Selamat Datang

Untuk kalangan atau simpatisan kristiani.

Selamat datang di blog kami, semoga apa yang kami tuliskan dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Tuhan Yesus memberkati.


Terjemahkan Bahasa / Translate :

Terjemahkan Bahasa

Kamis, 12 November 2015

Kesaksian - Tuhan Telah Membuka Mataku


Kesaksian ini ditulis dengan harapan apa yang saya alami, kiranya bisa menjadi berkat baik bagi mereka yang telah percaya maupun yang belum percaya.

Latar bekakang saya
Sebelum saya percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya adalah seorang Muslimah, berlatar belakang dari keluarga Muslim dan dibesarkan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Sukabumi Jawa Barat. Dari apa yang saya yakini dan pelajari selama itu, saya tumbuh menjadi seorang Muslimah yang fanatik dan anti-Kristen, dan menjebak bahkan mendebat orang Kristen paling hobi.

Berteriak-teriak di depan gereja dengan berkata: “Maria, dipanggil Yesus cuek saja” pun pernah saya lakukan. Karena saya merasa bahwa apa yang saya yakini waktu itu, adalah paling benar dan diridhoi Allah SWT, sesuai dengan Qs. Ali Imran 19 yang berbunyi: Innaddinna indallaahil Islam (Sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah hanyalah Islam).

Di luar Islam semuanya saya anggap sesat, apa lagi orang Kristen, kafir, karena Allahnya ada tiga: Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus. Tapi alhamdullilah saya tidak pernah sampai membunuh orang Kristen.

Dan mengapa saya bisa percaya kepada Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juruselamat? Walaupun saya bangga dengan apa yang saya yakini dulu, tapi kalau bicara tentang hari penghakiman, itu hal yang paling menakutkan dan paling ngeri buat saya, karena saya tidak tahu pasti, kalau saya mati apakah mendapat rahmat Allah (masuk surga) atau laknat Allah (masuk neraka), karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa.

Saya suka berdebat dengan orang kristen
Dari Sukabumi saya hijrah ke Bandung untuk belajar ketrampilan. Di kota kembang ini saya tinggal di pondokan atau kost. Teman-teman saya kebanyakan orang Kristen dan kebiasaan saya yang dulu tidak pernah berubah, menjebak dan mendebat orang Kristen masih sering saya lakukan dan saya tetap benci pada orang Kristen.

Entah kenapa suatu hari saya ingin membaca Alkitab punya teman, dan ketika membuka kitab Kejadian ada tertulis “Allah menciptakan manusia dari tanah...” Saya heran, kok sama dengan Al Qur'an, padahal Injil itu kan sudah dipalsukan dsbnya, dan bahwa orang Kristen itu adalah orang ‘kafir’.

Awal saya ke gereja
Berawal dari penasaran itu saya mencari teman untuk pergi ke gereja. Saya ingin tahu dan ingin menyelidiki bagaimana orang Kristen beribadah. Benar saya masuk gereja dan kali pertama itu saya tidak bisa menahan rasa haru dan sedih, saya menangis hingga kebaktian selesai. Batin saya berontak antara merasa telah melakukan dosa murtad dan percaya, murtad karena masuk gereja dan percaya kepada Tuhan.

Minggu-minggu berikutnya, saya selalu ingin dan rindu untuk datang ke gereja lagi, dan selama empat bulan saya suka ke gereja, tapi selama itu saya tidak mau berdoa dalam nama Yesus atau Isa Al-Masih. Saya percaya kepada Allah tapi tidak percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan sebagai Anak Allah karena saya punya anggapan yang menyanggah keberadaan itu, yaitu surat Al Ikhlas yang berbunyi:

Qul huwallahu ahad (Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”)

Allaahush shamad (Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu)

Lam yalid wa lain yuulad: (Dia tidak beranak dan tidak (pula) diperanakkan)

Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad: (Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.)

Saya jatuh sakit
Meskipun saya ke gereja tapi kewajiban saya selaku orang Muslim untuk shalat lima waktu tetap saya kerjakan. Hingga pada suatu hari saya jatuh sakit; sesudah dua minggu sakit dan tidak ada tanda-tanda membaik, akhimya pada hari minggu ketiga, ketika seorang harnba Tuhan mengajak berdoa melalui televisi saya spontanitas ambil Alkitab dan tiba-tiba Alkitab terbuka sendiri. Di situ, Tuhan beri ayat untuk saya dan saya ingat sekali ayat itu:

“Seorang dara yang menderita pendarahan selama 12 tahun ketika Almasih ‘Isa lewat, dia menjamah jubahNya, dia percaya dengan menjamah jubahNya dia akan sembuh.”

Saya pikir itu kok sama dengan saya. Akhirnya saya tantang Yesus, saya berdoa: “Ya Rabbi 'Isa kalau memang Engkau Tuhan dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit, sembuhkanlah saya,” dan mujizat terjadi besoknya, saya telah sembuh.

Saya lihat surat Al-Ikhlas
Akhirnya saya kaji lagi surat Al-Ikhlas yang menjadi sanggahan untuk percaya tentang Isa Al-Masih itu dan saya bandingkan dengan kisah kehidupan Isa Putra Maryam, dari mulai kelahiran, mujizat-mujizatNya, sampai kepada kematian dan kebangkitanNya kembali bahkan kedatanganNya yang kedua kali. Yang lebih melekat di hati saya, adalah Isa Putra Maryam bisa menghidupkan orang yang sudah mati, kalau manusia bisa seperti itu, dia pasti takabur apalagi kalau tidak ada dasar kasih dalam hatinya. Di samping itu, yang berkuasa atas hidup matinya manusia hanya Penciptanya sendiri yaitu Allah.

Dari kesemua ayat-ayat Al-Ikhlas itulah saya bisa membuktikan kalau Isa (Yesus) itu adalah Allah. Tuhan bukakan mata rohani saya, yang selama ini tertutup oleh illah-illah zaman ini dan saat itu bisa percaya bahwa Isa Almasih (Yesus Kristus) tidak hanya nabi tapi Dia juga benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada suatu hari saya butuh legalisir ijazah saya di Sukabumi untuk melanjutkan sekolah di Bandung. Saya harus pergi ke sekolah saya yang dulu, di mana saya sekolah dan nyantri. Ketika saya minta legalisasi, entah kenapa surat kelakuan baik saya dari Kepolisian terbaca oleh mereka dan di situ agama saya tertulis Kristen Protestan sedangkan ijazah saya dari Tsanawiyah. Akhirnya bukan menerima legalisasi tapi malah berdebat dengan guru-guru dan Ustad saya. Akhirnya saya pulang ke Bandung dengan tangan hampa.

Setelah saya bisa percaya bahwa Isa itu Tuhan dan Rabboni, tantangan pertama malah datang dari orang Kristen sendiri. Saya dulu menilai orang-orang Kristen yang suka ke gereja itu baik-baik karena ada ajaran kasih tapi ternyata tidak. Saya pernah dimaki-maki dan diolok-olok “Kamu jadi Kristennya pura-pura, mana mungkin orang pesantren bisa masuk Kristen, dasar tukang pelet, tukang santet dll.”

Saya datang ke orang tua saya
Dari kesedihan itulah saya ingin pulang ke rumah untuk mengadu ke orang tua saya. Tapi apa yang saya dapatkan ketika saya sampai di rumah, semua keluarga menjauhi. Saya heran, kenapa semuanya berubah seperti ini, bahkan ketika orang tua saya bilang: “Kamu dikasih apa sih sama mereka, sampai kamu bisa menjual agama kamu dan masuk Kristen?” Saya kaget orang tua saya tahu dari mana? Dan dikiranya saya masuk Kristen dikasih supermi atau dikasih apa saja sama gereja, seperti apa yang mereka sangka selama ini, bahwa orang Islam masuk Kristen dirayu atau dikasih uang atau pula dikasih makanan.

Dan caci maki pun keluar. Ayah saya bilang: “Aku tidak pernah menyangka kamu bisa jadi kayak gini. Kalau kamu berbuat dosa kayak apapun masih bisa diampuni tapi ini dosa murtad, dosa yang tidak bisa diampuni lagi. Dulu aku bangga kamu bisa ngajar ngaji, dipakai di masyarakat tapi sekarang tidak ada artinya lagi. Aku sampai disidang oleh ketua yayasan dan guru-guru disitu dimaki-maki gara-gara kamu masuk Kristen. Kamu benar-benar telah mencemarkan nama baik Pesantren sampai bisa masuk Kristen. Entah ditaruh di mana mukaku dan nama baik keluarga ini oleh kamu. Kamu ini kalau binatang, pasti sudah dibunuh saking sudah benar-benar mencemarkan nama baik. Sampah di pinggir jalan masih ada harganya, tapi kamu tidak ada harganya sama sekali. Dan biar kamu tahu, nama kamu itu sudah ayah masukkan proposal dan dikirim ke Menteri Agama.”

Untuk apa??? Tanyaku. “Biar suatu saat kalau terjadi apa-apa sama kamu, saya sebagai orang tua sudah tidak mau bertanggung jawab lagi gara-­gara kamu masuk Kristen.” Demikian jawab ayah.

Bagaikan disambar geledek di siang bolong. Kenapa mereka tega seperti itu? Dan lengkaplah sudah penderitaan saya waktu itu, rupanya setelah kejadian legalisasi ijazah, ketua yayasan langsung memanggil orang tua saya, hingga akhirnya mereka sepakat nama saya dimasukkan proposal dan dikirim ke Departemen Agama. Setelah tahu seperti itu, saya tidak ada pilihan lain lagi selain pergi dari rumah dan bertekad dalam hati “Ya Rabboni 'Isa, saya tidak akan meninggalkan Engkau, walau pun orang tua dan saudara saya mengabaikan saya. Hanya padamulah Tuhan aku serahkan segala bebanku ini”. Tuhan Allah telah amat baik kepada diri saya. Walau pun saya telah pergi tanpa dibekali apa-apa oleh ibu dan bapa, Tuhan Allah Bapa surgawiku tidak pernah mengabaikan saya! Halleluyah! Alhamdullilah! Sejak saat itu Allah Bapa surgawilah yang telah membekali saya setiap kali baik dari segi rohani dan fisikal, dan Dia tidak pernah mungkiri janji-janjiNya kepada setiap domba-dombanya termasuk saya!

Iman percaya saya “Al-Masih 'Isa”
Sehingga akhirnya tibalah waktunya bagi saya untuk menyatakan iman percaya saya kepada Al-Masih 'Isa sebagai Tuhan dan Juruselamat saya melalui Baptisan Kudus di gereja GKI Jabar di Bandung pada bulan Desember 1994, setelah selama sembilan bulan belajar katekisasi. Setelah selesai baptisan itu saya berdoa, “Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memeteraikan saya, tetapi saya tidak ingin hanya saya saja yang selamat, saya pun ingin keluarga dan saudara-saudara saya diselamatkan, dan saya ingin menjadi Penginjil, untuk memberitakan kabar keselamatan yang berasal dari Engkau seperti yang telah saya terima.”

Dan ajaib sekali Tuhan kita itu, Dia kirim dua orang ibu dengan membawa buku-buku penginjilan banyak sekali, padahal sebelumnya saya tidak pernah mengenal dan sama sekali belum pernah bertemu dengan dua orang ibu itu, dan itu merupakan sukacita yang sangat besar sekali saya rasakan. Itu sebagai jawaban dari doa saya untuk menjadi penginjil, dan puji Tuhan saya diperkenankan belajar di Pusat Latihan 'Christian Centre Nehemia' Jakarta dan dari apa yang saya alami saya menyimpulkan:

1. Tidak ada kekuatiran dalam nama Rabbi 'Isa.
2. Kita tidak bisa bersandar pada kekuatan manusia sekalipun itu orang tua sendiri.
3. Dan keselamatan tidak bisa kita peroleh dengan amal baik kita atau dengan coba mengumpul pahala sebanyak-banyaknya, karena keselamatan itu suatu anugerah dan hanya ada di dalam nama 'Isa Al-Masih.

Demikianlah kesaksian ini saya tulis, sebagai rasa ucapan syukur saya karena Rabboni Al-Masih 'Isa Putra Maryam telah menyelamatkan saya dari lembah dosa dan kegelapan dan yang telah membawa ke dalam terang Allah yang ajaib.

Amin, Hormat kami, Kartini A.I.




Catatan:
- Dua orang ibu tersebut menemukan alamat yang bersangkutan di suatu toko buku di Bandung. Dua orang ibu itu merasa terbeban dan mencari alamatnya sampai ketemu. Berkat Tuhan! Tuhan sendiri yang menuntun mereka sampai ketemu.

- Kebanyakan orang Muslim, seperti saudara Kartini A.I. banyak membenci dan mendebat orang Kristen, padahal Al Qur'an menyebutkan orang Kristen, orang Nasrani itu persahabatannya paling dekat dengan orang lslam.




Disadur dan disunting dari beberapa sumber.

Rabu, 04 November 2015

Kesaksian - Omega Suparno Mengikuti Yesus dan Mati Sebagai Martir

Omega Suparno

Tiga orang aktivis Islam dari Jepara: Amir Mahmud (29), Sony Sudarsono (29), dan Agus Suprapto (31) menjadi pesakitan di PN Jepara. Amir Mahmud adalah ustadz yang pernah berjihad di Ambon Maluku selama 4,5 tahun sejak 2001. Sony Sudarsono adalah aktivis yang sudah malang-melintang berjihad ke mancanegara, pernah mengikuti pelatihan jihad di Moro, Philipina. Sedangkan Agus Suprapto adalah mujahid yang pernah bergabung bersama kafilah i’dad di Aceh beberapa tahun silam.

Trio mujahid Jepara itu menjadi tersangka dan terancam hukuman mati dengan dakwaan pasal pembunuhan berencana terhadap Omega Suparno (42). Pria lajang warga desa Mayong Kidul, Mayong Jepara Jawa Tengah ini adalah seorang murtadin yang pernah nyantri di pesantren terkenal di kota Kudus, Jateng angkatan tahun 1989. Setamat Madrasah Aliyah di pesantren itu, Suparno melanjutkan pendidikan sastra Arab di IAIN (tidak selesai). Skripsi yang sedang disusunnya dibiarkan mangkrak karena ia murtad menjadi Kristen sekitar tahun 2002.

Setelah murtad, Suparno aktif dalam kegiatan penginjilan kristiani. Di Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) di Desa Pendo Sawalan, Kalinyamatan Jepara, ia dikenal aktif mengisi acara-acara gereja, terutama acara kepemudaan. Untuk mewujudkan obsesinya menjadi pendeta, Suparno melanjutkan studi di Fakultas Teologi Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI) Semarang. Di kampus ini, Suparno sempat menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Mahasiswa periode 2011-2012.

Omega Suparno telah mati dibunuh karena murtad. Telah dikuburkan secara Kristen. Dibunuh oleh oleh trio mujahid di Jepara, salah seorang di antaranya adalah ustadz. Ketiganya saat ini telah ditahan POLRI dan diancam eksekusi mati. Sebelum mati, semoga mereka diampuni Tuhan, bertobat, mengenal kebenaran dan percaya kepada Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat. Yang menulis ini katakanlah sebagai belahan jiwa Omega Suparno yang tetap hidup, yang telah lama menyatu dengan Omega sejak kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hingga akhirnya memantapkan pilihannya kepada Yesus Kristus.

Omega Suparno mati sebagai martir

Meninggalkan Islam dan menjadi seorang Kristen bagi Suparno bukanlah hal yang ringan. Waktu tiga tahun penuh merupakan pergumulan yang sangat berat. Bagaimanalah kalau dari bangku kuliah IAIN harus meninggalkan Islam dan menjadi seorang Kristen? Itu hal yang sangat mustahil dalam pikiran manusia. Tidak ada seorang muslim yang dapat keluar dari Islam dan menjadi seorang Kristen jika bukan kuasa Yesus yang nyata di dalam Roh Kudus yang telah bekerja. Bukan karena Indomie, itu tuduhan yang frustasi. Jika Yesus, yang hidup sampai sekarang, berkenan, maka semua muslim pun dapat diubah-Nya menjadi Kristen.

Karena itu Suparno bersyukur sekali, Omega Suparno telah dipilih dan diselamatkan-Nya. Sudah berpindah dari Islam yang mematikan kepada Yesus yang menghidupkan! Walaupun tubuhnya mati – dan memang semua tubuh orang akan mati – tetapi rohnya tersimpan di dalam kuasa Yesus Kristus, dan akan diberikan tubuh yang baru, tubuh kemuliaan, sama dengan tubuh Kristus yang kekal.

Assunah Nabi, seperti yang dituliskan oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi, menyampaikan perkataan Nabi: “Peperangan itu adalah tipu daya”. Dan QS At-Tawbah 29 memerintahkan untuk memerangi orang-orang kafir, yang kepada mereka diberikan Al-Kitab. Tentulah mereka yang Yahudi dan Kristen. Maka semua tuduhan Al-Quran dan Islam, terhadap status Isa Al-Masih, terhadap penyaliban Isa Al-Masih, terhadap keaslian Alkitab, semuanya itu adalah dalam konteks peperangan. Tipu daya. Al-Quran sibuk menuliskan nama Isa ibnu Maryam bukan untuk meneladani ajaran kasih Isa, tetapi dalam rangka menegakkan agama Islam. Tentu tak luput melalui tipu daya sebagai perang doktrin.

Tipu daya dalam perang doktrin Islam itu nyata pada hadits yang menuliskan bahwa Isa Al-Masih akan turun dari langit menjelang hari kiamat menjadi hakim yang adil, untuk mematahkan salib-salib (orang-orang Kristen) dan membunuh babi-babi. Doktrin ini terlalu memaksakan diri. Kalau mau membuat tipu daya yang soft, lebih baik Islam tidak mengakui Isa itu akan datang. Katakan saja: Isa tidak akan pernah datang. Daripada mengatakan Isa akan datang, tetapi datang untuk membunuh orang-orang Kristen yang setiap hari memuji dan meninggikan nama Yesus Kristus (Isa Al-Masih), tentu tipuan itu sangat tidak logis. Alasan Islam, karena mereka menuhankan Yesus, itu hanya alasan konyol sepihak dari Islam. Jika ada alasan yang kuat yang berasal dari pihak Kristen itu sendiri, maka barulah masuk akal.

Bagi Omega, Allah Swt, Allah Islam yang berdiri karena perang tipu daya, akhirnya nyatalah sebagai sosok allah palsu yang tidak terpercaya, yang tidak punya kredibilitas, dan plin-plan. Tentu Omega yang sejak semula taat shalat, tidak begitu gampang untuk mengatakan Allah Swt tidak terpercaya, jika bukan didukung oleh bukti-bukti yang kuat. Al-Quran itulah bukti kuat bahwa Allah Swt tidak terpercaya.

Omega akhirnya harus menyatakan bahwa Allah Swt ialah gambaran hati dan cita-cita seorang Muhammad. Muhammad mengatakan: Hindarilah zinah. Tetapi bini Muhammad itu banyak. Pezinah itu otak seks. Orang yang bininya banyak otak seks juga. Nah, tidak ada balancing antara perkataan dan perbuatan Muhammad. Omega sebagai seorang muslim tidak habis pikir untuk memikirkan itu.

Pada QS Maryam 27-28, Allah Swt telah salah sebut ketika mewahyukan bahwa Maryam ibu Isa sebagai saudara perempuan Harun. Di Alkitab (1 Tawarikh 6:3), Harun adalah saudara Musa dan Miryam, ketiganya putera-puteri Amran, yang hidup 1.500 tahun sebelum Maryam yang melahirkan Isa. Bagaimana bisa Allah yang Maha Mengetahui tidak mengetahui sejarah? Terlalu memaksakan diri jika muslim menuduh orang-orang Kristen telah mengarang-ngarang ayat 1 Tawarikh 6:3 itu.

Pada QS An-Nisa 157-158 Allah Swt mempunyai sikap yang jelas, bahwa Isa Al-Masih tidak boleh dibunuh atau disalibkan. Untuk itu Allah Swt harus menipu manusia dengan mengadakan seseorang yang mirip dengan Isa untuk dibunuh, sedangkan Isa Al-masih langsung diangkat ke sisi Allah. Tetapi pada QS Maryam 33, sikap Allah Swt berubah. Ia mewahyukan bahwa semoga Isa diberkati pada saat ia dilahirkan, pada saat ia meninggal dan pada saat ia dibangkitkan hidup kembali. Ini bukan masalah proses waktu, di mana katanya Isa akan datang lagi untuk mati menurut versi Islam. Tetapi ini masalah sikap mental Allah Swt yang plin-plan, yang tercium hanya untuk mengikari bahwa Isa telah mati disalibkan dan bangkit hidup kembali sebagaimana disaksikan oleh banyak orang Yahudi, 700 tahun sebelum Al-Quran itu ditulis di Arab, jauh dari TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Allah Swt mewahyukan bahwa Al-Quran itu kitab yang sempurna dan tidak dapat diubah oleh siapa pun. Tentu termasuk oleh Allah Swt sendiri (QS 10:64, QS 6:115). Nyatanya tidak demikian. Allah Swt mengganti-ganti ayatnya sendiri. Masa sih Yang Maha Tahu bisa merevisi kalimatnya sendiri? (QS 16:101, QS 2:106).

Kalau sosok Allah Swt plin-plan, namun sikap Yesus selalu lurus dan terpercaya. Sebelum disalibkan, Yesus mengajarkan: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Lukas 6:27-28). Ketika tergantung di kayu salib Yesus pun balance dengan ajaran-Nya, Ia mengampuni orang-orang yang telah menyalibkan-Nya dengan berkata: “"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34).

Matius 17:22-23: Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.Setelah Yesus bangkit pada hari yang ketiga (Hari Minggu) sejak Ia mati di kayu salib.

Lukas 24:38-40: Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.

Dari semua yang telah terjadi yang pernah dikatakan oleh Yesus, semuanya benar terjadi dan tidak ada yang meleset, baik perbuatan-Nya maupun peristiwa-peristiwa yang dilalui-Nya, semua lurus dengan perkataan-Nya.

Tetapi Islam, sebagai agama yang dibangun dengan prinsip “peperangan adalah tipu daya”, benarlah telah memerangi iman kepercayaan orang-orang Nasrani atau Kristen sesuai dengan QS At-Tawbah 29 itu. Mereka telah dan akan selalu diperangi dengan berbagai cara termasuk dengan tipu daya, supaya Islam dapat berdiri. Bukan supaya semua muslim selamat masuk surga, tetapi supaya Muhamamd, Islam dan semua ulama dapat berkuasa di dunia ini, tetapi bukan di akhirat.

Karena Islam sudah salah, maka Omega Suparno menjadi semakin percaya kepada Yesus itu. Andaikata Omega sebelumnya seorang atheis, maka ia sulit mempercayai Yesus. Tetapi karena tipu daya Al-Quran dan Islam itu, maka Omega tambah yakin bahwa Yesus itu benar yang mengatakan: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” (Yohanes 11:25-26). Yang dimaksudkan oleh Yesus bukanlah mengenai tubuh yang fana ini. Tetapi mengenai jiwa atau roh yang pada hari kebangkitan akan diberi tubuh kemuliaaan, tubuh yang baru yang sama bentuknya dengan tubuh yang lama, yang hidup kekal untuk selama-lamanya di dalam Sorga.

Istilah “Yesus bukan Tuhan”, “Tuhan tidak berwujud manusia” merupakan alasan yang selalu dibangga-bangkan oleh dunia Islam. Tetapi Omega akhirnya memegang sebuah prinsip: Tuhan bukanlah Tuhan jika karena dimengerti seluruhnya oleh pikiran manusia. Biarlah para muslim menyembah tuhan yang mereka kuasai dalam akal pikiran mereka sendiri, tetapi Omega harus datang kepada Yesus yang terpercaya itu, yang ajaib itu, yang mengajarkan kasih, pengampuan dan kedamaian itu. Bukan Tuhan yang haus akan darah orang-orang kafir. Biarlah mereka bergama Islam, yaitu Islam yang hidup dengan mematikan nyawa banyak orang, tetapi Omega berpegang kepada Yesus yang telah mati untuk menghidupkan nyawa banyak orang pada kehidupan yang kekal.


Murtadin Omega Suparno Wajib Dibunuh Karena Murtad dan Menghina Islam
Rabu, 22 Muharram 1437 H / 26 Juni 2013 16:07 wib


Pengakuan pembunuh : klik di sini




Sumber : http://progmx.blogspot.co.id/2014/12/omega-suparno-mengikuti-yesus.html?m=1