Selamat Datang

Untuk kalangan atau simpatisan kristiani.

Selamat datang di blog kami, semoga apa yang kami tuliskan dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Tuhan Yesus memberkati.


Terjemahkan Bahasa / Translate :

Terjemahkan Bahasa

Selasa, 28 Juni 2016

Kesaksian - Baek Bong-Nyo : Peringatan Tuhan Kepada Gereja Dan Pendeta Duniawi, Surga, Neraka, Naga Merah



Kesaksian dari saudari Baek Bong-Nyo:

Hari ini saya berdoa dalam bahsa roh, Tuhan Yesus datang kepada saya. Saya berseru “Tuhan, Tuhan”, Yesus berbicara dan berkata “Jangan menangis, AKU datang untuk membawamu ke Surga. Ikutlah bersama-KU.” Ada wajah Tuhan terlihat simpatik ketika Dia memegang tanganku. Ketika saya mengunjungi Surga saya selalu merasa takjub dengan banyaknya misteri yang tidak terbatas dan kekal. Saya terkesima dengan pemandangan yang begitu indah. Saya merasa membutuhkan selamanya untuk melihat dan mengalami seluruh Surga. Yesus memberitahuku untuk melihat gereja di Surga. Ketika kami tiba, saya melihat gedung yang sangat besar sekali. Saya berteriak “Wow!” saya senang sekali. Begitu besar, seolah olah mencapai langit di Surga. Sementara kami berjalan jalan di Surga, Yesus berkata “Bong-Nyo, mari kita pergi ke puncak tertinggi di Surga” Ketika kami sampai di puncak, saya bisa melihat berbagai daerah dan tempat di Surga. Saya melihat banyak sekali malaikat malaikat dan gerbang besar dengan berbagai macam bunga. Mustahil rasanya untuk menghitung semua berbagai jenis tanaman dan bunga yang saya lihat. Saya melihat lautan jernih seperti kristal tak terbatas. Ada banyak kapal kapal indah mengambang di air.




Ketika saya kembali ke Bumi, walaupun baru saja kembali dari Surga, saya teringat orang tua dan kakak saya ada di Neraka. Saya menangis berjam jam dan tidak tahu harus berbuat apa. Jadi lima belas malaikat muncul di hadapan saya “Tuhan memerintahkan kami untuk kembali ke Bumi dan menghibur saudari Baek Bong-Nyo. Itulah kenapa kami di sini”. Mereka mengelilingi saya dan mulai memberika kata kata penghiburan. Tidak lama kemudian saya mulai tenang dan air mata dihapuskan.
Kemudian, sementara saya lanjut berdoa, saya melihat Surga terbuka dan BAPA duduk di Takhta-Nya di Surga. Dia mengatakan kepada saya untuk jangan menangis. Roh Kudus juga datang dan berbisik “AKU akan memberikanmu, saudari Kang Hyun-Ja karunia menyembuhkan dan api dari Roh Kudus. Tetapi kau harus sungguh sungguh mencarinya”. Yesus berdiri di sebelah BAPA dan berkata “Bong-Nyo, ketika kau mulai letih dan lemah dalam doa, AKU akan mengurapimu dengan kuasa Roh Kudus.”

Setelah beberapa waktu, Yesus mulai berbicara dengan suara keras, Yesus berkata gereja gereja dan para pendeta menyembah Dia dengan sia sia. Mereka mengikuti tradisi dan ajaran manusia. Banyak ibadah sangat singkat dan tidak ada artinya. Lamanya pujian dan penyembahan dipersingkat. Yesus sedang menyatakan kesedihan-Nya. Biasanya ibadah sekitar satu jam; tetapi banyak ibadah mulai kurang dari satu jam. Mereka tergesa gesa ingin selesai. Yesus ingin bermanifestasi melalui pengkhotbah, tetapi para pendeta berkhotbah dengan daging bukan roh. Mereka lebih memperhatikan waktu daripada berkhotbah dengan Roh. Waktu penyembahan dan pelayanan di kurangi, para pendeta menggunakan waktu luang untuk keperluan pribadi seperti makan makan, jalan jalan dengan jemaat, membuang buang waktu dengan urusan tidak penting.




Ada pendeta pendeta yang terperdaya, lebih memperhatikan saudari saudari yang cantik. Ada juga para pendeta yang membeda bedakan jemaat. Jemaat yang kaya lebih diperhatikan dan dihormati daripada jemaat yang tidak punya uang. Para pendeta seperti ini tidak meluangkan waktu lebih untuk berdoa untuk kemuliaan Tuhan, tetapi mereka jarang berdoa, ini membuat Tuhan frustasi dan sedih. Pesan pesan yang diberikan tidak dituntun oleh Roh Kudus. Pesan pesan yang menguatkan itu ternyata adalah pengetahuan dan daging pendeta itu sendiri. Pesan yang bukan dari Roh hanya akan menyia nyiakan waktu khotbah. Pengkhotbah yang tidak dituntun oleh Roh Kudus tetapi oleh kemauan jemaat. Yesus ingin memberikan urapan yang kuat untuk kemuliaan Allah. Tetapi para pengkhotbah dengan kehendaknya sendiri, memilih untuk tidak mencari urapan Tuhan. Mereka menggunakan pemikiran sendiri daripada roh. Banyak pendeta tidak bisa merasakan hati dan keinginan Tuhan. Tuhan sangatlah sedih akan ini. Ketika membangun atau merenovasi gereja, beberapa pendeta melakukan ini untuk kemuliaan dan kesombongan diri sendiri. Dalam hati mereka sedang membangun monumen untuk diri mereka sendiri. Jenis pendeta seperti ini meluangkan waktu sangat sedikit dalam doa dan terlalu sibuk dengan materi duniawi.

Sementara Tuhan memberitahu tentang hal hal ini, saya melihat muka-Nya terlihat sedih. Walaupun para pendeta pamer tentang bangunan bangunan besar mereka, bagi Surga sangatlah kecil sekali. Pandangan Surga jauh lebih tinggi daripada Bumi; apa yang penting di Bumi mungkin sangat tidak penting di Surga. Yesus berkata “Tidak semua pendeta itu jahat; tetapi yang tidak taat harus di disiplinkan. Jika mereka tidak mau bertobat, AKU akan melemparkan mereka ke Neraka. Di neraka mereka akan disiksa dan sebentar lagi AKU akan memperlihatkanmu, kau bisa menyaksikan mereka yang sedang ada di sana.”




Saya membutuhkan bantuan dari Tuhan untuk mengerti ini. Ada orang orang percaya yang telah menjadi Kristen berpuluh puluh tahun, berkata kalau ketika orang mati, barulah dia bisa ke Surga atau Neraka. Mereka berkata orang tidak bisa pergi ke Surga atau neraka ketika masih hidup. Mereka bilang itu omong kosong. Mereka berkata gereja saya tidak percaya doktrin seperti itu. Mereka akan mengejek pertemuan doa dan betapa lamanya. Mereka bilang Pendeta Kim dan gerejanya itu sesat. Jadi saya berdoa, “Tuhan benarkah gereja kami itu sesat? apa yang akan terjadi kepada keluargaku?.” Tuhan menjawab “Apa itu sesat? orang orang menkritik dan saling menghakimi karena perbedaan denominasi dan kepercayaan. Mereka melakukan dosa. Tetapi AKU sangat berkenan dengan gerejamu. Kau dan jemaat gerejamu berdoa tanpa henti semalaman penuh. Mereka yang menganiayamu dan mengatakanmu sesat akan tahu kalau AKU adalah Tuhan. Kau telah menerima karunia penyembuhan orang sakit dan bisa mengusir setan. Kau juga hidup mengikuti Roh Kudus.” Yesus melanjutkan “Orang orang yang menghakimi dan mengkritik akan mendapatkan hukuman. Jangan biarkan mereka menyesatkanmu. AKU sangat tergerak dengan doa doamu. Jangan kuatir. AKU akan melindungimu dan gerejamu. Walaupun AKU ingin mengungkap diri-KU kepada semua umat-KU dan memberikan mereka karunia rohani, jika mereka tidak mencari-KU. Banyak tidak berdoa sesuai dengan Kehendak-KU. Kau beruntung dipenuhi Roh Kudus dan menerima karunia berbahasa lidah. Api kudus akan dirasakan dan diterima oleh jemaat.”

Pada saat ibadah yang panjang, Pendeta Kim mengkhotbahkan penuh dengan kekuatan dan urapan Roh Kudus. Walaupun ada yang bilang kita akan tertidur jika ibadahnya terlalu lama, tetapi dengan khotbah, pujian dan penyembahan sepenuh hati maka kita mendapatkan kekuatan untuk melakukannya semalaman penuh. Suatu hari pendeta kami berkhotbah dengan semangat sampai wajahnya menjadi merah. Sewaktu ibadah, saya melihat penglihatan kemuliaan takhta Tuhan. Bapa mencurahkan minyak urapan. Terlihat kalau Roh Kudus sedang mengurapi pendeta dengan api. Saya bisa melihat Bapa terus menerus mencurahkan api dan minyak kepada pendeta. Khotbahnya menjadi kuat dan menyenangkan. Saya melihat Tuhan Yesus tertawa bersuka cita. Tuhan memberitahu malaikat untuk mencatat ibadah ini.

Saya bertanya kepada Yesus tentang gereja yang lain, yang ada banyak cabang termasuk di Korea. Ada yang bilang jumlah mereka besar karena sejarah dan tradisi mereka. “Apakah mereka orang percaya seperti kita?, Saya bertanya kepada Yesus, Dia menjawab “Jika mereka percaya kepada-KU, tentu saja mereka akan diselamatkan. Tetapi gereja itu merendahkan Firman Tuhan dengan menikahkannya dengan dunia.”


Sementara kami berdiskusi tentang gereja ini, dalam suatu penglihatan, saya diperlihatkan raja iblis. Iblis ini terlihat kuatir, gelisah dan prihatin akan rencananya. Yesus berkata “Banyak umat Tuhan tidak peka akan rencana iblis dan roh jahat. Umat-KU hidup tidak memperhatikan musuh; tetapi musuh akan selalu berusaha untuk menghambat pekerjaanmu. Bersemangatlah.”. Kemudian sementara saya berdoa di sebelah pendeta, ada naga merah besar muncul. Naga ini masuk melalui pintu depan dan terlihat sangat besar sekali. Binatang ini terlihat marah sekali dan berkata “Aku berusaha masuk ke dalam tubuhmu. Beraninya kamu melawanku! Aku adalah raja neraka! semuanya tuntuk kepadaku dengan takut. Kau tidak punya hak untuk mengungkap identitasku. Anak buahku baru saja memberikan informasi tentang dirimu. Aku pernah mengirim anak buahku untuk menipu banyak orang ke neraka, tetapi dia gagal. Ketika aku bertanya kenapa dia gagal, dia menjawab ‘rajaku, kau harus lihat kenapa begitu sulit. Aku pikir aku bisa membuat orang bunuh diri. Tetapi doa doa orang Kristen sangatlah kuat’. Ternyata dia benar, sangatlah sulit untuk melawan doa orang Kristen. Walaupun naga ini marah marah, tetapi kami aman karena Yesus melindungi kami. Naga ini menghujat dan berkata “Aku telah dihalangi”. Kemudian yesus berkata “Siapa kau pikir dirimu? jangan kurang ajar. Jika kau menyentuh satu orang dari Gereja Tuhan, kau akan dihukum dan Bapa-KU akan menghajarmu.” Binatang ini terlihat cemas kemudian menghilang. Yesus berkata “Naga yang ada di neraka berusaha ntuk menipumu sebagai raja roh roh jahat. Ini adalah manifestasi dari binatang itu. Dia selalu mengirim anak buahnya untuk kejahatan. Berdoalah dengan tekun dan tanpa henti. Selalu berjaga jaga, janganlah kuatir karena Allah Tritunggal akan selalu menjagamu.”


Amin.






Sumber : https://menujuabba.wordpress.com/2016/06/28/kesaksian-baek-bong-nyo-peringatan-tuhan-kepada-gereja-dan-pendeta-duniawi-surga-neraka-naga-merah/

Kesaksian - Anak Umur 3 Tahun Melihat Surga


ANAK UMUR 3 TAHUN MELIHAT SURGA (Heaven is for Real / Surga itu Nyata)

KISAH NYATA COLTON TODD

Anak berumur tiga tahun ini sangat cerdas dan menggemaskan, namanya Colton Todd Burpo. Namun diusianya 3 tahun itu, maut hampir saja menjemputnya.

“Ia mulai muntah-muntah di toilet, dan mulanya kami pikir virus di perut karena kata dokter memang sedang terjadi saat ini,” tutur ayahnya, Todd Burpo.

Tapi kondisi Calton semakin buruk dalam beberapa hari kemudian. Dokternya kemudian menemukan ternyata usus buntu anak itu sudah pecah, dan infeksinya telah menyebar ke seluruh tubuhnya.

“Kami tahu kondisinya buruk sekali,” ujar Todd Burpo.

Calton akhirnya dipisahkan dari pasien lainnya, dan akan segera dioperasi.

“Sangat berat sekali melihat anakmu sepertinya tidak bernyawa,” demikian perasaan yang diungkapkan Sonya, ibu Calton. “Padahal ia anak yang sangat bersemangat.”

Suami istri Burpo itu duduk di lorong rumah sakit sambil memeluk anak mereka yang terkulai tidak berdaya itu. Mereka hanya bisa saling berpandangan melihat anak laki-laki yang sangat mereka cintai tersebut.

“Kami pergi ke ruang persiapan operasi. Saya ingat mereka menarik dia di lorong rumah sakit dan ia berteriak, “Ayah, jangan biarkan mereka membawa saya.” Saya akhirnya kembali ke ruang persiapan operasi untuk mengambil beberapa barang. Saya akhirnya sendirian dan menangis. Saya marah kepada Tuhan, saya frustrasi dan saya menyerah.”

“Tuhan, setelah apa yang kami lakukan untuk-Mu, sekarang kamu ambil anakku? Beginikah cara-Mu memperlakukan hamba-hamba-Mu?” demikian jerit ayah Callton.

Sebaliknya, Ibu Calton menghubungi beberapa orang untuk doa berantai bagi kondisi anaknya yang memburuk. Operasi tersebut berjalan sekitar satu setengah jam dan kedua orangtua Calton menantikan dengan cemas di depan ruang operasi.

“Apakah ada ayah Calton di sini?” demikian tanya seorang suster yang keluar dari ruang operasi.

“Ya, saya di sini. Ada apa?”

“Calton sedang dalam pemulihan dan ia menjerit memanggil Anda.”

Todd Burpo akhirnya masuk dan menemani anaknya. Calton yang tergeletak tak berdaya memandang pada sang ayah.

“Pa tahu ngga saya hampir saja mati?” demikian ungkap Calton.

“Pikiran pertama saya, mungkin dia mendengar suster bicara. Mereka mungkin pikir Calton pingsan karena obat bius, padahal tidak. Tapi setelah empat bulan setelah operasi, akhirnya kami mendengar cerita sebenarnya dari anak kami.”

“Jadi saya waktu itu melihat sorga,” demikian tutur Calton. “Yesus dan malaikat-malaikatnya datang dan membawa saya ke sorga.”

“Calton, seperti apa rupa Yesus waktu itu,” tanya Todd.

“Saya tahu bahwa orang pertama yang saya lihat adalah Yesus. Ia mengenakan jubah putih dengan selempang ungu. Dan ia turun dengan indah dan anggun.”

“Yah, Yesus punya tanda-tanda..” demikian ujar Calton berulang-ulang.

“Calton, dimanakah tanda-tanda yang ada pada Yesus?”
Calton menjatuhkan mainannya dan berdiri, dia menunjuk ke telapak tangannya dengan jarinya, “Di sini ayah..” Dia lalu membungkuk dan menyentuhkan ujung jarinya pada kakinya.

Dia lalu menatap ayahnya, “Disitulah tanda-tanda pada Yesus yah..”

Suatu hari saat Calton sedang bepergian dengan sang ayah, dia bertanya, “Ayah, engkau pernah punya kakek namanya Pop, bener ngga?”

“Ya..” demikian jawab Todd.

“Dia sangat baik..”

Todd terkejut, “Benarkah?”

“Iya, dulu ayah kecil suka main bersamanya dan memperbaiki sesuatu, bekerja bersama dia di peternakan dan berburu binatang bersamanya.”

“Bagaimana kamu bisa tahu hal itu?”

”Ya, saya diberitahu olehnya..”

Jadi sewaktu Colton di bawa ke sorga oleh Tuhan Yesus itu, dia di datangi seseorang bernama Pop. Dia bertanya, “Apakah kamu anaknya Todd?”

“Ya..” jawab Calton.

“Saya adalah kakek dari ayahmu.”

Jadi, di sorga itulah Colton bertemu dengan kakek buyutnya. Namun itu belumlah keseluruhan ceritanya. Suatu hari, saat ibunya sedang sibuk mengurus tagihan-tagihan rumah tangga, Colton datang dan berceloteh bahwa ia memilik dua adik perempuan. Padahal ia hanya punya seorang saudara perempuan bernama Casie.

“Akhirnya saya taruh tagihan-tagihan itu dan bertanya, “Apa maksudnya kamu punya dua adik perempuan?””

“Saya punya dua adik perempuan. Ibu pernah punya seorang bayi, mati di perut ibu.”

“Bagaimana kamu tahu bahwa kamu punya dua adik perempuan?”

“Dia yang beritahu saya,” demikian ungkap Colton sambil menggambarkan rupa adik perempuannya itu.

“Pertama kali dia melihat saya, dia datang dan memeluk saya,” ujar Colton.
Ternyata benar apa yang Colton katakan. Ibunya pernah keguguran, dan ia tidak pernah menyangka bahwa Colton telah bertemu adiknya itu.

“Ia menunggu kalian untuk datang ke sorga,” demikian ungkap Colton pada ibunya.

Ayah dan ibunya begitu terkesima mendengar celoteh bocah tiga tahun yang menceritakan tentang sorga itu dengan begitu detil. Todd penasaran, jika sorga begitu indah lalu mengapa Colton mau kembali ke bumi ini.

“Saya tahu saya akan meninggalkan sorga karena Yesus datang pada saya dan berkata, “Colton, kamu harus kembali pulang.” Walaupun saya tidak mau kembali, Ia katakan Ia menjawab doa ayah saya,” tutur Colton.

“Saya ingat doa itu,” demikian kenang Todd,“Itu doa yang tidak penuh hormat, kurang ajar, doa dengan berteriak kepada Tuhan. Dan Tuhan menjawab doa yang seperti itu..”

Saat ini Colton adalah seorang anak laki-laki yang sehat berumur 11 tahun. Ia terus membagikan dengan berani pengalamannya berada di sorga.

“Saya belajar bahwa Sorga itu nyata. Dan saya pikir Anda pasti akan menyukainya,” kata Colton 




Sumber : Colton Todd Burpo

Sabtu, 18 Juni 2016

Kesaksian - Maria Christina Chandra Dijumpai Tuhan Yesus


Maria Christina Chandra

Shalom, nama saya Maria Christina Chandra, umur saya 45 tahun, saya tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat bersama keluarga saya. Ibu saya asli Bandung dan bapak saya asli Solo, saya keturunan muslim dari lahir. Saya dilahirkan prematur 7 bulan 10 hari dengan berat badan 1,8 Kg, menurut perkiraan dokter saya akan mengalami cacat, entah di bagian atas (kepala) atau bawah (kaki). Dan akhirnya setelah umur saya 1 tahun, kedua telinga saya tidak bisa mendengar (tuli).

Saya di sekolahkan dari TK sampai kuliah jurusan Sistem Informasi Akuntansi dengan prestasi yang cukup baik, namun sedihnya saya sering diejek, diolok-olok, dan diperlakukan tidak adil oleh teman-teman saya, karena saya tuli.

Suatu hari tahun 1999 saya mengantar teman saya interview kerja di daerah Slipi, saya menunggu di luar depan pintu masuk, namun entah dari mana saya mendengar nyanyian orang Kristen, padahal saya sadar saya masih tuli saat itu, dan belum pernah saya mendengar nyanyian seperti ini di sepanjang hidup saya, saya mulai menangis dan merasakan hati saya hancur.

Tahun 2000 saya sudah mulai kerja di kantor, suatu hari jam 2 pagi yang lain sudah tertidur (pas hari itu hari paskah) saya tiba-tiba merasa lapar dan saya akhirnya saya ke dapur mencari makanan, ketika saya mau duduk untuk makan, tiba-tiba datanglah sinar yang terang sekali sangat indah melebihi lampu rumah, dan menyerupai sosok manusia berjubah putih, berambut ikal, berwajah tampan, dan tinggi seperti orang timur tengah, aku terdiam kaku melihat-Nya, aku tidak tau Dia siapa. Saya simpan hal ini kepada siapa pun. Hingga berselang 3 bulan saya terbangun dari tidur saya dan melihat keluar dari jendela kamar saya, Sosok itu menjumpaiku kembali dengan memegang tongkat berbentuk J terbalik, Dia bolak balik 4x di depan mata saya sendiri. Saya mulai bingung saya pernah melihat wajah itu mirip sekali dengan Tuhan yang disembah orang-orang Kristen. Sejak itu saya tahu bahwa Dia Tuhan Yesus Kristus. Namun saya tidak berani katakan ke keluarga saya.

Di penghujung tahun 2000, saya menonton TV sendirian, saya melihat channel TVRI acara natal di stadion sepak bola, namun saya tidak tau apa nama gerejanya. Ketika saya pulang kantor sedang menunggu bis di halte Ratu Plaza, tanpa sengaja saya bertemu teman kuliah saya dulu, dia orang Kristen, lalu saya ceritakan kejadian di mana saya di jumpai Yesus 2x, besoknya saya akhirnya di ajak teman saya ke Gereja Tiberias Cawang Kencana, di sana pas ada acara natal anak-anak kecil, saya disuruh teman saya ke depan untuk terima Perjamuan Kudus dan minyak urapan serta di doakan, akhirnya saya maju, dan saya minta didoakan pendeta dan meminta 2 permintaan kepada Tuhan karena begitu banyak masalah yang datang, saya minta :
1. Tuhan Yesus saya minta uang 20 juta untuk operasi mata bapak saya hari ini juga, karena saya tidak punya uang sebanyak itu, darimana saya dapat uang sebanyak itu.
2. Tuhan Yesus tolong sembuhkan kedua telinga saya, agar saya dapat mendengar suara apapun.

Kemudian saya pulang dari gereja, saya langsung ke RS, jenguk bapak saya, saya dimarahi Ibu, karena saya keluyuran bukan jagain bapak saya, padahal saya habis dari gereja diam-diam, tiba-tiba  dokter datang dan mengatakan kalau Ibu saya tidak usah bayar 20 juta lagi untuk operasi, semuanya gratis. Tanpa sadar mulut saya mengucapkan Puji Tuhan Yesus, mama saya marah dan katakan darimana kamu belajar kata-kata itu?! Saya jawab tidak belajar dari mana-mana.

Satu minggu kemudian setelah libur natal, saya masuk kerja kembali, ketika jam istirahat teman-teman saya turun ke bawah untuk makan, saya makan sendirian di dalam kantor karena saya bawa bekal, tiba-tiba ada suara telepon bunyi berkali-kali di seberang meja saya, saya baru kali itu mendengar dering telepon. Tidak ada orang yang angkat, akhirnya terpaksa saya yang angkat, saya katakan, "Selamat siang, apa yang bisa saya bantu?", ternyata itu bos saya, dia katakan, "Ini kamu pegawai saya kan? Kamu kan tidak bisa mendengar, kok bisa angkat telepon?, kemana yang lain?" saya katakan "Belum balik, masih makan di bawah", "Oh ya sudah" dia mengakhiri telepon, saya sendiri juga bingung, saya juga bisa mendengar teman-teman saya memanggil nama saya, teman-teman saya heran, saya bisa mendengar, sejak saat itu saya percaya Yesus yang menyembuhkan saya.

Tahun 2008 saya memutuskan untuk dibaptis di Tiberias, saya bersemangat untuk ke gereja tengah Minggu maupun hari Minggu, keluarga saya tidak tau akan hal ini.

Dan akhirnya tahun 2011 saya ketahuan keluarga saya kalau saya ke gereja dan membaca Alkitab. Setiap kali saya punya Alkitab, selalu diambil berkali-kali. Suatu malam jam 00.45 saya membaca Alkitab di kamar, tiba-tiba bapak saya menyiram air panas dari belakang saya, punggung saya terasa perih dan sakit saat saya tidur, namun saya tetap ampuni, saya diobati di rumah teman saya yang Kristen. 6 bulan kemudian, penganiayaan saya semakin berat, kepala saya dijedoti berkali-kali ke lemari secara bergantian oleh Bapak, ibu, dan adik laki-laki saya, bahkan dipukul habis-habisan dan tanpa sadar mulut saya berkata berkali-kali, "Roh Allah lebih besar daripada roh yang ada di dunia ini", mereka suruh saya diam, namun mulut saya tak bisa diam, terus berkata seperti itu, mereka berkata saya kemasukan roh jahat, saya juga pernah di lempar HP ke muka saya, dan mata saya  ditonjok (tahun 2014). Pakaian saya diambil dan dibakar semua agar saya tidak bisa ke gereja, namun saya tetap ke gereja, pakai baju yang jelek pun tak apa, atas kejadian itu saya keluar kantor, saya tidak boleh ke mana-mana, benar-benar menderita rasanya, saya mau ke gereja pun harus ngumpet-ngumpet, tidak pegang uang sama sekali, tapi saya tetap ke gereja jalan kaki walaupun jauh. Kekuatan dan penghiburan saya adalah Tuhan Yesus. Teman-teman sekolah saya dulu juga menjauhi saya apalagi mereka tahu sekarang saya Kristen, saudara-saudara saya pun menjauhi saya, saya telepon tak pernah diangkat oleh mereka, saya SMS pun tak pernah ada balasan.

Selama ini saya diam-diam memberkati dan menyembuhkan Ibu saya yang 3 tahun sakit benjol di lehernya, sudah berobat namun tak ada hasil, saya diam-diam berikan perjamuan ke makanan dan minumannya setiap hari, 2 minggu benjolnya hilang, sampai akhirnya saya terpaksa bekerja sebagai baby sitter untuk bisa kasih persembahan ke gereja, pernah saya hanya pegang uang 300 ribu ke gereja, saat saya berdoa tiba-tiba Tuhan berbicara "Berikanlah seluruh uangmu untuk persembahan", tapi saya jawab, "Tuhan nanti saya pulang bagaimana?", Tuhan katakan "Percayalah kepadaKu", akhirnya saya berikan semua untuk persembahan, namun saat pulang ada saja orang yang ajak saya pulang bareng, pernah juga suatu kali saya mau ambil uang dari rekening saya melalui teller, sisa saldo saya hanya 150 ribu, saya mau ambil 100 ribu untuk saya ke gereja dan persembahan, saya tulis di kertas kemudian saya berikan ke teller, saya katakan, "Mba saya mau ambil 100 ribu ya", si mba nya katakan "Tidak ibu ini mau ambil 25 juta", "Tidak mba, saya mau ambil 100 ribu, coba saya lihat mba kertasnya" Saya tegasin dan saya hampir bingung, saya tanya ke belakang saya yang antri juga "Bu ini saya tulisnya 100 ribu kan bu?" Ibu itu bilang "Bukan 25 juta bu" saya bingung, saya tanya lagi ke satpam "Pak ini saya tulis 100 ribu kan?", dia bilang, "Bukan bu, 25 juta" saya benar-benar bingung, akhirnya saya balik ke teller dan langsung tanda tangan, karena memang saya butuh uang untuk ke gereja, saya langsung dikasih cash 25 juta.

Saya kaget menerima uang segitu banyak, saya doa tanya Tuhan, Tuhan untuk apa uang ini?, Tuhan jawab, "Berikanlah 20 juta untuk rumah ibumu", kemudian saya kasih 20 juta untuk balik nama rumah ibu saya. Saya doa tanya lagi Tuhan tinggal 5 juta, untuk apa lagi, Tuhan jawab "Persembahkanlah 10% dari apa yang kamu terima untuk gereja", lalu saya berikan untuk gereja 2.500.000, lalu saya doa lagi Tuhan sisa 2.500.000 untuk apa lagi?, Tuhan jawab "Untukmu", lalu saya simpan untuk setiap harinya ke gereja. Saya naik busway pun saya bingung padahal kartu saya kosong tapi saat saya tempelkan kartu, palang pintu terbuka, dan saya bisa masuk, ketika HP saya di ambil orang tua berkali-kali pun, saya bilang sama Tuhan, saya tidak punya HP lagi Tuhan, saya tidak bisa komunikasi dengan siapa pun, tapi saat saya sedang menunggu bis di halte, ada seorang pria duduk di sebelah saya, saya tidak kenal orang itu, tapi tiba-tiba dia kasih aku HP baru, masih di kardus dan disegel, aku bilang "Maaf pak, saya kan tidak kenal Anda", dia jawab, "Tidak apa-apa ambillah, ini dari Tuhan", saya langsung bersyukur sama Tuhan. 

Tahun 2015 saya terpanggil Tuhan untuk ikut Sekolah Alkitab di Tiberias namun saya katakan Tuhan bagaimana saya ikut sekolah alkitab, uang bayarannya kan mahal, uang darimana Tuhan, namun saya dipaksa Tuhan untuk saya pendaftaran, akhirnya daftar, besoknya adminnya katakan saya tidak usah membayar uang kuliah, sudah dibayar, saya tanya dibayar sama siapa? Dia katakan, "Tuhan Yesus yang bayar, mulai masuk Senin ya", saya mengucap syukur kembali. Terkadang saya juga jalan kaki untuk ke sana. Dan banyak lagi kebaikan Tuhan yang terjadi di hidup saya.

Pernah saat saya mau berangkat kuliah ke SAT, saya sedang ambil air minum di meja makan, tiba-tiba ibu saya meletakkan al-qur'an di atas kepala saya, secara spontan saya katakan berkali kali "Dalam Nama Tuhan Yesus" mama saya marah besar dan saya disuruh diam, lalu dipukul bibir saya berkali-kali sampai saya bibir saya memar, merah, biru, namun saya tak bisa berhenti berkata-kata itu, saya terus dibilang ibu, saya kerasukan setan dll. Sesampainya di kampus dengan bibir saya yang memar saya tetap belajar, teman-teman saya tanya kenapa, saya hanya jawab tidak kenapa-kenapa. Sampai hari ini pun saya masih tinggal bersama keluarga, karena Tuhan sampaikan saya harus menjadi terang untuk keluarga saya. Sampai di sinilah kesaksian saya.

Kerinduan saya, saya ingin keluarga juga diselamatkan, bersama-sama menyembah Allah yang benar, Allah yang hidup yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Terima kasih Tuhan Yesus memberkati.




Disadur dan disunting dari : https://www.facebook.com/profile.php?id=100009101708788

Kamis, 02 Juni 2016

Kesaksian - Pelayanan Mana Yang Paling Menyentuh Hati Bapa Di Surga


Aku melihat Tuhan Yesus datang kepadaku.
Dia berkata, “Mari, Bapa ada sesuatu yang spesial untukmu”. Dengan gembira aku mengikuti Tuhan dan Juruselamatku ke Ruang Tahta. Bapa ada di sana dengan segala kemuliaanNya. Dia menyambutku dengan senyuman. “Nak, saatnya kau memilih kehidupan dan pelayanan.”

“Benarkah?” aku menjawab dengan terkejut “Oh, Bapa! Ini adalah hari yang kutunggu, dan doakan. Benarkah ini waktunya?”

“Ya, anak-KU. Ini saatnya, tetapi kau harus memilih dengan bijaksana, karena ini akan menjadi pekerjaan seluruh hidupmu.”

Kemudian aku ingat Dia adalah “Tuhan” atas hidupku. “Tetapi Bapa, apakah kehendak-MU bagiku??” Dia tersenyum. “Nak, AKU telah mempersiapkanmu di berbagai pelayanan. Pilihan ada di tanganmu. AKU memberikanmu kebebasan dalam memilih dari pilihan yang KU-siapkan untukmu. Semua ini akan berkenan kepada-KU, selama kau setia dan kau melaksanakannya. Apakah kau mengerti?”

“Ya, Bapa”, aku menjawab, aku tidak bisa berkata apa apa lagi. Bapa kemudian membawa-KU melewati pintu emas yang besar. Pintunya terbuka dan terlihatlah koridor yang mengarah ke bawah. Di koridor ini ada banyak meja dengan berbagai benda. Di setiap meja ada pintu keluar dari lorong ini.

Bapa berkata, “Anak-KU, kita akan pergi ke setiap meja dan AKU akan menjelaskan karunia pelayanan dan panggilan yang kau bisa pilih. AKU akan menjawab pertanyaan yang kau tanyakan. Kapanpun kau bisa memilih dan keluar dari pintu menuju pelayananmu, dan kebahagiaan-KU.”

“Ya Bapa, aku siap memulai” di meja pertama berwarna hijau cerah dan ada sebotol minyak. Di pintu tertulis “PENYEMBUHAN” aku melihat dan dijelaskan oleh Bapa. “Ini adalah pelayanan kesembuhan. Meja hijau artinya kesehatan dan kehidupan. Botol ini adalah minyak kesembuhan dari Roh Kudus. Pelayanan ini kau akan memiliki kuasa untuk menyentuh hati, jiwa dan roh orang orang dan membawa Kesembuhan kepada banyak orang”

Aku berpikir kepada diriku “Ini hebat sekali! hati yang tersakiti dan tubuh rusak aku bisa sembuhkan. Akan ada banyak kemuliaan bisa dibawa kepada Yesus dengan ini!” Tetapi hatiku menahan. “Bapa! ini sangat luar biasa..tetapi…aku merasa Engkau memiliki sesuatu yang lebih penting bagiku.” Dia tersenyum dan menuntunku ke meja berikut. Di meja berikutnya, aku menyadari karpetnya terlihat usang di depan pintu Kesembuhan. Bapa mengatakan “Banyak sudah memilih pintu ini. Mereka yang setia membawa banyak kemuliaan kedalam Kerajaan-KU dan menyenangkan-KU. Mereka yang menyalah gunakan karunia membawa malu bagi kami dan diri mereka sendiri”


Di meja berikutnya terbuat dari biru. Di atasnya ada tongkat kayu. Di pintunya tertulis “MUJIZAT”. Bapa berkata “Biru melambangkan Kekuatan-KU. Di meja ini adalah tongkat Elia. Dengan ini kau akan memiliki kekuatan besar atas manusia dan alam. Kau bisa melakukan banyak hal supernatural untuk-KU.”

Tongkat Elia! Sudah lama aku mengagumi pekerjaannya bagi Tuhan. dan tetap hatiku tidak terpuaskan. “Ini luar biasa Tuhan-KU, tetapi hatiku menginginkan yang lebih dalam, lebih lama” Bapa berkata “Baiklah, mari kita berjalan kembali.” Kami melewati lorong melengkung sampai aku tidak bisa melihat lagi pintu tadi aku masuk. Berikutnya ada meja hitam dengan putih dan pintu tertulis “NUBUAT”. Di meja ada sepasang sendal. Bapa berkata “Warna ini melambangkan nubuat. Nabi bisa memberikan terang dan kebenaran di dunia yang penuh dengan kebohongan dan kegelapan. Sandal ini milik Yohanes Pembaptis. Ini adalah pelayanan, kau akan menjadi pemberi nubuat di dunia”

“Nubuatan?! Ini sangat menarik. Aku selalu ingin berbicara firman dari Tuhan. Ada banyak sekali kebohongan di dunia bahkan di Gereja. Ada sebuah kebutuhan nabi nabi asli di akhir zaman.” Sekali lagi, hatiku menahan. Bapa tersenyum setuju. “Nak, kau bijaksana memikirkan karunia-karunia ini. Mereka sangatlah kuat dan bisa berbahaya jika dikejar dengan hati yang salah. Banyak sudah menggunakan karunia karunia ini, dan masuk dalam Kebahagiaan-KU, tetapi banyak menghancurkan diri sendiri dan sekelilingnya, karena menyalah gunakan. Kau bebas memilih, AKU akan bekerja bersamamu untuk menggunakannya”

“Terima kasih Bapa, tetapi aku menginginkan yang lebih dalam dan dekat dengan Hatimu”

“Dekat dengan Hati-KU? Baiklah mari lanjut.” Sementara kami berjalan, aku menyadari sinar semakin redup. Di meja berikut adalah kuningan yang mengkilap. Ada sebuah sangkakala di atasnya. Tertulis di pintu “PENGINJILAN” dalam huruf yang terang seperti matahari. Di meja ini aku menunggu Bapa menjelaskan kepadaku. Dia mulai berkata “Pelayanan penginjilan sangatlah spesial di Kerajaan. Kuningan artinya hukuman-KU atas dosa. Sangkakala artinya membawa Kabar Baik, ANAK-KU Yesus, menanggung hukuman atas manusia.

Aku memikirkan hal hal ini dalam hati. Sangatlah luar biasa bisa menuntun orang orang kepada Yesus. Ada banyak sekali yang menderita membutuhkan Kabar Baik. Tuhan Yesus dan Bapa layak menerima lebih banyak orang lagi untuk disembah dan dikagumi. Bukankah seluruh Surga bersorak sorai setiap orang berdosa bertobat? Aku tahu ini pelayanan yang akan membawa sukacita kepada Bapa, tetapi hatiku menahan lebih kuat lagi.

“Bapa, ini sangatlah luar biasa, tetapi aku merasa Engkau memiliki sesuatu untukku, bisakah kita lanjutkan?”

“Ya anak-KU, Pilihan adalah milikmu. Mari kita ke meja berikutnya.”

Kita berjalan dan mendekat ke meja putih murni. Di atasnya ada batu tulis dan kapur. Tertulis juga di pintunya “PENGAJAR”.


“Nak, ini adalah pelayanan yang sangat khusus di Kerajaan. Ada banyak sekali yang membutuhkan pengajaran benar Firman-KU sesuai Kitab Suci yang dicurahkan dari Ruang Tahta. Meja putih artinya kemurnian pengajaran Firman. Batu tulis dan kapur artinya alat untuk mengajar.”

Pasti yang ini, kupikir “Ini adalah alasannya aku ke Sekolah Alkitab. Aku tahu Tuhan telah menaruh panggilan untuk mengajar. Seperti yang Bapa katakan, Tubuh Kristus sangat membutuhkan ini.” Tetapi sebelum aku bisa mengatakan ini yang kumau, aku merasakan hatiku menahan sekali lagi. Aku melihat ke koridor. Terlihat gelap dan terdengar suara genderang. Seharusnya tidak apa melihat apa lagi yang Bapa sediakan.

“Bapa, aku pikir ini adalah yang cocok untukku, sekarang aku tidak yakin. Bisakah kita berjalan sedikit lebih jauh?”

“Tentu saja, anak-KU.”

Sementara kami berjalan, aku menyadari terang semakin redup dan terdengar suara genderang, aku bertanya kepada Bapa.

“Nak, terang semakin redup karena kita turun semakin jauh dari pelayanan umum dan publik. Suara genderang, sebaiknya kau lihat sendiri sumbernya.”

Kami berjalan sampai akhir koridor. Ada tiga meja; kita berdiri di meja sebelah kanan terbuat dari perak bersinar dan di atasnya ada kayu salib. Tertulis di pintu berwarna merah darah “KASIH”. “Ini adalah pelayanan yang mendalam. Hanya sedikit yang ke sini. Perak melambangkan Kasih-KU yang murni, Salib berarti pengorbanan Yesus dan Kasih-Nya akan dunia ini. Warna merah darah sebagai peringatan akan tercurahnya darah.”


“Kasih? inilah yang dunia sangat butuhkan. Hanya sedikit sekali yang sungguh sungguh mengasihi dengan kasih Tuhan. Suatu kehormatan besar bisa melakukan Kasih-Nya.” tetapi hatiku tetap tidak puas. Kami berputar untuk melihat meja di sebelah kiri terbuat dari kayu hitam di atasnya ada alas sederhana. Tertulis di atas pintu “PENDOA” dan di pintunya ada pertanyaan “Siapa yang akan berdiri di tengah tengah?” Bapa berkata “Hitam artinya kegelapan dan kedalaman pendoa sebagai perantara. Ini terjadi di ruangan doa yang gelap dan si pendoa harus rela masuk ke dalam dosa untuk menyelamatkan yang akan binasa melalui doanya. Alas untuk doa adalah alat sederhana untuk sang perantara. Hanya ada sedikit sekali pendoa. Sangat sedikit sekali orang menyediakan dirinya untuk-KU dan mereka tidak menyukai pekerjaan yang kelihatannya tidak berguna tetapi sebenarnya menggerakan seluruh alam semesta.”

“Oh Bapa, untuk menjadi pendoa sejati. Untuk mewakili manusia dihadapanMU dan mewakili Engkau di antara manusia. Aku akan sangat bahagia bisa berdiri di antaranya dan berdoa untuk beban seluruh dunia. Aku tahu aku tidak akan dikenali secara dunia. Tetapi aku puas jika aku tahu ini adalah bagian menyentuh dunia. Tetapi apakah pelayanan terakhir?”


Kami berjalan dan di situlah meja dan pintu terakhir. Ada sedikit sekali sinar dan suara genderang terdengar lumayan keras. Meja terbuat dari emas murni. Ada mezbah kecil terbuat dari emas dengan kemenyan yang terbakar. Di pintu tertulis dengan emas “PELAYANAN KEPADA TUHAN

Bapa berbicara dengan sangat lembut “Nak, ini adalah pelayanan yang sangat sangat sedikit memilih. Emas artinya keilahian. Mezbah artinya tabut Surgawi yang membakar wangian kepada-KU. Pelayanan ini tidak akan mendapatkan pengakuan duniawi. Dunia dan gerejamu akan berpikir kau menyia-nyiakan waktumu. Ini adalah pelayanan kepada-KU, bukan untuk mendapatkan sesuatu atau menggerakan dunia, tetapi cukup menjadi Penyembah-KU dan Teman-KU.”

Bapa berdiri di sana, melihat ke pintu. Aku tidk bisa melihat Wajah-Nya di terang yang redup ini, aku bertanya “Bapa, apakah keingingan-MU?”

“Nak, kau bebas memilih, AKU bersukacita dengan semua pelayanan yang setia.”

Aku berdiri dan berpikir. Apa yang aku inginkan dengan hidupku? Ada begitu banyak kebutuhan di dunia ini dan juga Gereja. Sangat sedikit yang sungguh setia. Aku tahu pekerja sangatlah sedikit. Tetapi aku tidak bisa tidak memikirkan keinginan hatiku. Melayani Tuhan? hanya melayani Dia. Ada berapa banyak yang bersama denganku? apakah keluargaku akan mengerti? bagaimana dengan Gerejaku?

Sementara aku berpikir ini semua, aku berpikir betapa layak Bapa untuk disembah dan dikagumi. Tugas ini adalah pekerjaan surgawi, menurut Kitab Wahyu. Bisakah dimulai sekarang? Kemudian aku berpikir segala yang Yesus lakukan bagiku di kayu salib.

Apa yang bisa lebih tinggi lagi kulakukan dengan hidupku?

“Bapa, aku memilih pintu ini, ini jalannya.” “Apakah kau yakin, anak-KU?” “Ya,. Bapa, yakin” “Masuklah.”

Bapa terlihat air mata turun dari Wajah-Nya. Aku berhenti tercengang. Sebelum aku bisa berpikir, aku menghapus air mata-Nya. Kemudian aku sadar apa yang telah kulakukan. “Bapa ampuni aku. Aku tidak bermaksud kurang sopan.” Dia memelukku. “Nak, tidak perlu maaf. Kau mengeringkan air mata-KU dan kau akan melakukannya lagi dengan pelayanan ini. Ada begitu banyak di dunia yang membuat-KU menangis. Hanya sedikit yang menggerakan-KU air mata kebahagiaan!”

Dengan itu, Bapa membuka pintu dan aku masuk. Aku sadar suara genderang ternyata adalah detakan Hati-Nya. Kemudian aku melihat seorang datang memelukku. Aku mengenalnya segera, Dia adalah Yesus.


Dia berkata “Senang melihatmu di sini. Jadi kau telah memilih untuk melayani Bapa dengan Diri-KU dan orang hebat lainnya di ruangan ini.” Aku melihat Henokh, Abraham, Musa, Yosua dan banyak lainnya menyambutku.

“Dengan kalian semua?” Aku kebingungan “Tentu saja! Menurutmu apa yang AKU lakukan selama kekekalan sebelum adanya ciptaan? AKU melayani Bapa. dan sekarang AKU senang kau akan bergabung dengan tugas dan persekutuan ini.”

Yesus dengan serius mengatakan “Saatnya AKU memberikanmu hadiah berharga ini.” Dia memberikan Kunci Emas Berhias. Aku bingung. Kemudian Dia berkata “Ini adalah Kunci ke Hati Elohim. Ini akan memberikanmu akses kepada Dia setiap saat. Ini adalah Kunci Master. Di rumahNya, ini akan membuka semua pintu yang kau lewati.”

“Karena kau telah memilih Dia dan melayani Dia, kau akan bisa mengajar, menjadi perantara, menginjil, mengasihi dan semua pelayanan, semua yang terkecil ditemukan dalam yang Terbesar!” Sekarang rasa puas muncul dari dalam hatiku, dan aku yakin aku membuat keputusan yang benar. Sekarang aku akan bekerja dengan Dia daripada untuk Dia.

Kemudian aku mendengar Yesus berkata kepadaku,

”Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar! Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!” Kidung Agung 7:11-12


oleh: Gabriel Hoffman







Disadur dan disunting dari : https://menujuabba.wordpress.com/2016/04/18/pelayanan-mana-yang-paling-menyentuh-hati-bapa-di-surga/

Kesaksian - Kita Harus Memberitakan Injil

Joan Corrina

Saya seorang remaja berusia 15 tahun. Kegiatan saya sehari-hari adalah seorang pelajar dan hanya ke gereja setiap minggunya. Pada Sabtu, 12 Maret 2016, saya harus menjalankan operasi Sinusitis, Amandel dan Polip. Seminggu setelah operasi, secara medis luka bekas operasi saya sudah sembuh, namun yang saya rasakan adalah rasa sakit itu semakin parah karena obat melalui infus. Dalam beberapa hari rasa sakit itu reda, sehingga saya bisa pulang ke rumah.

Ketika kembali ke rumah, rasa sakit itu kembali lagi. Lebih sakit dari sebelumnya, sampai saya kembali ke rumah sakit, langsung ke ruang emergency, untuk penanganan medis. Karena kamar di rumah sakit tersebut penuh, maka saya mendapat kamar 'isolasi'.

Keesokan harinya, saya pindah kamar ke ruang biasa, pada sore hari. Lalu pada saat jam 5 rasa sakit itu kembali datang, dan saya hanya terbaring lemas. Sampai pukul 11 malam ketika itu saya tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa, tidak bisa minum, tidak bisa makan. Mama saya hanya membasahkan mulut saya yang kering, tiba-tiba rasa sakit itu seperti terbakar, dan menjadi parah.

Dokter dan suster yang menangani saya bingung dan pasrah harus melakukan apa lagi, karena dosis obat untuk anti rasa sakit yang diberikan kepada saya sudah sangat tinggi. Sampai akhirnya saya merasa tidak kuat saya lemas dan saya merasa jiwa saya sudah tidak di tubuh saya lagi.

Saya berada di hutan pinus yang lebat, saya berdiri di sebuah pertigaan. Saya melihat ada Goa besar, lalu saya masuk ke dalam Goa tersebut. Di dalam Goa itu terdapat anak goa atau semacam lorong kiri dan kanan. Yang membedakan adalah Goa kiri tersebut gelap, sedangkan Goa kanan tersebut terang.

Lalu ada seorang pria dengan wajah Yahudi datang kepada saya dan berkata "Jangan Takut! ini aku Petrus, murid Yesus." Saya semakin bingung apa maksud dari pria ini. Lalu Petrus menuntun saya menuju Goa kanan yang terang itu. Di sana terdapat 2 orang penjaga malaikat dengan jubah putih dan pedang di tangan mereka sehingga membentuh huruf 'X'.

"Jangan takut dia hanya titipan.", ucap Petrus kepada 2 orang malaikat itu. Akhirnya kedua malaikat itu memberikan saya jalan untuk masuk. Ketika saya masuk, jalanan tersebut berlapisi emas. Lalu Petrus membawa saya ke sebuah tempat yang terdapat seperti mimbar pendeta yang diatasnya terletak buku yang berlapisi emas sampai ke kertas dalamnya.

"Cari namamu di buku itu!' ucapnya, jujur saya kebingungan mencari nama saya karena banyak nama yang mirip seperti "Joan Corrina, Joana Corrinna" dan sebagainya, dan saya harus mencari nama yang benar-benar milik saya.

Setelah saya menemukan nama itu, Petrus memberikan garis bawah di nama saya. Menggunakan pena dari bulu burung merpati. Setelah itu saya dibawa masuk kedalam suatu tempat terlihat seperti desa yang sejuk dan indah.

Ketika saya masuk, badan saya terasa ringan, seperti semua beban di pundak saya telah hilang. Yang saya lihat di sana adalah, setiap rumah memiliki inisial pemilik mereka. 'JC'. Lalu disana hanya terdapat 1 ruangan saja. Setiap individu memiliki 1 rumah masing-masing.

Sampai akhirnya, ada seorang anak seperti berusia 2 tahun datang kepada saya dan menarik jubah putih saya (Saat itu saya baru menyadari bahwa saya memakai jubah putih). "Hi Aunty! Aunty apa kabar? Kok Aunty ada disini?", ucap anak kecil itu sambil menarik jubah putih saya.

"Kamu siapa?", tanya saya. "Aku Hans, anaknya bunda Okta. Aunty aku denger aku punya adek lagi ya? Aunty jagain bunda sama kakak sama adek ya, titip salam sama bunda. Aunty jangan pulang dulu. Kasian di dunia mereka, butuh Aunty. Masih banyak yang sayang sama Aunty!", ucapnya sambil pergi bersama teman-temannya.

Saya di situ sadar jika saya berada di Surga karena anak kecil itu adalah anak kakak saya yang keguguran pada usia kandungan 6 bulan. Saya disitu hanya bisa menangis. Karena saya sudah berada di rumah Bapa. Lalu Petrus mengajak saya ke sebuah bangunan yang terdapat pondasi saja. "Ini rumah kamu, masih 15% itu tandanya belum saatnya kamu pulang ke sini."

Petrus langsung megajak saya ke ujung jalan dimana terdapat istana megah dan indah. Lalu, ketika saya berjalan di jembatan terdengar suara "Akulah jalan kebenaran, tidak ada seorang pun yang dapat ke rumah Bapa, kalau tidak melalui Aku!" (Yohanes 14:6)

Lalu saya sampai di sebuah ruangan, dimana terdapat 1 buah kursi kosong. "Tunggu disini", ucapnya sambil pergi meninggalkan saya. Saya hanya duduk di kursi kosong tersebut, lalu saya melihat seperti sorotan lampu datang kepada saya.

Semakin lama semakin mendekat, saya menyadari itu adalah Tuhan Yesus. Saya berlari lalu memeluk Tuhan sambil menangis. Saya menceritakan segala pergumulan saya kepada Tuhan. "Aku ga mau balik ke dunia, di sana terlalu jahat. Di sini aja enak nyaman, aku ga mau balik ke sana.", ucap saya. Tuhan menjawab, "Anak-Ku, Aku kuat maka engkau juga harus kuat." Lalu Tuhan Yesus membawa saya pergi mengelilingi surga. "Disini rumah dibangun melalui iman. Semakin dalam iman kamu ke Aku, maka semakin cepat rumah ini jadi", ucap-Nya (Wahyu 22: 1-17).

Hingga akhirnya saya berada di sebuah jurang, dimana ketika saya melihat ke bawah terdapat banyak lautan manusia yang sudah hancur, dan disiksa. "Yesus! Tolong Saya!" "Yesus Maafkan Saya!" itulah teriakan mereka. Saya melihat Tuhan Yesus sedih dengan apa yang terjadi pada mereka semua.

Lalu saya mencium bau yang sangat busuk dan anyir, saya menyadari Tuhan Yesus tidak lagi di samping saya. Lalu semuanya berubah menjadi hutan pinus kembali, di situ saya bertemu dengan seorang lelaki yang gagah, sangat tampan.

"Kamu kalo takut ke sana, ke tempat aku aja! Tempat aku enak, ga jauh dari dunia kok, di sana tenang, enak, nyaman!", ucapnya sambil berjalan mendahului saya. Ketika dia berjalan, saya melihat di belakang tubuhnya terdapat ekor yang panjang.

"Lucifer", ucap saya tiba-tiba. Dia langsung memegang tangan saya lalu berubah menjadi seram sangat seram. Keadaan berubah kembali, saya berada di sebuah jurang yang sama namun ketika itu Lucifer berada di belakang saya, sehinga ia akan mendorong saya, karena selangkah lagi saya akan masuk ke dalam neraka itu.

Suhu di sana sangat panas, seperti terbakar. Bau busuk dan menyengat di mana-mana. Lalu Petrus menarik tangan saya. "Dia milikku", ucap Petrus sambil menarik tangan kiri saya. "Tidak! Dia milikku!", ucap Lucifer sambil menarik tangan kanan saya. Ketika saya melihat ke belakang, saya melihat badan saya berada di rumah sakit dan kedua orang tua saya sedang berdoa dan menangis.

"Jawab saya! Siapa yang kamu percaya?!", teriak Petrus. Saya berteriak sambil menutup mata "JESUS! I BELIEVED YOU!" lalu keadaan berubah, saya berada dipelukan Tuhan Yesus, sambil menangis.

"Pulanglah! Beritakanlah injil keselamatan ini kepada dunia. Karena waktu-Ku sudah sangat dekat.", ucap Yesus.

Lalu saya merasa saya menyatu dengan badan saya kembali. Saya mendapat penglihatan seperti layaknya film, mengenai kegiatan, aktivitas, dosa, apa yang telah saya perbuat dari bayi sampai besar.

Tidak sampai di situ, 2 hari berturut-turut saya dibawa kembali ke awan-awan, yang saya lihat adalah saya berada di tengah-tengah para malaikat. Lalu saya melihat sebuah pagar emas surga. Ketika saya naik ke pagar itu, terdapat suara "Pulanglah ke dunia! Belum waktunya kau di sini!", ucap suara itu.

Lalu saya dibawa pergi oleh bayangan hitam melihat bagaimana indahnya dunia. Sambil mengajak saya mengikuti dunia. Sampai akhirnya pendeta saya datang pada jam 2 pagi, dan berdoa di kamar rawat inap tersebut. Saya merasa bebas di situ.

Jujur setelah kejadian ini saya didatangi 2x oleh 2 malaikat dengan berkata : "Kamu tahu tugas kamu di dunia ini apa?", ucap mereka. "Tugas kamu bukan stress karena dunia! Melainkan tugasmu adalah menjadi pelayan Tuhan! Kamu harus memberitakan injil ini, memberitakan apa yang sudah kamu dapat ke seluruh dunia. Setelah itu kamu kembali lagi ke sana (surga). Ingat! Waktunya sudah sangat dekat!", ucap mereka.

Sejak saat itu saya sadar, dan memohon bantuan Tuhan untuk memberitakan injil ini. Lalu saya bertekad untuk membagi pengalaman saya kepada kita semua. Tugas saya hanya memberitakan kebenaran ini, biarlah Roh Kudus bekerja bagi kita semua. Terima Kasih. Tuhan Yesus memberkati.




Matius 28:19-20
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."