Selamat Datang

Untuk kalangan atau simpatisan kristiani.

Selamat datang di blog kami, semoga apa yang kami tuliskan dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Tuhan Yesus memberkati.


Terjemahkan Bahasa / Translate :

Terjemahkan Bahasa

Sabtu, 24 Agustus 2013

Kesaksian - Tuhan, ini OWE


Acong, seorang pegawai yang sederhana, memiliki kebiasaan unik. Tiap kali makan siang, dan pulang ke rumah, dia selalu berhenti di depan pintu gereja yang dilaluinya walau sebentar ... 

Sudah 12 tahun hal ini ia lakukan, sampai suatu hari ada yang bertanya :
"Acong, apa yang loe laku'in di depan pintu gereja, setiap hari ??" 
Jawabnya, "OWE berdoa" 
Ditanya lagi, "Doa apa?" 
Singkat aja, "TUHAN, ini OWE, Acong" 

Suatu hari Acong sakit, masuk ruang ICU. Ia merintih kesakitan sambil berseru : "TUHAN, INI OWE" Setiap rasa sakit mendera ia selalu panggil nama Tuhan. Sampai suatu malam Acong bermimpi, Tuhan datang, menyentuh kening Acong dengan lembut sambil berkata : "Acong, ini OWE" Acong senang sekali, dia langsung duduk, tapi yang menyapa sudah menghilang.

Dilepasnya selang infus, Acong keluar dari ruang ICU mencari Tuhan. Perawat terkejut dan bertanya : "Mau ke mana Koh ?" Dijawabnya : "OWE mau cari Tuhan yang menyapa OWE" Perawat berpikir Acong ngelantur. tapi ia heran, waktu diperiksa ternyata Acong sudah sembuh total dan sehat.

KETAHUILAH : TUHAN menyayangi orang yang tulus hati dan setia. Tuhan tidak butuh kehebatan kita. Tuhan tidak butuh fasih lidah kita. Tuhan tidak butuh doa yang panjang-panjang dan bertele-tele ... Tuhan tidak kagum dengan seberapa banyak uang yang kita bisa beri, dan megahnya gedung.

Satu hal yang pasti, Tuhan melihat jauh ke dalam hati kita, apa yang menjadi keinginan dan kerinduan kita saat berdoa pada Tuhan.. APAKAH KITA SUNGGUH-SUNGGUH MENCARI DIA ? Hanya dengan berkata " TUHAN, ini OWE" itu sudah lebih dari cukup. Yang terpenting bagi Tuhan, kita selalu ingat kepadaNYA setiap waktu, taat dan percaya dengan sepenuh hati ... Karena mataNya tidak pernah tertutup, dan telingaNya tidak pernah lelah untuk mendengar setiap doa dari anak-anakNYA ... TUHAN, ini OWE. 

Amin.



Catatan :
Owe = Saya
Loe = Kamu
Laku'in = Lakukan


Sumber : Dari berbagai sumber.

Kamis, 01 Agustus 2013

Humor - Jatuh di Got


Seorang pastor tua di Amerika Latin, yang sudah 40 tahun bertugas di sebuah gereja, merasa sangat kecewa. Ia bahkan sempat merasa harus meninggalkan jemaatnya, soalnya selama 40 tahun itu, setiap ada pengakuan dosa, dosa yang paling banyak didengarnya dari umatnya adalah dosa "selingkuh".

Ia merasa gagal membina moral umatnya itu selama 40 tahun. Umatnya merasa kasihan juga dengan pastor tua itu. Mereka semua akhirnya sepakat, supaya kalo mengaku dosa, kata selingkuh diganti dengan istilah "jatuh di got".

Setiap kali mereka mengaku dosa, mereka berkata, "Bapa, saya telah jatuh di got minggu ini." Begitu seterusnya, hampir semua umat mengatakan dosanya, "jatuh di got".

Pastor itu merasa heran. Ia akhirnya memanggil kepala desa dan berkata, "Pak Kepala Desa, kemana saja kau gunakan uang negara? Jalan di desa ini tidak kau buat baik. Semua umat mengaku jatuh di got?"

Si Kepala Desa yang tahu maksud istilah itu tertawa terpingkal-pingkal.

Pastor itu marah, "Kamu tertawa? Istrimu saja seminggu ini ngaku 3 kali jatuh di got!!!"

Kepala Desa langsung pingsan .....




Sumber: http://www.ketawa.com/2012/08/24/8095-jatuh-di-got.html#ixzz2ahpeNZEp

Kesaksian - Pegunungan Mokattam di Timur Cairo Berpindah Sejauh 3 Km ke Barat

Pegunungan Mokattam

Seorang Khalifa Mesir pada Abad 10M atau tepatnya pada tahun 979 Masehi, namanya Kalifah AL-Mui'z Li Din Allah (nama tersebut mempunyai arti pengelola/ pembela agama Allah, dalam hal ini Islam) bertemu dengan Pastor bernama Abraham bi Zara,.......
Khalifa tersebut langsung bertanya kepada Pastor tersebut katanya : “Bukankah dalam Alkitab tertulis jika iman mu sebesar biji sesawai dapat memindahkan gunung ?”, langsung dijawab oleh Pastor Abraham bi Zara : “Ia ..."
dan Apakah Engkau percaya dengan Alkitab mu, dijawab Pastor: “Ia...”
dan Ia bertanya kepada Pastor lagi : “Apakah engkau percaya bahwa dapat memindahkan gunung ?”
dan dijawab Pastor : “Ia..."

Khalifa langsung bukan meminta tetapi menyuruh Pastor ini untuk memindahkan gunung, dan Khalifa menunjuk gunung Mokattam di sebelah Timur Kota Cairo untuk pindahkan gunung itu ... ke sebelah barat ... dan dijawab oleh Pastor bahwa “Kami tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan dan pertolongan dari Tuhan...."
Kemudian Kalifa menjawab dengan ancaman bahwa : “Baiklah saya memberikan kamu kesempatan 3 (tiga) hari saja untuk memindahkan gunung Mokattam ini. Jika tidak, maka risikonya semua orang Kristen di Cairo akan dibunuh.

Anda bisa bayangkan sesuatu yang mustahil harus segera terjadi dan nyawa sebagai taruhannya.

Dengan segera Pastor mengumpulan seluruh jemaatnya untuk berpuasa 3 (tiga) hari 3 (tiga) malam bahkan termasuk ternak mereka juga harus berpuasa. Dan akhir dari hari yang ketiga tersebut, Malaikat Tuhan menampakan dirinya dan berkata kepada Pastor itu “Kamu jangan takut, gunung itu pasti akan pindah”, caranya Pastor harus mengundang Khalifa tersebut dan menemukan seseorang yang hanya mempunyai satu mata saja yang sedang membawa keranjang air dan dia orangnya sangat baik dan beriman.

Pertanyaannya, kenapa harus mencari dan mendapatkan orang buta yang ternyata memiliki nama Sant.Simon ?
Kisah Sant.Simon ini dikenal berhati mulia, mengapa matanya cuma satu, ternyata Sant.Simon menterjemahkan Alkitab secara harafiah : “Kalau matamu merusak engkau maka harus dicungkil, daripada tubuhmu masuk neraka”. Menurutnya Ia melakukan dosa, yang mana dia tukang Sol sepatu dengan tidak sengaja tunduk melihat aurat wanita, akhirnya Sant.Simon mencungkil satu matanya.

Disamping kerja tukang sol sepatu, dia juga membawa keranjang air, bekerja membantu orang miskin, orang lemah untuk distribusi air sungai Nil. Karena ia berhati mulia, maka ia dipilih Tuhan untuk mendampingi Pastor Abraham bin Zara untuk saksi mujizat terbesar ini.

Selanjutnya hari keempat setelah berpuasa, Abraham bin Zara beserta Sant.Simon membawa Khalifa di daerah pegunungan tersebut, tiba pegunungan tersebut mereka berdoa selama 3 jam dan meneriakan ‘Kyrie Eleison’ ‘Kyrie Eleison’ dalam bahasa Yunani yang berarti ‘Lord, have mercy’ atau ‘Tuhan, kasihanilah kami’ sebanyak 400 kali dan mujizat terjadi, pegunungan sebelah Timur itu terangkat dan matahari berada di tengah dasar berpijak, kemudian mereka berdoa terus dan pegunungan timur Mochatam berpindah ke sebelah barat dengan jarak 3 kilo meter dari Kota Cairo, dan selanjutnya si Kalifa Almu’iz berkata “Stop-stop, aku telah melihat bagaimana tangan Tuhan Allah mu yang punya kuasa bekerja....."

Setelah Kalifa ini melihat mujizat Tuhan, maka ia merasa bahwa pekerjaannya yang ia geluti selama ini tidak ada artinya dihadapan Tuhan, akhirnya Ia menyerahkan dirinya untuk mengikuti Tuhan, kemudian hari berikutnya dia dibabtis menjadi orang kristen dan namanya berubah menjadi Stefanus. Untuk menghindari protes orang lain maka Stefanus pindah ke padang gurun.

Cerita ini telah tercatat dalam sejarah bangsa Mesir dan bahkan menceritakan mengapa sampai Kalifa pindah ke padang gurun dan sampai mati melayani Tuhan.


Sejarah Gereja Sant. Simon

Gereja Gua Batu Sant Simon

Orang – orang Kristen yang bekerja sebagai pengumpul sampah, dikumpulkan Presiden Mesir Gamal Abdul Naser sejak tahun 1961 di tempat Gua Batu ini. Mereka ternyata hanya orang Kristen KTP, hanya dari namanya saja orang Kristen, mereka tidak tau apapaun tentang Alkitab dan Tuhan Yesus, dan seseorang pengumpul sampah ini datang dari suatu tempat untuk mengumpul sampah, nama tempatnya disebut Sugra....orang Sugra itu bertemu seorang Kristen, dan orang ini bertanya kepada pengumpul sampah ini katanya : "Apakah engkau kristen ?", dijawab: "Ya...", "Apakah engkau berpuasa dan mengikuti ibadah gereja ?", dan dijawab: "Oh ... tidak, saya tidak melakukan hal itu."

Karena penasaran maka orang Sugra ini datang ke tempat pegunungan ini mencoba mengajarkan kekristenan dan hal baik tentang ajaran-ajaran Tuhan Yesus, namun mereka tidak berubah dan akhirnya orang Sugra tersebut merasakan bahwa percuma mengajarkan kepada mereka dan dia memutuskan untuk tidak datang lagi ketempat ini, namun Tuhan megetuk hatinya agar jangan berhenti mengajar di tempat ini, kata Tuhan kamu harus menyelesaikan pekerjaanmu sampai selesai dan akhirnya ia menjadi pendeta ditempat ini, namanya adalah pendeta Simon Abraham.

Pada saat membangun gua ini terjadi mujizat : ada satu orang anak tergilas truk proyek ini dan sudah pasti risikonya proyek ini akan ditutup karena dapat membahayakan keselamatan pekerja dan anak-anak sekitarnya, namun pendeta tersebut berdoa bersama jemaat dengan sunggguh-sungguh selama 7 hari dan akhirmya kepala anak tersebut tersambung kembali dan sampai sekarang anak itu masih hidup.

Jadi tenyata mujizat itu terus ada dan banyak mujizat di sini terjadi, yang lumpuh bisa berjalan, yang buta bisa melihat sehingga disatu kamar sebelah kiri pintu masuk terlihat banyak kursi roda yang disimpan di sana sebagai bukti mujizat telah terjadi, kira-kira sudah 200 kali mujizat terjadi...

Ada mujizat lain di sini yakni pada langit-langit gua gereja Sant. Simon tanpa dipahat secara alami mereka menemukan relief lukisan bunda Maria sedang menggendong Putra Allah Yesus Kristus.

Jadi ternyata kita datang ke sini bukan kebetulan tetapi semua rencana Tuhan untuk menyaksikan mujizat terbesar yang terjadi di gereja terbesar di negara Mesir.

Sampai hari ini, apabila anda berkunjung ke Cairo Mesir, Anda dapat menemukan saksi bisu dari kejadian ini di Gereja Sampah. Disebut orang gereja sampah, karena gereja ini terdapat di dekat tempat pembuangan sampah.

Pada tahun 1980 para orang Cairo Mesir mulai memotong batu untuk melebarkan tempat Gereja, kira-kira sebanyak 1,5 ton batu dipotong sehingga menjadi gua lorong yang besar, setelah 13 hari bekerja mereka mulai mengadakan kebaktian di tempat ini. Tempat ini ternyata merupakan Gereja terbesar di Mesir dengan kapastitas 15.000 sampai dengan 17.000 orang.




Sumber : https://www.facebook.com/groups/587420474614467/permalink/598789533477561/