Selamat Datang

Untuk kalangan atau simpatisan kristiani.

Selamat datang di blog kami, semoga apa yang kami tuliskan dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Tuhan Yesus memberkati.


Terjemahkan Bahasa / Translate :

Terjemahkan Bahasa

Selasa, 29 September 2015

Kesaksian - Nubuat pada tanggal 28 September 2015 kepada Maurice Sklar


TUHAN berkata, "Perang akan datang melawan Israel! Sama seperti yang sudah Aku katakan dalam Firman-Ku, dan seperti yang sudah Aku konfirmasi melalui hamba-Ku yang kudus para nabi yang benar, AKu tidak akan menahannya lagi. Kalian mengatakan kepada-Ku,"Apa arti dari semua tanda-tanda yang berkumpul bersamaan di bulan ini?" Banyak gereja-Ku dalam ketakutan, hanya memikirkan hari kiamat dan putus asa. Beberapa pemimpin mencoba untuk meramal dan memprediksikan hari dan waktunya, berpikir bahwa Aku harus melakukan apa yang mereka katakan ketika mereka mempredikskannya. Beberapa menghasilkan jutaan dolar dengan pernak-pernik dan sensasional dari peristiwa ini sampai ke titik di mana menjadi penyembahan berhala dan gangguan – dan bukannya pelayanan suara kenabian. Aku (Tuhan) jauh lebih besar dari peramal palsu dan penipu. Jangan mengikuti para penyesat itu - kalian harus menilai mereka dan melihat pelayanan mereka melalui buah-buahnya dan ambil segala sesuatu yang kalian dengar dan menilainya sesuai dengan Firman-Ku.

Kepada mempelai-Ku yang terkasih: Pandang dan lihatlah tanda-tanda di langit dan di bumi. Lihat itu semua, tetapi jangan fokus kepada mereka! Fokuskan mata kalian kepada-Ku! Akulah TUHAN, bukan matahari, bulan, ataupun bintang. Aku lebih besar dari setiap peristiwa yang telah atau yang akan datang mengguncang langit dan bumi. Banyak orang berseru kepada-Ku dalam doa untuk kejelasan dan bimbingan sekarang. Maka dari itu, Aku akan menjawab kalian ... Aku akan menjelaskan kepada kalian sedikit tentang apa yang segera akan terjadi.... sehingga hati kalian tidak gusar...

Aku mengumumkan hal-hal berikut ini kepada dunia melalui empat bulan merah darah:

1. Waktu bagi bangsa-bangsa lain (non-Yahudi) akan segera berakhir. Masa kekuasaan keturunan Adam atas bumi hampir berakhir. Masa kesengsaraan Yakub: masa Kesengsaraan akan segera dimulai. TAPI DIA (YAKUB) AKAN DISELAMATKAN DARI HAL ITU. Inilah saatnya Kedaulatan-Ku akan menyebabkan semua orang Yahudi untuk kembali ke rumah mereka, tanah perjanjian Israel. Aku akan mengguncang mereka seperti taplak meja yang di bawa seorang wanita ke luar ruangan dan merontokkan semua remah-remah dengan mengepakkannya ke angin. Tapi tidak satu remahpun akan binasa. Semua harus dikembalikan. Banyak dari umat-Ku yang tersembunyi di negara-negara yang telah turun-temurun dari 10 suku yang hilang. Mereka tidak "hilang" bagi-Ku. AKU TAHU MEREKA SEMUA. Mereka akan kembali, bersama dengan semua keturunan Yehuda dan Lewi. Tidak ada orang yang tahu siapa atau di mana mereka berada, tapi AKU TAHU. Waktunya telah tiba ketika seluruh keluarga akan pulang ke tanah yang Aku janjikan kepada mereka.

2. Setan tahu bahwa waktunya singkat. Perang akan datang ke Timur Tengah. Ini akan membawa setiap bangsa ke dalamnya sebelum semuanya ini berakhir. Israel adalah perangkap tikus, dan Yerusalem adalah keju. Israel juga landasan-Ku di mana Aku akan menghakimi bangsa-bangsa. Siapkan hati kalian, karena damai sejahtera akan diambil dari bumi. Selama 70 tahun Aku memberikan damai sejahtera atas bangsa-bangsa barat dan kemakmuran setelah Perang Dunia 2. Itu karena Amerika Serikat bersama-sama dengan pasukan Sekutu mengalahkan Nazi-Jerman dan menyelamatkan umat-Ku Israel dari pemusnahan, dan kemudian membuka jalan bagi Israel untuk terlahir kembali sebagai bangsa pada tahun 1948.

3. Gerhana bulan kemarin adalah sinyal awal pemulihan akhir Israel. Tidak peduli seberapa keras serangan musuh, ia akan hancur di hadapan-Ku. Karena Aku berdiri tegak sekarang sebagai TUHAN semesta alam untuk berperang baginya. Dan ketika ini berakhir, semua musuhnya akan menjadi debu di bawah kakinya. Akan ada pertumpahan darah. Akan menyakitkan. Ini akan menjadi kerugian besar baik bagi Israel dan musuh-musuhnya. Tapi, bagi setiap orang Yahudi Israel, musuh-musuh mereka akan membayar dengan 1.000 jiwa mereka ketika mereka mencoba untuk menyerangnya. Hati-hati! kalian TIDAK BISA dan tidak AKAN berhasil jika menjadi musuh Israel.

4. Hasil dalam pertempuran dan peperangan mendatang melawan Israel, Aku akan mengembalikan tanah yang sudah Aku janjikan kepada Abraham lebih dan lebih banyak lagi kepadanya. Sampai akhirnya, semua yang Aku janjikan akan menjadi milik mereka selamanya ketika Aku kembali untuk membangun Kerajaan-Ku dan memerintah dari takhta Daud di Yerusalem selamanya.

5. Aku datang untuk mempelai-Ku, anak-anak-Ku yang setia yang sedang menunggu-Ku di jam tengah malam ini. Tapi kalian mengatakan, "Saya sudah mendengarnya begitu lama sekali. Dan, oh, nabi lain datang dengan pesan Rapture/Pengangkatan. saya bosan mendenganya. Setelah semuanya ini, saya sudah mendengarnya seumur hidup saya. Jadi, ini nubuat "seruan anak serigala " lagi?! Saya sudah dikecewakan berkali-kali." Tapi, Kekasih, jika Aku memperpanjang waktu maka itu adalah untuk mengijinkan lebih banyak jiwa datang kepada-Ku, dan sehingga Aku bisa menyiapkan pelita mempelai dengan minyak dan cahaya yang penuh, apakah hal ini menyinggung perasaan kalian ?! Jika ya, maka kalian hanya memikirkan diri sendiri dan bukan orang lain yang sudah Aku sabari dengan kesabaran yang panjang sampai semuanya datang. Kemudian, Sangkakala akan terdengar! Jangan kehilangan berkat Harapan kalian, karena Aku sudah di ambang pintu SEKARANG! Berjaga-jaga dan Berdoa! Jangan biarkan kekecewaan dan kepahitan mengeringkan Harapan kalian. Ingat, AKU TIDAK BISA BERBOHONG! AKU DATANG UNTUK KALIAN, MEMPELAIKU TERKASIH!

6. Jangan terjebak dalam konspirasi dan omong kosong media sosial Internet. Berpikirlah sendiri, 'Apakah hal ini mengisi saya dengan harapan atau rasa takut?' Jika jawaban kalian adalah rasa takut, maka itu bukan apa yang Aku katakan kepada kalian. Dunia memang akan mengalami tujuh tahun penghakiman dan Murka-Ku yang terburuk. Tapi, Aku tidak menetapkan kalian kepada hal itu, tetapi untuk memperoleh sukacita kekal dalam Kerajaan surgawi-Ku, seperti ada tertulis:

Lukas 21:36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Dan...

Wahyu 22: 20-21
Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus. Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.


Dr. Maurice H. Sklar

Senin, 28 September 2015

Yerusalem, Israel – pkl 02:05 dini hari



Sumber : http://surattuhan.malang3000.com/?nubuatan-yang-tuhan-berikan-kepada-maurice-sklar-%E2%80%93-%2828-september-2015%29%2C1471

Senin, 21 September 2015

Kesaksian - Mengapa Kita Harus Berdoa ?


Mengapa Kita Harus Berdoa?
oleh Hollie L. Moody


Saya melihat Tuhan duduk di sebuah tahta putih yang besar. Sebuah barisan orang-orang yang sangat panjang sedang berkumpul di hadapan-Nya. Saya berdiri di samping dan mengamati semua ini. Saya bingung dengan kenyataan bahwa semua orang ini tidak memiliki wajah. Di mana wajah mereka, ada hanya kosong.

Setiap kalau seseorang datang menghadap Tuhan, Dia akan membuka sebuah buku dan membaca segala sesuatu yang pernah dilakukan orang tersebut. Semuanya tercatat; dan Tuhan membaca keseluruhan buku dari awal sampai akhir. Setiap orang di barisan tertentu sedang dihakimi, dan dihukum ke neraka. Setiap kali 
Tuhan mengatakan kepada setiap orang bahwa mereka dihukum, orang tersebut akan mulai berteriak, dan menangis, dan memohon satu kesempatan lagi dari Tuhan. Air mata mengalir di pipi Tuhan, tetapi Dia akan menggelengkan kepala, mengatakan  kepada setiap orang  bahwa mereka telah memiliki banyak kesempatan untuk bertobat dan hidup bagi-Nya. Hal ini berlangsung selama beberapa waktu. 

Akhirnya, Tuhan memandangku dan berkata, “Mengapa engkau tidak melakukan sesuatu?” Saya bingung.  “Apa yang harus saya lakukan, Tuhan?” tanyaku. “Berdoa,” jawab Tuhan. Jadi saya mulai berdoa, tetapi tidak dengan kesungguhan. Setelah beberapa waktu, Tuhan berpaling kepadaku dengan keprihatinan dan berkata,  “Lihat orang-orang ini. Perhatikan mereka dengan sungguh-sungguh.” Ketika saya memperhatikannya, wajah mereka mulai terlihat. Samar-samar mereka terlihat seperti orang yang saya kenal. Mereka adalah kenalan saya. Saya mulai berdoa sedikit lebih sungguh-sungguh bagi mereka. 

Setelah beberapa waktu, Tuhan berpaling kepadaku dengan ketegasan yang lebih kuat, dan berkata, “Perhatikan orang-orang ini sekali lagi.” Sekarang orang-orang ini menjadi teman-temanku. Tuhan mengingatkan saya,  “Kau harus berdoa lebih kuat.” Saya mulai berdoa sedikit lebih kuat. Tetapi tetap saja, barisan panjang orang-orang tersebut akan datang di hadapan Tuhan, Dia akan membaca kisah hidup mereka dari buku mereka masing-masing, dan kemudian dihukum.

Sekali lagi Tuhan berpaling kepadaku, kali ini dalam kemarahan. Dia masih menangisi  jiwa-jiwa yang sedang dihukum. Tuhan berkata,  “Apakah engkau sungguh-sungguh memahami dan menyadari apa yang terjadi di sini?” “Perhatikanlah!!” Kemudian, sebuah lubang terbuka di belakang barisan panjang orang-orang tersebut. Saya melirik ke lubang tersebut. Ada sebuah kegelapan yang mengerikan dari dalamnya. Saya mendengar jeritan, teriakan, ratapan dan rintihan dari lubang itu.  “Pergi dan lihatlah”, Tuhan menyuruhku. Saya tidak mau. Saya sangat takut, tetapi seakan-akan ada sebuah tangan di belakangku yang mendorongku ke tepi lubang hitam itu. 

Ketika saya tiba di tepi lubang hitam itu, saya melirik ke bawah. Kemudian saya mundur dalam ketakutan dan kengerian.  Saya dapat melihat ke bawah lubang hitam itu.  Itu adalah sebuah terowongan panjang menurun. Saya dapat melihat massa yang bergelora di dasar lubang itu. Mereka berjumlah sangat banyak, dan sepertinya tidak ada ajrak di antara mereka. Ada kobaran api, dan cahaya merah oranye datang dari dasar lubang hitam ini. Saya mencium bau belerang (atau semacam itu). Saya melihat kobaran api.  Saya merasakan tingkat kepanasan dari api itu. Saya melihat belatung merayap di seluruh tubuh orang-orang yang ada di dasar lubang hitam itu. Orang-orang itu sedang terbakar, tetapi tidak termakan oleh api. Tetapi, mereka berteriak kesakitan dan nyeri dari dalam api. 

Mereka melihat ke atas dan mencari jalan keluar dari lubang hitam itu. Tangan mereka dinaikkan ke atas. Mereka bergeser dan bergerak gelisah seperti ombak yang besar.  Dan mereka menjerit. Menjerit meminta pembebasan dan  belas kasihan. Tetapi tidak ada lagi belas kasihan. Tidak ada lagi pembebasan. 

Saya mundur dari tepi lubang dalam ketakutan, kengerian dan putus asa. Saya kembali kepada Tuhan yang sedang duduk di tahta-Nya. Dia masih sedang membaca buku-buku itu. Sekarang saya melihat tumpukan besar buku yang tidak ada ujungnya disusun di dekat tahta-Nya. Dan saya tahu bahwa setiap orang dari kumpulan orang yang telah tertulis bukunya, akan segera dihukum. Saya melihat kepada barisan panjang orang-orang yang tidak ada ujungnya berkumpul di hadapan Tuhan, menunggu untuk dihukum. Sekarang, saya melihat wajah mereka dengan jelas. Mereka adalah teman-temanku, keluargaku, kenalanku. Dan mereka akan dihukum. Dan saya melihat mereka dilemparkan  ke lubang hitam, dan saya mendengar teriakan mereka ketika mereka jatuh ke dalam terowongan panjang itu. 

Tuhan berpaling kepadaku, dengan air mata yang mengalir di pipinya, dan berkata, “Sekarang berdoalah.” Saya mulai menangis dan berseru kepada Tuhan agar berbelaskasihan bagi orang-orang ini. Ketika seseorang dihukum, saya lari ke tepi lubang hitam itu dan mencoba menarik mereka keluar dari lubang itu. Saya akan meraih tangan mereka dan mencoba untuk menahan mereka. Tetapi mereka akan terjatuh dari peganganku. Saya mencoba dengan kekuatanku untuk mencegah orang-orang yang saya kasihi ini terjatuh ke dalam lubang itu. Saya meraih dan memegang tangan Tuhan, dan kemudian dengan tangan yang satunya saya mencoba menarik orang-orang itu dari lubang. “Lepaskan,” kata Tuhan. “Jika saya melepaskan-Mu, saya akan jatuh ke dalam lubang itu,” protesku. “Lepaskan,” kata Tuhan sekali lagi. Saya melepaskan-Nya. Sepertinya ada tangan yang tak terlihat yang sedang memegangku. 

Saya berbaring di tepi lubang itu, meraih  ke bawah, mencoba untuk menangkap dan memegang orang-orang yang sedang terjatuh ke bawah. Saya merasa seolaholah diriku sendiri terbakar oleh api. Saat itu saya mereka seolah-olah ada kuku-kuku yang keluar dari dalam lubang dan mencakarku. Saya merasa tangan saya terbakar, dan melihat goresan di lenganku.  Saya menangis, dan berseru kepada Tuhan meminta pembebasan atas mereka, orang-orang yang saya kasihi. Saya memohon agar Tuhan berbelaskasihan kepada orang-orang yang saya kasihi, dan tidak menghukum mereka ke dalam lubang. 

“Adalah hal yang mudah untuk berdoa bagi orang yang terhilang apabila mereka adalah orang yang kau kasihi,” kata Tuhan.  “Ingatlah, Aku mengasihi semua orang yang terhilang. Aku ingin anak-anak-Ku mulai berdoa bagi mereka, anak-anak-Ku yang terhilang, seperti engkau berdoa bagi mereka sekarang. Aku akan membangkitkan sebuah generasi pendoa syafaat untuk berdiri bagi anakanak-Ku yang terhilang. Pendoa syafaat ini akan merasakan panasnya pertempuran, dan akan terbakar olehnya. Pasukan neraka akan melawan mereka, dan menyerang mereka. Namun Aku akan menyertai mereka, dan akan memegang mereka. Sekarang, maukah engkau berdoa?”




Sumber : http://www.divinerevelations.info/indonesia/documents/indonesian_why_should_we_pray.pdf

Kesaksian - Saatnya Untuk Menari !

Saatnya untuk Menari!
Oleh Julie Meyer


Kunjungan Julie Meyer: Julie Meyer adalah pemimpin puji-pujian pada International House of Prayer/Rumah Doa Internasional, di Kota Kansas sejak tahun 1999.

Tuhan datang padaku dan berkata, "Aku mau engkau bertemu sahabat-sahabat-Ku." Saya bersukacita dan berpikir bahwa akan bertemu Yesaya, Yeremia, Petrus, Zacharia, Musa. Dia memegang tanganku dan kamipun terangkat terbang keliling langit, seperti film kartun Loop to Loop. Saya tak takut walaupun berada sangat tinggi dari tanah. Kami berkeliling dan dapat kurasakan terpaan angin lembut di-wajahku. Dapat kurasakan tangan-Nya memegang tanganku dan sangat tinggi dari permukaan tanah dan senang merasakan angin pada wajahku. Saya tak takut, dan terus memegang tangan-Nya. Tiba-tiba kulihat wajah-Nya berubah. Dia menatap sesuatu pada bumi dan kamipun mulai menurun. Ku-pandangi Dia, pada wajah-Nya dan dapat kulihat mata-Nya, wajah yang penuh kepastian. (Yesaya 50:7 Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu)

Aku terus berpikir bahwa kami tak akan menabrak tanah, tetapi kulihat wajah-Nya dan ada kepastian di wajah itu dan kurasakan sesuatu yang mengerikan muncul padaku, walaupun tangan-Nya kupegang. Kami tetap terbang menuju ke bumi dengan kepala tertuju ke tanah dan Dia terlihat seperti tak akan berbalik. Tiba-tiba kami menabrak dan masuk terus ke dalam tanah. Kurasakan gumpalan. Seperti menonton filem aksi. Dapat kudengar suara meledak di sekeliling kami seperti suara saat berdiri disamping pesawat roket yang siap meluncur. Sangat memekak-kan. Kami masuk tembus ke bumi dan wajah Tuhan tak pernah menoleh ke kanan atau ke kiri; sangat pasti, ke depan. Dapat kulihat dengan mataku saat mendekat ke bumi, menabrak tanah dan ledakan itu saat kami melaluinya. Dapat kulihat bumi, batu, air, api yang bernyala dan kurasakan seperti tersengat dan kulit-ku seperti terbakar. Saya sungguh merasakan batu-batu dan bumi yang merobek kulitku seolah-olah terjadi pada-ku. Dapat kurasakan kesakitan yang sangat dalam mimpiku.


Tiba-tiba kami menembus ke luar bumi dan berada di tempat lain. Saya berdiri di sana dan kulihat tubuhku yang terkelupas, kulitku terkelupas, dan sangat menderita karenanya, tetapi semuanya itu bukan tentang saya. Yesus memandangku, dekat pada wajahku, mata dengan mata, dan Dia berkata, "Aku mau engkau bertemu teman-teman-Ku." Saya menangis kesakitan. Dan berpikir pasti Dia akan mengerti betapa sakit kulitku yang terluka dan terkelupas, tetapi Dia tidak melakukannya. Ku-lihat sekelilingku dan kulihat tempat yang ramai. Saya tak pernah berada di sana sebelumnya, namun kutahu tempat itu India. Bau yang menyebalkan dan banyak orang dimana-mana, saya mengikuti Tuhan. Dia tak menoleh pada-ku. Seolah-olah IA mau ku-rasakan kesakitan dan luka pada kulitku. Banyak anak-anak yang kulihat disana-sini. 

Ada anak-anak perempuan cantik terkurung dan Tuhan sertai mereka masing-masing. Dia hanya berdiri di sana bersama mereka. Mereka dilupakan dunia, merekalah yang Tuhan sebutkan sahabat-sahabat-Nya. Kulihat anak-anak kecil terbaring di tanah dengan lalat-lalat pada kulitnya, dan kulihat mereka meninggal saat dikehidupan yang keji ini dan saat terbangun, Tuhan-pun ada di sana, bagi tiap-tiap mereka, Dia ada di sana. TAK SATU-PUN dari mereka yang terlupakan dimata-Nya, tak satupun.

Sedih kulihat, bersamaan dengan rasa sakit di-tubuhku, membuatku menangis. Tuhan berdiri dihadapanku, kupikir pasti Ia mengenai aku saat ini, Ia pasti melihat penderitaan-ku, namun Ia berkata, "Sampai hatimu terluka dan tersayat seperti daging-mu saat ini, engkau tak mengenal sahabat-sahabat-Ku." Saya tak sanggup. Berada di sana melihat anak-anak meninggal, ibu-ibu yang menarik nafas terakhir, penyakit-penyakit menyebar, dan anak-anak perempuan kecil dijual dan Tuhan terus menerus berkata, "Sampai hatimu terluka dan tersayat seperti daging-mu saat ini, engkau tak mengenal sahabat-sahabat-Ku. Engkau tak mengenal-Ku”. Lalu saya tenggelam dalam tangisan, kejutan terjadi, Tuhan memandang wajahku, mata bertemu mata lalu berbisik, "Saatnya untuk menari." Ia berbicara seperti itulah senjata rahasia-Nya, Menari…

Tuhan menari, kaki-Nya dihentakkan. Kaki sempurnah yang menyatakan luka-luka kematian dan kehidupan sedang menari dengan ritmenya, detak suku-suku,Kaki-Nya menghentak ketidak-adilan. Tarian yang sangat dasyat dan hentakkan kaki yang pernah kusaksikan. Menonton Tuhan sendiri, bekas luka oleh pengasihan menari di atas ketidakadilan atas sahabat-sahabat-Nya. Ia berkata,"Sampai hati-mu terluka dan tersayat menjadi dua, kau tak kenal sahabat-sahabat-Ku. kau tak mengenal-Ku."


Lalu tanganku dipegang dan kami pergi menuju pusat bumi, kurasakan sakit pada kulitku dan kulit yang terkelupas serta daging yang tersayat dari tulangku dan suara ledakkan saat kami melalui bumi. Tiba-tiba kami berada di ruangan Dokter di RS. Awal pikiran-ku adalah sakit tubuhku. Aku rasa seperti tak ada kulit pada tulangku, seperti semuanya terkelupas. Dia berkata,"Aku mau kau temui sahabat-sahabat-Ku." Aku lihat tempat sampah terisi bayi-bayi mungil. Dapat kulihat kepala dan tangan dan kaki-kaki mungil mengisi tempat-tempat sampah. Beberapa masih hidup dan bergerak, kulitnya terbakar, beberapa kepala diantara mereka hancur, beberapa lagi utuh, mata terbuka dan menatap. Saya terkejut. Tuhan menatap-ku dan berkata,"Sampai hati-mu terluka dan tersayat seperti dagingmu, kau tak mengenal sahabat-sahabat-Ku, inilah sahabat-sahabat-Ku. Mereka-lah sahabat-sahabat-Ku." Saya melihat saat bayi dipegang melalui kakinya dan dibuang pada tempat sampah, bayi utuh. Dapat kurasakan pikiran Tuhan.

"Oh kesunyian di bumi, mereka terlihat seperti dilupakan. ENGKAU TAK DILUPAKAN! ENGKAU TAK TERLUPAKAN! ENGKAU TAK TERLUPAKAN!”

Sunyi di bumi, namun suara mereka terdengar di telinga sang Bapa, Allah Maha Tinggi. Jeritan-nya tak terhenti di koridor Surga. Terdengar pagi dan malam, malam dan pagi, tangisan mereka MENARIK PERHATIAN SURGA. SELURUH PERHATIAN TERTUJU PADA MEREKA, telinga ALLAH MAHA TINGGI. Saya menjerit. "KAU TAK MELAKUKAN INI UNTUK GAGAL, LOU. KAU TAK MELAKUKAN INI UNTUK GAGAL, LOU Engle! KAU TAK MELAKUKAN INI UNTUK GAGAL, LOU!" Ku lihat di koridor Surga dan bahwa nama Lou Engle dikenal. Lou kenal sahabat-sahabat Tuhan. Ku-dengar tangisan bayi-bayi terus-menerus melalui koridor Surga, terlihat hening di bumi, yang terlupakan oleh bumi, namun tangisan mereka mendapat telinga Bapa dan pagi dan malam serta malam dan pagi menangis bagi keadilan di bumi, menangis bagi keadilan mereka yang telah mengambil kehidupan-nya. namun.....di seberang sana MEREKA BERSUARA!!! Pagi dan malam serta malam dan pagi.....menangis akan keadilan di bumi......dan MEREKA mendapat TELINGA SANG BAPA! Dan lagi, Tuhan memandangi-ku dan berkata, "Sampai hati-mu terluka dan tersayat seperti daging-mu saat ini, kau tak mengenal Sahabat-sahabat-Ku, kau tak mengenal-Ku."

Saya menangis lalu Tuhan memandangku, dekat di-wajah-ku, dan berbisik, "Saatnya untuk menari." Dia memulai "Tarian Baru" dengan kaki yang sempurna yang telah menapak bagian bumi tertinggi, sekarang kaki-kaki tersebut menari dan berdetak, tepat di antara klinik pengguguran bayi. Sangat dasyat. Disaat saya sangat terluka Tuhan berkata,"Saatnya untuk menari. Saatnya untuk berperang, menari ialah berperang." Dia mendetak-kan kaki, dengan ritme baru, detak-kan kaki-Nya. Bukan dua langkah, hanya mendetak-kan kaki pengadilan akan ketidakadilan, dengan kaki-Nya sendiri Ia berkata, "Hanya nantikan saja hingga seluruh bumi bergabung dengan-Ku dalam tarian ini, beberapa telah bergabung dengan-Ku dan Aku membuka undangan namun engkau hanya menari saat hati-mu sangat terluka dan tersayat."

Lalu Ia datang pada-ku dan berkata, "Aku mau engkau bertemu beberapa dari sahabat-sahabat-Ku." Dan kami-pun pergi melewati pertengahan bumi, lagi-lagi. Saya hampir tak dapat berdiri. Hati-ku hancur. Kulit-ku tersayat. Kulihat ke bawah dan terlihat seperti kejatuhan bom di sampingku. Kami berjalan di jalan yang sangat-sangat ramai. Dia berjalan di depan-ku sedang saya dalam kesakitan yang sangat, ingin sekali agar Ia berjalan perlahan, namun bukan mengenai-ku. Dia mau saya merasakan penderitaan, sebab Ia mau hati-ku MENGENAL penderitaan, memeluknya dan memilikinya sebagai milik-ku. Dia menunggu-ku berjalan di samping-Nya. Tempat ini Israel. Saat yang lain kulihat Dia menyondong pada seseorang, seolah-olah berkata,"Hello" atau "Syalom". Dia tak berbicara, Hanya menyondongkan kepala. Dia memandang mata mereka dan menyondongkan kepala-Nya dan kulihat orang yang didatangi-Nya, mata mereka membesar. Ku-lihat juga hati mereka dan ku-lihat nyala terang. Hanya sesaat, Yesus membuka hati mereka dan mereka dapat MELIHAT DIA, sebagai Yesus, Mesias. Saya dapat melihat ke dalam mereka saat kami berjalan di jalan Yerusalem disaat dimana tiba-tiba mata hati mereka dibuka oleh Tuhan dan nyala terang mulai bersinar dalam hati mereka.

Beberapa orang di antara mereka ku-tahu mempunyai wewenang, pemimpin-pemimpin Yahudi dalam golongan Yahudi – rabbi-rabbi. Dapat ku-lihat sejenak Tuhan membuka mata mereka; Ku-lihat Tuhan menampakkan diri-Nya. Dia menampakkan diri-Nya kepada beberapa rabbi-rabbi di daerah itu, dan hanya dalam sekejap, Api penglihatan ini mulai membakar hati mereka, dalam sekejap mata hati mereka terbuka. (Mazmur 102:17 Bila Tuhan sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.)

Kami mengikuti rabbi-rabbi ini ke kamar atas mereka dan saya melihat mereka jatuh berlutut dan menangis, “Ini merubah SEMUANYA. Ini merubah SEMUANYA.” Saya dapat melihat Tuhan berdiri dan meniup api dalam hati mereka dan sedikit demi sedikit mulai menyala tak terkendali . Saya melihat api dalam hati mereka menjadi seperti 'Api yang menutup kulit mereka." Ku-lihat api ini terus menyala hingga hari yang ditentukan tiba saat rabbi-rabbi ini tak dapat menahan lagi dan mereka akan berteriak di atas gunung-gunung, "Yeshua adalah Mesias"......YESHUA ADALAH MESIAS!" Saya sebenarnya sedang berpikir bagaimana kami berdoa dalam kumpulan doa kami di Kota Kansas, bahwa Tuhan Yesus akan muncul, dalam kemuliaan-Nya. Dia sungguh,sungguh mulia.


Saya menoleh dan saat pertama kali kupandang wajah Yesus dan air mata yang jatuh di pipi-Nya dan ku-dengar IA berkata, "Oh Yerusalem, Oh Yerusalem." kurasakan dihatiku belas kasihan dan cinta yang dimiliki-Nya bagi Israel. Dan kurasakan sakit hati kekasih itu ketika tak ada yang mencintai-Nya sebagaimana cinta-Nya pada Israel dan Ia memandang-ku, dan berkata lagi, "Sampai hati-mu terluka dan tersayat, sama seperti kulit-mu, engkau tak mengenal sahabat-sahabat-Ku. Engkau tak mengenal-Ku." Dalam hatiku Kurasakan cinta-Nya yang mendalam bagi Israel. Seperti Yakub mencintai Rahel, Elkana mencintai Hannah, namun belas kasih-Nya menyeluruh lebih dari cinta alami. Saya menangis dan air mataku membasahi luka di daging-ku, walaupun demikian saya tak dapat berhenti saat saya berpikir bahwa saya tak sanggup lagi, dan terjatuh di lantai, Dia berbisik, "Saatnya untuk menari."

Tiba-tiba kami berada di tembok duka dan Tuhan memulai lagi, hentakkan kaki, menghentak, ritme ini, tarian ini dengan kaki sempurna-Nya, tak pernah kulihat sebelumnya. Selalu terjadi pada saat saya merasa terluka dan berduka Tuhan akan berkata,"Saatnya untuk menari." Saya dapat merasakan kehadiran Kuasa dan Kuasa tarian ini, menari karena ketidakadilan. Oh alangkah indah-nya menyaksikan saat Anak Allah menari dengan kaki sempurna berputar dan berdansa atas ketidakadilan. Yesus terus mengatakan, "Saatnya untuk menari. Saatnya untuk menari." Ada tarian baru yang muncul, yang muncul pada saat kita menyembah-Nya dan hati kita bagi bumi yang hina ini, bagi mereka yang terlupakan, namun yang disebut Tuhan sahabat-sahabat-Nya dan saat hati kita sungguh hancur, SAAT ITULAH saat menari. Oh alangkah indahnya saat RAJA segala raja, Hakim seluruh bumi dan kaki sempurna yang berbekas luka pengasihan, mulai berdansa dan menghentak-kan ketidakadilan. Sebuah tarian bermakna. Hentakkan kaki bermakna! Saatnya menari. Dan kutahu dalam mimpi-ku dimana kami berjalan di Yerusalem, terus ke atas puncak tembok duka, dimana Ia memulai tarian-Nya. Saya tahu bahwa Ia telah menampakkan diri-Nya pada orang-orang penting dalam golongan Yahudi, bahkan rabi tertinggi dalam golongan Yahudi, ditengah-tengah tarian-Nya, kulihat mata mereka terbuka. Dapat kulihat ke dalam hati. hati mereka mulai bergejolak. Kulihat Tuhan menaruh dalam hati mereka, "pengenalan" bahwa Dia-lah Mesias itu. Saatnya telah pasti ketika rabi-rabi tertinggi ditentukan di bumi, waktu Tuhan – Dia akan mengaduk hati mereka dan hati mereka akan bergejolak dan mereka berlari ke tempat tertinggi di Yerusalem dan berseru ke seluruh Yerusalem, Yeshua adalah Mesias. Yeshua ADALAH MESIAS!

Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Saat ini, mereka menyembunyikan-Nya dan menanyakan diri mereka sendiri jika hal itu sungguh-sungguh terjadi. Telah ditentukan saatnya dan hari-hari ke depan, Dia sedang menampakkan diri-Nya dan membuka mata hati manusia dan menyalakan api dalam tulang-tulang itu. Kulihat Rabi-Rabi ini melonjak dengan Firman Tuhan, menyatakan penampakkan-Nya. Sedang terjadi. Saatnya telah ditentukan. Sedang terjadi hari ini.

Yeremiah 20:9 Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya," maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.

Kemudian, Tuhan berkata lagi,"Sampai hatimu tersayat dua dan hatimu terbelah dua, seperti dagingmu, engkau tak mengenal sahabat-sahabat-Ku."

Saatnya untuk menari!






Disadur dan disunting dari : http://www.divinerevelations.info/indonesia/documents/indonesian_saatnya_untuk_menari_its_time_to_dance.htm