I. Mengapa perlu pelepasan ?
1. Kutuk dari nenek moyang
-
Kejadian 3:16
Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan
kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu
dan ia akan berkuasa atasmu."
-
Kejadian 3:17
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan
kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah
tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari
tanah seumur hidupmu:
18 semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
19 dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau
diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
2. Dosa yang telah dilakukan oleh nenek moyang
-
Bil 14:18
TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia
mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman,
bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa
kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.
( Ulangan 5:8-9 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai
apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang
ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang
ketiga dan keempat dari orang-orang yang
membenci Aku, )
-
Ul 23:2
Seorang anak haram janganlah
masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya
yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN.
3. Melepaskan ikatan dari kuasa kegelapan
a.
Perjanjian yang pernah dibuat oleh nenek moyang dengan kuasa kegelapan.
Misalnya : Dijadikan tumbal, pesugihan, penglaris,
kekuatan, kekuasaan, dll
b.
Perjanjian yang dilakukan pribadi dengan kuasa kegelapan.
Misalnya : Belajar ilmu kebatinan, minum air HU,
mandi/minum air kembang, pasang susuk dll
4. Berdamai dengan Tuhan
Yes 59:2 Karena
kejahatanmulah maka Ia tidak
mendengarkan waktu kamu berdoa
kepada-Nya. Dosa-dosamulah yang memisahkan kamu dari Allah.
II. Syarat –syarat
pelepasan :
1. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus.
Jangan setengah-setengah, karena tidak mau
meninggalkan yang lama.
2. Kerinduan untuk dilepaskan
Bukan karena ikut-ikutan atau disuruh seseorang
ataupun karena menginginkan karunia tertentu (biasanya karunia untuk melihat).
3. Harus terbuka, tidak ada yang
disembunyikan.
-
Misalnya pernah pasang susuk
-
Benci pada seseorang
-
Mengaku dosa-dosa yang pernah dilakukan
-
Pernah pergi ke dukun
-
Belajar ilmu kebatinan
-
Terikat obat-obatan terlarang
-
Menggugurkan kandungan
-
Dan lain-lain
1Yoh 1:9 Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Mat 6:14-15
Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di sorga
akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu
juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
4. Harus bekerja sama.
-
Mengampuni
orang yang pernah menyakiti
-
Bertekad
untuk dilepaskan
-
Mengikuti
arahan pada saat berdoa
5. Mau melepaskan ikatan dengan total
Mat 18:18 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang
kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di
sorga.
III. Ada 2 karunia
utama, yaitu :
1. Hati Bapa (Urim = cahaya)
Liontin berwarna
Putih
2. Pelihat (Tumim = kesempurnaan) / Nabi
Liontin berwarna
Merah
1Sam 9:9 — Dahulu di antara orang Israel,
apabila seseorang pergi menanyakan petunjuk Allah, ia berkata begini:
"Mari kita pergi kepada pelihat,"
sebab nabi yang sekarang ini disebutkan
dahulu pelihat. —
IV. Karunia pelihat
biasanya didapat karena :
1. Dukun atau pelaku okultisme
2. Keturunan dukun
3. Anak tertolak dari kandungan
4. Anak angkat
5. Punya akar kepahitan yang sangat mendalam
6. Orang yang pernah melihat dunia roh
Kolose 3:18-19
18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu
digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada
malaikat, serta berkanjang pada
penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh
pikirannya yang duniawi,
19 sedang ia tidak berpegang teguh kepada
Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh
urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
V. Tindakan setelah
dilepaskan
1. Intim dengan Tuhan Yesus
Yak 4:8a Mendekatlah
kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
Dengan cara :
-
Pujian penyembahan dengan membangun mezbah
keluarga
Mzm 30:4 (30-5)
Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai
orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah
syukur kepada nama-Nya yang kudus!
-
Berdoa
1Tes 5:17 Tetaplah berdoa.
Luk 18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada
mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak
jemu-jemu.
-
Baca firman
1Tim 4:13
Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah
dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
-
Bersekutu dengan saudara seiman
Ibr 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri
dari pertemuan-pertemuan ibadah
kita, seperti dibiasakan oleh beberapa
orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya
menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Berkumpul dengan tujuan :
1Kor 14:26 Jadi
bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang
seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh,
tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk
membangun.
2.
Layani seorang akan yang lain dengan karunia yang ada
1Ptr 4:10 Layanilah
seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia
yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih
karunia Allah.
3.
Jangan lalai mempergunakan karunia
1Tim 4:14 Jangan
lalai dalam mempergunakan karunia
yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan
penumpangan tangan sidang penatua.
4.
Perumpamaan Talenta
Mat 25:15-18
15 Yang seorang
diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi
satu, masing-masing menurut
kesanggupannya, lalu ia berangkat.
16 Segera
pergilah hamba yang menerima lima
talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
17 Hamba yang
menerima dua talenta itupun berbuat
demikian juga dan berlaba dua talenta.
18 Tetapi hamba yang
menerima satu talenta itu pergi dan
menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan
uang tuannya.
Mat 25:24-30
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu
talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam
yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat
di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam
tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang
jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku
tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu
kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku
menerimanya serta dengan bunganya.
28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya
dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
29 Karena setiap
orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi
siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari
padanya.
30 Dan campakkanlah
hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di
sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
AMIN.
Arti kata :
1. Definisi 'lalai'
kurang hati-hati; tidak mengindahkan (kewajiban, pekerjaan, dsb); lengah: karena -- dompetnya hilang
disambar copet; 2 v tidak ingat krn
asyik melakukan sesuatu; terlupa:
semuanya -- bermain kartu;
2. Definisi 'berkanjang'
berkeras hati (dalam melakukan
pekerjaan dsb); tekun tidak jemu-jemunya:
dalam mencapai cita-cita, kita harus ~ jangan lekas putus asa
3. Definisi
‘okultisme’
-
kepercayaan kepada kekuatan gaib yang dapat dikuasai manusia;
-
kajian tentang kekuatan gaib