembah berhala, seperti patung dan gambar. Atas sebab itu saya pergi  melawat setiap gereja di sekitar Jakarta mengikut giliran, pada hari  ahad. Saya juga melawat lebih daripada satu gereja pada hari ahad, untuk  mencari apakah terdapat penyembahan patung atau tidak.

Akhirnya, saya  mendapat kesimpulan dan terbukti bahawa kesangsian saya selama ini  sudah terjawab. Setiap gereja yang saya kunjungi tidak terdapat pun  berhala atau gambar yang untuk disembah. Semenjak 1964, jiwa saya  sebenarnya sudah dipenuhi dengan Roh Tuhan, Roh Kudus, atau semangat  kebenaran. Bermula daripada hari itu saya mengambil keputusan untuk  menerima Isa sebagai penyelamat pribadi saya sepenuh hati saya. Tetapi  ia masih lemah. Saya tidak berani untuk menyatakan kenyakinan saya secara  terbuka. Saya masih menyimpan kekristianan saya secara rahasia.

Saya  melawat gereja kristian di Kwitang Indonesia untuk pertama kali saya  bertanyakan tentang pembaptisan secara rahasia, saya tidak mau ianya  diketahui oleh famili ataupun isteri saya. Saya tidak tahu siapa yang  menjaga gereja itu, tetapi permintaan saya ditolak, tidak boleh  dibaptiskan secara rahasia. Beberapa minggu kemudian, dengan hasrat yang  sama yang seringkali berputar-putar di dalam pikiran saya, saya pergi  berjumpa dengan Rev.J.Sapulete, dekat gereja Bethel di Jatinegara. Dia  bersedia untuk membaptis saya, tetapi dengan satu syarat bahwa saya  harus membawa dua atau tiga jiran Kristian, yang boleh membimbing  pertumbuhan keimanan saya supaya saya boleh hidup secara Kristian.

Saya  tidak dapat menerima syarat ini, saya masih lagi tidak mau  mengumumkannya di khalayak ramai bahawa saya seorang Kristian. Ini  berpuncak daripada pengaruh persekitaran, terutamanya keluarga saya. Saya  merasa risau yang mereka akan menentang dan menganiaya ahli keluarga  saya. Saya juga takut untuk bertanyakan pada isteri saya untuk mengikuti  saya pergi ke gereja. Saya takut jika isteri saya akan menuntut saya  untuk pergi ke pejabat resmi perkawinan Islam untuk bercerai. Saya  sangat takut untuk berhadapan dengan proses perceraian. Sebab itu saya  mahu menerima Isa secara rahasia. Tetapi jiwa saya tidak bersetuju, saya  tidak ada apa-apa keraguan tentang penerimaan Isa.

Oleh  itu saya tidak lagi melakukan dua tanggungjawab keagamaan. Saya hanya  pergi ke gereja. Tetapi ketakutan masih lagi berterusan dan kebimbangan  mengenai reaksi keluarga saya. Saya tidak tahu bagaimana untuk  mengatasinya. Saya tidak pergi jumpa sesiapa pun untuk meminta nasihat  bagi masalah saya ini. Pada masa itu saya rasakan bahawa perjuangan saya  betul-betul teruji. Walau bagaimanapun Tuhan memberi masa untuk membantu  mengatasi masalah saya ini. Dahulunya saya menggangap jika saya  berbincang dengan isteri saya tentang hal ini dan keluar Islam dan  seterusnya memeluk Kristian akan menyebabkan masalah kepada kami..
  
Tetapi  Tuhan sangat baik hati, membuka pintu kebenarannya kepada isteri saya  sendiri. Dia merasa aman melalui cahaya dan kecantikan pohon Natal yang  mana pada masa itu bercahaya dengan terang di kebanyakkan rumah orang  Kristian. Ia menjadi tanda kepadanya bagaimana cantiknya kehidupan di  dalam keluarga Kristian. Dia merasa aman dengan lagu-lagu Kristian dan  hangat serta bercahaya dengan semangat Krismas. Untuk menjelaskan  perasaannya, dia dan seorang anak perempuan saya datang kepada saya, untuk  memberitahu saya tentang keinginan yang kuat untuk menjadi seorang  Kristian. Ini adalah peluang yang sedang saya nanti-nantikan!

Pada  hari berikutnya selepas Krismas, saya berjumpa dengan Rev.J.Sapulete  untuk kali kedua, bertanya kepadanya bahawa saya dan keluarga saya mau  dibaptiskan dan menerima Isa sebagai Tuhan kami. Permintaan saya  diperkenankan dengan segera dan kami - yakni saya, isteri saya dan tujuh  orang anak kami telah dibaptiskan pada 26 Des 1969 oleh  Rev.J.Sapulete, di gereja GPIB Jemaat Bethel.
  
Satu  minggu kemudian anak lelaki saya pun menuruti kami. Dia juga sering  pergi ke gereja secara rahasia, kerana dia takut saya mendapat tahu. Saya  sendiri pergi ke gereja secara rahasia juga, sebab saya takut  isteri-isteri ahli keluarga saya telah menjadi pengikut-pengikut 'Isa  dan demi itu mempengaruhi hati kami. 


 ANUGERAH BERKAT TUHAN YANG BERLIMPAH

Selepas  saya dan keluarga saya dibaptiskan pada 26 Desember 1969, keriangan dan  kegembiraan seluruh isi rumah saya telah bertukar.Kami menerima terlalu  banyak berkat-berkat Tuhan yang mencurahi hidup kami.

Pengikut  Paulus berkata: "Apabila seseorang masuk ke dalam Al-Masih, dia menjadi  insan yang baru, yang lama telah pergi dan yang baru sudah menyusul ". (2  Kor 5:17)

Apabila seseorang menerima Al-Masih 'Isa  sebagai penyelamatnya, Tuhan akan mengubah kehidupannya. Bayangan Kristus  akan menjadi ikutannya. Al-kitab berkata: "Tuhan mencipta manusia  berdasarkan gambarnya"(Kej 1:27). Kelakuan baru ini akan bermula dengan  keriangan yang baru, kasih dan keinginan yang berbeza.Apa yang dahulunya  dia sayang, kini dia benci, dan apa yang dahulunya dia benci, kini bertukar  menjadi sayang. Kehidupannya telah berubah. Perubahan ini amat ketara, dan  dapat dilihat oleh orang disekelilingnya. Jalan kehidupannya akan  bertukar, dan perubahan ini akan dibawa dalam setiap perkataan yang dia  ucapkan. Betapa hebatnya!

Saya mempunyai pengalaman dalam  perubahan ini dan mereka dapat rasa dalam kehidupan kami  sekeluarga.Panas baran sudah lenyap dan berubah kepada sayang. Dalam  kehidupan kerohanian, kami merasa aman dan gembira. Kami tidak merasa  ragu-ragu dan jiwa kami terjamin dan penuh dengan keriangan.Bahkan di  dalam kehidupan seharian, kami mendapat keberkatan yang berkelimpahan. Ini  adalah pengalaman yang membuktikan kebenaran janji Tuhan bahawa telah  digenapi oleh 'Isa Al-Masih, utusanNya.

"Barangsiapa  haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum! Barang siapa percaya  kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh kitab suci: dari dalam hatinya akan  mengalir aliran-aliran air hidup. "(Yahya 7:37-38) "Aku datang supaya  mereka mempunyai hidup dan mempunyai dalam segala kelimpahan."(Yahya  10:10b)

Perubahan di dalam kehidupan isi rumah  kami amat ketara dan berlaku dengan pantas di mana kami menjadi  ejekan. Jiran tetangga dan saudara mara berpendapat bahawa kami telah  menerima pertolongan daripada gereja sebagai ganjaran karena menjadi  Kristian. Orang ramai mengutuk kami dengan berkata:"Jika kamu ingin  menjadi kaya dengan cepat, ikutlah cara en.Ambrie dan menjadi Kristian  dan kamu akan mendapat berjuta-juta rupiah daripada gereja."

Mereka  menyangka bahawa kehidupan kami diberkati melalui pemberian daripada  gereja sebagai sogokan karena menjadi Kristian.Tidak, bukan kerana  itu! Kami tidak menerima sebarang pertolongan dari gereja atau dari  sesiapapun sebagai balasan karena kami menerima Kristus. Kami tidak  menerima duit, harta benda atau janji peluang pekerjaan walaupun satu sen  pun. Sememangnya keberkatan kehidupan kami pada masa itu hanyalah  melalui kemurahan hati Tuhan. Ini adalah janji Tuhan bahawa semua orang  yang mempercayainya akan memperolehi keberkatan yang berkelimpahan.
  

TAHUN-TAHUN YANG TIDAK AKTIF

Saya  menjadi Kristian yang tidak aktif bermula dari tahun 1970-1972. Saya  sibuk mengendalikan urusan perniagaan saya dan membantu keluarga  saya. Saya hanya pergi ke gereja pada hari Ahad dan membaca Al-kitab bila  saya ada masa. Tuhan menyalahkan saya kerana bersikap sedemikian. Saya  merasa sangat jelas apabila pada waktu itu Tuhan memberi amaran kepada  saya: "Jika kamu mahu menjadi kristian, ia tidak cukup dengan bersikap  pasif. Ia tidak akan berkembang jika kamu duduk sahaja. Bergembiralah  dengan keberkatan Tuhan yang melimpahi hidup kamu. Sebagai orang Kristian  iaitu pengikut Kristus, kamu mesti bangun dan memberitahu kesaksian kamu  dengan jelas mengenai Al-kitab sepertimana Kristus telah  memerintahkannya di dalam Matius 28:19-20)

Bagaimana saya  hendak memulakan dalam memberikan kesaksian secara terbuka dan  memberitahu tentang Al-kitab dengan cara paling mudah  difahami? Sememangnya saya ingin melakukannya, tetapi saya tidak tahu  bagaimana cara hendak memulakannya.Untuk ini,Tuhan telah membuka  jalannya:dan ini adalah jalan yang bagaimana Tuhan tunjukkan;

Suatu  hari kawan baik saya datang dari Banjarmasin untuk menghabiskan waktu  malamnya bersama kami. Dia adalah kawan yang sebenarnya mengikut erti  perkataan. Dia tetap berdiri bersama dengan saya dalam kaadaan susah  ataupun senang. Apabila penangkapan dilakukan oleh laskar-laskar  Belanda, kami selalu berjumpa antara satu sama lain di dalam penjara  ataupun di dalam kemah banduan.

Kami menyambutnya seperti  biasa, di dalam rumah kami tidak terdapat tanda ketara yang menunjukkan  bahawa kami telah memeluki agama Kristian. Apabila dia mengucapkan"Assalamualaikum", dan kami menjawab"waalaikumussalam". Kawan  baik saya ini telah mendengarnya daripada jiran-jiran bahawa saya telah  memeluk Kristian. Dia menerangkan bahawa hal ini tidak mungkin terjadi,  dan telah menyakinkan kepada jiran saya tentang ini. Dia memberitahu  mereka," Sudah lama saya kenal kawan saya Hamran Ambrie, bukan sahaja  di Jakarta bahkan di Banjarmasin lagi. Dia bukanlah seperti kebanyakan  Muslim yang lain, dia sangat risau tentang keimanannya.Di dalam wilayah  dia dikenali sebagai pejuang tentera Muslim, dia adalah  anti-Kristian, seorang daripada pemimpim Muhammadiyah, pemberita Muslim  dan guru Islam yang terkenal di bandar dan di timur  Kalimantan.Lebih-lebih lagi di kongres Islam di seluruh Kalimantan dalam  Amuntai 1947, Hamran Ambrie adalah merupakan salah seorang daripada  penganjurnya. Di dalam ketenteraan kebangsaan Indonesia, dia telah menjadi  ketua guru-guru Muslim dalam pasukan tentera di Banjarmasin. Jadi saya  yakin bahawa Hamran Ambrie tidak begitu mudah untuk menukarkan agama  Islamnya kepada agama Kristian."

Tetapi jiran saya telah  menyakinkan dia bahawa untuk beberapa tahun ini, orang di dalam kampung  saya telah biasa melihat saya pergi ke gereja lazimnya dan menyediakan  pokok Krismas semasa hari Krismas. Mereka memberitahu dia supaya bertanya  kepada saya secara terus untuk mendapat kepastian selanjutnya.

Jadi  dengan segera dia datang ke rumah saya untuk melawat, dan terus bertanya  kepada saya samada berita yang mengatakan saya menjadi Kristian itu  benar atau tidak? Saya menjawab soalan itu tanpa sebarang keraguan:  "Ya, ia adalah benar dan saya serta seluruh keluarga saya telah  dibaptiskan."

Mendengar jawaban saya dia menangis  terisak-isak. Dia meminta maaf karena dia sangat menyesal datang ke  tempat itu. Tetapi dia tidak berbuat apa-apa dan berdiri kehairanan untuk  beberapa ketika. Selepas dia kembali ke Banjarmasin, dia memberitahu orang  lain, khususnya kawan baik saya tentang pemelukan agama saya kepada  Kristian.

Berita tentang kejadian ini telah dimasukkan di dalam  akhbar harian UTAMA yang diterbitkan di Banjarmasin oleh kawan baik saya  yang lain, yang merupakan seorang pemberita Muslim. Dalam tajuk utama  H.Arsyad Maran menulis:
  
PENGASAS TERKENAL GERAKAN MENJADI KRISTIAN

 Pengasas terkenal Muhammadiyah zaman 30-an, dia juga merupakan salah seorang ketua editor JIHAD.

Js Antemas menulis diantaranya:

PERTUKARAN AGAMA PENGASAS MUHAMMADIYAH KEPADA KRISTIAN Satu berita yang mengemparkan!

Pemberita  IAIN Arthum Artha berharap:"Kami harap berita ini adalah tidak  benar, kepercayaan Hamran Ambrie, pengasas kemerdekaan masih lagi di dalam  persoalan."

Orang Muslim di Banjarmasin juga memberi  sambutan yang kurang menyenangkan terhadap berita ini: "Masalah ekonomi  baru-baru ini telah membuatkan seseorang bertukar agama."Nama orang  muslim ini tidak dinyatakan.

Bahkan Universiti IAIN Antasari juga  memberi tindakbalasnya terhadap berita pertukaran agama saya  ini. Sementara itu setiausaha PMW (Muhammadiyah)  di Banjarmasin coba untuk menyangkal bahawa saya adalah penubuh  Muhammadiyah, tetapi memberitahu bahwa saya hanya sebagai pejuang  Islam.

Semua berita tentang keKristianan saya yang telah  diterbitkan di dalam akhbar adalah bertujuan untuk membuat saya rasa  malu, dan di sebaliknya mereka mengharap agar saya kembali kepada Islam.  Tetapi kehendak mereka adalah berbeda dengan kehendak Tuhan. Allah  mengunakan mereka sebagai satu cara untuk membangunkan iman saya supaya  menjadi seorang pengikut 'Isa yang kuat imannya dan memberi kesaksian  tentang hakikat 'Isa Al-Masih adalah daripada Tuhan.

Hampir dua bulan peristiwa 'pertukaran saya kepada Kristian' menjadi  tajuk perbincangan umum dan tajuk utama di dalam akhbar Harian UTAMA di  Banjarmasin. Saya mendapat berita bahawa pertumpahan darah juga hampir  berlaku. Sesetengah daripada kawan saya menganggap bahawa berita ini  adalah suatu fitnah dan bersedia untuk menyerang para penulis. Mujurlah  dengan segera saya telah menulis "surat terbuka"-pernyataan saya sendiri  mengenai pengakuan tersebut - kepada akhbar harian UTAMA di  Banjarmasin, yang telah diterbitkan seperti di bawah:


SURAT TERBUKA untuk Pembaca Harian UTAMA
  
Assalamualaikum kepada Tuan:

Saya  dengan ini memberitahu bahawa berita itu adalah benar dan saya sekarang  menjadi pengikut kepada agama Kristian Protestant dan saya telah  menukarkannya semenjak 1964 lagi. Berita di dalam akhbar itu sangat menarik kerana ia mengambarkan saya sebagai penubuh Islam atau pejuang kepada kebebasan.
  
Saya  berterima kasih kepada semua tindak balas dan penghargaan itu yang mana  kawan saya telah menunjukkannya kepada saya.Walaupun sehingga saat  ini,saya tidak pernah merasa dan tidak pernah mengumunkan diri saya  sebagai penubuh Islam ataupun pejuang kebebasan. Jika waktu lepas saya  melibatkan diri dalam perjuangan sebagai penulis oleh kawan saya. Ia  adalah tidak lebih daripada tanggungjawab seorang anak terhadap ibu  pertiwinya.
  
Dengan itu saya menjadi pengikut dan tidak  bertanya akan sebarang gelaran kepada jawatan tersebut samada sebagai  veteran ataupun sebagai pengasas kemerdekaan.Saya hanyalah melakukan  tanggungjawab saya sahaja. Terima kasih kepada semua kawan saya,  khususnya H.Arsyad Maran (saya tidak menerima surat kamu), JS.Antenas  dan Arthum Artha dan penulis yang menulis surat kepada saya sebagai satu  kewajipan.Tidak ada apa-apa daripada surat anda yang boleh saya  sangkalkan atau memberi tindak balas yang bertentangan melainkan  pembetulan. Saya tidak pernah meminta sebarang bentuk gelaran sebagai  tanda bagi pengasas kemerdekaan.

Kepada Arthum Artha, saya  ada menghantar "nota keimanan" yang menjadi asas kepada saya dalam  ketaatan saya kepada agama Kristian Protestant. Apa pun yang berlaku  kawan tetap kawan dan hubungan persahabatan yang baik tidak boleh diputuskan.


Terima kasih kepada kamu semua karena mengambil berat tentang hal ini.


Yang Benar, Hamran Ambrie



6 Mei 1972, Jakarta.


  
BERMULANYA MEMBERI KESAKSIAN DALAM KEHIDUPAN KRISTIAN SECARA AKTIF

Selepas penerbitan “surat terbuka” di  atas, banyak surat yang diterima daripada kawan-kawan saya di  Banjarmasin dan Hulu Sungai, semuanya dalam nada penyesalan, disertai  dengan nasihat dan amaran daripada ayat Al-Quran. Juga terdapat surat  yang menanyakan tentang peristiwa-peristiwa susulan yang telah  membimbing saya untuk saya memeluk Al-Masih ‘Isa serta InjilNya.
  
Ini  adalah permulaan bagi saya untuk bangun dan memberi kesaksian saya  dengan jelas. Pertamanya saya membalas setiap surat secara peribadi  dengan mesin taip. Setiap surat disertai dengan keterangan iaitu -”nota  keimanan”. Ia menjadi lebih mengalakkan, jadi saya telah menerbitkan  satu esei tentang “TUHAN ALLAH, AL-MASIH ‘ISA DAN ROH KUDUS” yang mana telah dicetak. Keluaran seterusnya yang telah diterbitkan ialah tentang “KRISTOLOGI DAN AJARAN KEESAAN TUHAN”,  yang telah disempurnakan pada tahun 1973. Akibatnya banyak surat dalam  bentuk pertanyaan dan simpati diterima, dan terdapat juga surat di dalam  bentuk perbincangan dalam mencari kebenaran.

Lebih-lebih lagi  terdapat beberapa majalah Islam yang telah diterbitkan di Jawa yang  menyerang kepercayaan saya. Oleh kerana rencana itu, banyak lagi surat  telah dikirimkan kepada saya.

Surat-surat yang saya terima  datang dari seluruh pelusuk di Indonesia termasuk Banjarmasin dan dari  kawasan Islam di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan juga dari  Sumatera yakni Palembang, Medan, Padang, Acheh, bahkan juga daripada  negara luar – Arab dan Malaysia.

Ini adalah petunjuk daripada Tuhan bahawa saya harus berdiri teguh dan memberi kesaksian semula jadi saya.

Hubungan  ini berlanjutan lebih daripada enam bulan. Pelbagai masalah tentang  Kristian telah dibincangkan. Beberapa soalan dan juga jawaban, saya telah  menyusunnya di dalam buku dan menerbitkannya sebagai dokumentari  kebenaran:
  
 1.  Perbincangan dengan H.M. Yoesoef Sou’yb, penulis Muslim dari Medan (Penolong kepadaEditor Majalah Kiblat di Jakarta)

 2.  Perbincangan dengan Samudi, (Guru agama Islam di Salatiga)

 3.  Perbincangan dengan Imam Musa Projosiswoyo, (editor Majalah studi Islamdi Jakarta)

 4.  Perbincangan dengan Wahyono Hadi (Darul Kutubil Islamiyah Jakarta)

 5.  Perbincangan dengan Ali Ya’kub Matondang, (Pelajar Islam  di Cairo,Arab)

 6.  Perbincangan dengan A.Hasan Tao, (Penceramah Jemaat Islam Ahmadiyah Indonesia diDenpasar Bali)

 7.  Perbincangan dengan Ezif Fahmi dan lain-lain (Kumpulan Pelajar Islam di Surabaya)
  
 8.  Perbincangan dengan M.A.Fadly, (Ketua Masjid Agung, Masjid tengah, Cimahi-Bandung)


Sehingga pada tahun 1979, saya membalas hampir ribuan surat daripada saudara-saudara yang berketurunan Muslim yang  datang dari semua bagian dan seluruh pelosok Republik Indonesia.  Setiap hari kedatangan surat ini telah mengalakkan saya. Mereka  menunjukkan bahawa penulis memandang ke arah kebenaran, dan mereka merasa  berpuashati selepas saya memberi keterangan kepada mereka. Puji Tuhan  Alhamdullillah! Bahkan terdapat sesetengah daripada mereka yang datang  melawat saya secara peribadi.

Saya lihat betapa banyaknya  perhatian yang telah diberikan terhadap ‘pertukaran saya’ dan untuk  mencari kebenaran, dengan itu saya mengatur masa yang khas untuk  pelawat-pelawat bagi perundingan tentang kepercayaan dan kebenaran  Nasrani Kristian, yaitu setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu, yang  bermula dari pagi hingga ke petang.
  
Puji Tuhan untuk semua ini.  Dia mengunakan saya sebagai jalan perantaraan dan alat-Nya untuk  menerangkan kebenaran di dalam Al-Kitab dan Injil bahawa ‘Isa Al-Masih  itu adalah daripada Tuhan, khususnya untuk saudara-saudara Muslim saya,  dengan harapan bahawa mereka akan memahami Al-Masih ‘Isa dan InjilNya  secara betul.
  
Di luar jawaban dan persoalan serta  penyangkalan ini, saya merasa bahawa ketidak-fahaman dan banyak salah  tafsiran terhadap Al-Kitab, Kitab Suci Injil dan Al-Masih ‘Isa yang  daripada Tuhan akan segera dapat dibetulkan dengan penjelasan yang  terang dan berwibawa.

  
BERMULANYA PELAYANAN DI LUAR
  
Semenjak  1973 hingga Februari 1978, saya memberi kesaksian saya hanya di atas  meja saya sahaja, dengan membalas surat-surat yang menyoalkan tentang  keKristianan. Saya menerbitkan jawaban untuk surat-surat ini sebagai  dokumentari kebenaran.
  
Tetapi di dalam bulan Februari 1978 saya berdoa: “Oh  Tuhan, tolong berikan pergerakkan-Mu dalam bidang yang baru, kerana  bidang saya ini yang cuma berbincang melalui surat seperti sudah hampir  kegersangan. ”Berdoa untuk ini, saya seterusnya mendapat jawaban di  dalam hati saya bahawa keesokan harinya saya harus keluar daripada rumah  saya,dan daripada sana saya akan mencari bidang baru.

Pada  awal pagi keesokan harinya, saya keluar daripada rumah saya tanpa  mengetahui jalan mana yang harus saya pergi. Apabila saya telah sampai ke  jalan utama, saya berdoa kepada Tuhan agar Dia menunjukkan arahan jalan  mana yang patut saya pergi. Jiwa saya memberitahu saya bahawa saya harus  pergi ke utara. Oleh kerana saya tidak tahu arah sebenarnya, saya cuma  berjalan keluar. Saya tidak mengambil mana-mana kereta, mobil ataupun  bis. Apabila saya sampai di depan pejabat Institut Al-Kitab di  Indonesia, Tuhan telah memberitahu saya agar saya masuk ke kantor itu.

Saya  merasa ragu-ragu kerana saya tidak kenal sesiapapun. Di sana terdapat  Rev.B.Probowinito, tetapi dia telah berpindah ke Salatiga. Saat ini jika  saya masuk ke kantor itu, dengan siapa saya harus bercakap, dan apa  yang patut saya katakan? Tetapi jiwa saya mendesak saya supaya saya  masuk ke dalam kantor itu, lalu saya masuk ke dalam kantor itu.

Salah  daripada seorang kawan telah melihat saya masuk ke pejabat itu dan  mengenali saya, dan tiba-tiba dia memanggil saya:”En.Ambrie, Puji Tuhan,  petunjuk apa! Setiap orang ingin berjumpa dengan kamu.” Dengan segera  kami membuka perbualan kami. Kemudian saya berjumpa dengan  Rev.M.K.Tjakraatmadja, yang telah mendengar tentang saya dan ingin  berjumpa dengan saya. Saya telah diberkati dengan pertukaran ini. Mereka  ingin menyokong kerja-kerja penulisan saya.

Saya kagum jika ini  adalah cara/bidang baru tetapi mengambil keputusan bahawa ini adalah  bukan. Saya mahu pulang ke rumah tetapi jiwa saya mendesak saya supaya  meneruskan perjalanan saya ke utara. Saya berjalan sehingga saya berdiri  di depan pejabat Kramat V. Jiwa saya memberitahu agar saya masuk dan  berjumpa dengan Rev.Dr.Ais M.O.Pormes.

Saya kagum  bagaimana mungkin saya boleh bercakap dengan Rev.Pormes, sedangkan saya  tidak kenal dia dengan baik  dan kami bukannya kepunyaan organisasinya.  Kami pernah bertemu sebelum ini, tetapi sudah tiga tahun yang lepas. Tetapi Roh Kudus telah membisik dihati saya, saya terus masuk ke dalam  Kramat V. Sebelum saya masuk ke pejabat itu, saya masih lagi  keraguan. Sebelum ini, rumah ini penuh dengan hamba Tuhan, tetapi sekarang  agak senyap. Barangkali Rev.Pormes sudah pindah.

Bagaimana  pun Rev.Pormes telah melihat saya, dia datang ke depan pintu untuk  menjemput saya, dan berkata:”Wahai En.Ambrie! Sememangnya semenjak  kelmarin lagi, saya banyak berfikir tentang kamu dan ingin berjumpa  dengan kamu di sana kerana saya ada sesuatu untuk berbincang dengan  kamu. Saya mengharapkan kamu-barangkali kita boleh bekerjasama dengan  satu sama lain.”Saya hampir terkejut. Bagaimana boleh Rev.Pormes  mengingati saya? Kami tidak pernah berkenalan secara mendalam sebelum  ini. Tetapi saya teringat doa saya pada hari yang lepas. Mungkin Roh Tuhan  yang memimpin diri saya untuk masuk ke bidang baru di sini.

Dalam  percakapan itu terdapat beberapa perkara yang menyegarkan hati saya dan  perasaan saya. Rev.Ais Pormes mengharap saya agar saya bekerja bersama  dengannya di dalam melayani Tuhan. Juga dia mengambil berat tentang  kesihatan saya yang mana pada waktu itu tidak beberapa baik.

Akhirnya  Rev.Pormes memberitahu saya untuk mengambil suratnya  yang datang  daripada M.K.Sinaga, pengarah BumiAsih di Jalan 4, Solo. Saya melihat  surat itu dan memegangnya. Dari rumah K.M.Sinaga, saya memohon untuk  pergi ke Hotel Indonesia pada hari Jumaat, dan dia berkata bahawa  beberapa guru di sana mau berjumpa dan mengenali saya.
   
Pada  pagi Jumaat,24 Feb 1978, saya pergi ke Hotel Indonesia, untuk perjumpaan  kumpulan berdoa oleh ahli-ahli perniagaan Kristian di Jakarta, yang  dikenali dengan nama “C.B.M.C”

Saya seolah olah  telah diperkenalkan kepada mereka dan mereka telah mengetahui nama saya  sebelum ini dan mereka ingin berjumpa dengan saya secara pribadi pada  hari itu. Bermula dari hari itu saya telah dijemput untuk berkhidmat  dalam beberapa perjumpaan di rumah yang mana telah mendorong saya untuk  bekerjasama dengan pelayanan gereja. Saya telah memberikan kesaksian saya  pada semua  gereja di sekitar Jakarta dan Bandung. Sehingga sekarang  saya juga membuat pelayanan di luar Jakarta juga, melawat selatan  Kalimantan, (Banjarmasin,Amuntai), dan Kalimantan tengah,  (Palangkaraya), Jawa Timur,(Surabaya dan Malang), Bandung dan lain-lain  lagi.

Ini merupakan jalan dan bidang baru bagi saya. Saya  meneruskan pelayanan saya dengan penuh kepercayaan, mengkhabarkan utusan  Kitab Suci Injil Al-Masih melalui pelbagai macam perjumpaan dan  kesaksian yang berlainan.

Walaupun sekarang saya telah mendapat  bidang baru dalam bentuk pelayanan di luar dari rumah saya,perbincangan  melalui perutusan, tidak pernah berhenti bahkan semakin bertambah. Puji  Tuhan! Semua surat itu telah memberkati saya dan saya telah dapat  menjawab pelbagai jenis pertanyaan dengan jayanya!


TUHAN MEMPERLUAS PELAYANAN SAYA
   
Pada  13 Mei 1979, dengan jemputan para penulis, saya telah diminta untuk  menyampaikan ceramah di Masjid Darussalam, Jln Batanghari, Jakarta, Di  hadapan perkumpulan pemuda-pemuda Muslim yang mana telah terlibat dengan  Lembaga Pengajian Islam Al-Furqan.Tajuk perbincangan ialah :“‘Isa Al-Masih adalah daripada Tuhan”. Ketua  perdebatan itu ialah Drs.Abunyamin Roham dan Sany Ardi. Para hadirin  yang menghadiri perbincangan itu adalah sekitar 100 orang, yang terdiri  daripada pelajar dan juga guru-guru Islam. Hanya saya sendirian yang  datang untuk memberikan jawabannya. Perbincangan ini berakhir dengan  keadaan yang baik. Perbincangan persahabatan ini diakhiri dengan berjabat  salam.

Pada 22 Juli 1979, ceramah ini disambung di antara  saya dengan beberapa pemimpim Islam daripada majlis Ulama’ (Muslem  Theologian Counsil). Tajuk perbincangan ialah “Kekuasaan Tuhan-satu dalam Triniti?”. Terdapat  10 orang yang menyertai perdebatan itu, di antaranya daripada mereka  ialah Professor Dr.H.M.Rasyidi, Drs.Bunyamin Rohan, Dr.Tagor dan  Dr.Asmuni. Pengacaranya ialah Dr.Marmansyah Rahman. Pelawatnya adalah  dalam sekitar 150 orang yang terdiri daripada pemimpin-pemimpin dan  guru-guru Islam, dan juga orang bijak pandai.

Dua bulan  selepas 15 Ogos, saya telah pergi mengunjungi beberapa tempat di luar  kawasan Jakarta di Barat dan juga Timur Jawa. Pada 1 September, saya  telah berpeluang memimpin pelayanan Injili dan Kitabiah dan juga telah  melawat Menado, Unjung Pandang, Tanah Toraja, Palopo, Balikpapan,  Banjarmasin dan juga Kapuas, sambil memberikan kesaksian saya.

  
PENUTUP

Penyelamatan  adalah amat penting untuk setiap orang. Penyelamatan untuk diri  sendiri, penyelamatan untuk keluarga, keselamatan harta benda dan  berbagai jenis keselamatan yang lain. Semuanya ini telah menjadi sasaran  utama di dalam kesejahteraan kehidupan.

Seseorang yang  beragama, penyelamatan adalah tidak terhad kepada kehidupan duniawi  saja, ia termasuklah keselamatan Rohnya daripada pengaruh dosa kepada  kebebasan. Penyelamatan Rohnya ada  perhubungkait rapat dengan hakikat  kasih-sayang, yang mana merupakan asas kehidupan Surgawi.

Katakan  Adam dan Hawa tidak terjerumus ke dalam lembah dosa, manusia masih lagi  mempunyai kehidupan yang kekal. Tetapi oleh kerana akibat-akibat dosa  yang menyusul dari Adam dan Hawa, yang telah melanggar larangan  Tuhan.Manusia Adam dan Hawa telah tersisih daripada peluang mereka untuk  kehidupan kekal dan terjerumus ke dalam lembah terpisah dari  kesejahteraan ilahi. Ajal terakhir bagi keadaan ini adalah kematian dan maut.
   
‘Isa Al-Masih pernah bersabda :

“Tetapi Aku datang supaya manusia mendapat hidup iaitu hidup yang berkelimpahan.”(Yahya 10:10)

“Ajarlah  mereka mentaati apa yang sudah Aku perintahkan.Ingat, Aku akan sentiasa  menyertai kamu sehingga ke akhir zaman.(Mat 28:20)

  
Malaikat memberitahu pengikut Al-Masih ‘Isa:

“Hai  orang Galilea,mengapa kamu berdiri menengadah ke langgit?Al-Masih ‘Isa  yang kamu lihat terangkat ke Syurga,akan kembali lagi dengan cara yang  sama seperti yang kamu lihat tadi.”(Kis 1:11)

Dalam satu perkara Al-Masih ‘Isa sendiri berkata:

“Barulah Anak Manusia akan kelihatan datang dikelilingi awan dengan kekuasaan dan kemuliaan yang  besar.”(Luk 21:27)


Kedatangan  kedua ‘Isa Al-Masih bukan sahaja diberitahu di dalam Al-Kitab, malah  kebenaran ini disokong dan dipercayai juga oleh para Muslim sebagaimana  yang kita baca di dalam Hadith Sahih Muslim, di dalam rujukan 127,  terdapat kenyataan tentang kedatangan Al-Masih ‘Isa sebagai Hakim yang  adil dan benar.

Terdapat 4 janji yang akan menyusul kepada anak-anak Tuhan:

1. Kehidupan  kekal di Surga dan kehidupan yang lebih mulia daripada Adam dan Hawa  yang merupakan ciptaan asalNya. Dalam usaha untuk mendapatkan kehidupan  yang kekal dan keselamatan di Surga, manusia mesti percaya kepada ‘Isa  Al-Masih dan menjadi pengikut yang taat serta dibaptiskan.

2. Kehidupan sepenuhnya, Roh, fizikal seperti keperluan material, diperolehi dalam bentuk anugerah kerahmatan dari Surga.
  
3. Pengikut Al-Masih ‘Isa tidak akan kekurangan sesuatupun tetapi akan sentiasa digenapi dengan berkelimpahan.

4. Roh  Allah atau Roh Kudus akan sentiasa berkekalan dalam setiap orang yang  mengaku Kristus, dan menjadi pengikut setiaNya,selama-lamanya sehingga ke  Hari Kiamat.


Dengan sebab inilah menbenarkan saya untuk memberikan pilihan kepada Anda, para pembaca yang dikasihi:

Buatlah  keputusan Anda sekarang! Ambil keputusan untuk menerima janjiNya dan  bersedia untuk diselamatkan. Terimalah Rohul-Kudus ‘Isa Al-Masih di  dalam hati anda secara iman, jadilah kehidupan baru, anda akan sentiasa  terjamin dan  damai sejahtera di dalamNya. Jadi kita boleh hidup  bersama-sama dengan Tuhan untuk selama-lamanya.
  
Jangan  lepaskan peluang ini. Jangan tunggu sehingga esok. Lakukan apa yang patut  Anda lakukan hari ini. Esok mungkin sudah terlewat. Pintu bertobat  mungkin akan ditutup dan Anda akan hidup dalam penyesalan  dan  menanggung penderitaan untuk selama-lamanya. Datang dengan hati yang  benar, dan terimalah ‘Isa Al-Masih sebagai Rabbi Anda dan Penyelamat pribadi Anda supaya Anda boleh memasuki pintu keselamatan di Surga  untuk selama-lamanya.






Sumber : http://trinityfellowshipcentre.blogspot.com